Pilpres 2019
Reaksi Karni Ilyas saat Narasumber ILC Beberkan Alasan Program Lebih Cepat Selesai dari Biasanya
Salim Haji Said membeberakan alasan Indonesia Lawyers Club (ILC) yang lebih cepat selesai dibanding biasanya, begini reaksi Karni Ilyas.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik dan Guru Besar Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN), Salim Haji Said, membeberkan alasan Indonesia Lawyers Club (ILC) yang lebih cepat selesai dibanding biasanya.
Hal ini diungkapkan Salim Haji saat menjadi narasumber ILC dalam tema 'Perlukan Pernyataan Perang Total dan Perang Badar', Selasa (26/2/2019) malam.
Mulanya, Salim memberikan sapaan di awal dirinya berargumen soal tema yang diangkat.
"Salam sejahtera, saya tidak mengucapkan selamat pagi untuk penonton kita di Indonesia Tengah dan Timur karena ini masih tidur mereka," ujar Salim.
Lalu, ia mengatakan bahwa ILC pada malam itu lebih cepat selesai dibanding sebelum-sebelumnya.
• Karni Ilyas Hentikan Budiman Sudjatmiko saat Fadli Zon Singgung Kesalahan Data, Ini Reaksi Johnny G
"Tidak secepat biasanya, biasanya ini selesai jam 12 dan saya tiba di rumah sudah pukul 2 (pagi) jadi bangun subuh sudah susah," kata Salim.
"Malam ini kelihatannya lebih cepat karena banyak tamu yang enggak datang," beber Guru Besar UNHAN tersebut.
Mendengar pernyataan itu, pembawa acara ILC, Karni Ilyas mengangguk dan tertawa.
Karni memberikan kode sepakat bahwa banyak narasumber ILC yang tidak datang pada topik tersebut.
Sebelumnya, di awal acara, Karni Ilyas juga mengatakan telah mengundang Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang rencananya juga menjadi narasumber dalam acara itu.
• Sudjiwo Tedjo Paparkan Alasan Ia Kerap Dianggap Dukung Prabowo, Karni Ilyas: Senasib dengan Saya
"Sebenarnya kami juga mengundang Pak Moeldoko tapi Pak Moeldoko tidak berkenan hadir malam ini," ujar Karni.
Namun, ia tak memberikan alasan kenapa Moeldoko tak hadir dalam undangan Karni Ilyas.
Lihat videonya:
Dalam topik tersebut, Karni Ilyas juga sempat angkat bicara soal hasil 'Quick Count Pemilu Presiden 2014' yang keliru atau tidak tepat.
Karni Ilyas menyatakan hal tersebut sebagai bentuk klarifikasinya atas banyaknya masyarakat yang mempersoalkannya, terutama di media sosial.