Kabar Tokoh
Jawaban Neno Warisman saat Ditanya Apakah Puisi Munajat untuk Menjawab Perang Total Moeldoko
Di ILC, Neno Warisman buka suara soal Puisi Munajat yang disampaikannya saat Malam Munajat 212 lalu.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
Moeldoko menjelaskan, tim sukses (timses) Jokowi-Ma'ruf telah mengenali titik pusat dari kekuatan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Lantas ia menyinggung soal strategi militer Center of Gravity (CoG).
"Kita sudah memiliki Center of Gravity itu sehingga kita tahu harus bagaimana setelah mengenali Center of Gravity itu," ungkap Moeldoko.
Diketahui istilah CoG merupakan titik pusat dari kekuatan lawan untuk kemudian bisa secara efektif dan efisien mengerahkan kemampuannya untuk bisa memenangkan peperangan.
"Jadi yang kita lakukan adalah betul-betul sesuatu yang baru dan kita tidak mau mengikuti, apalagi fotocopy," ujar Moeldoko.
• Komentari Polemik Puisi Neno Warisman, Mahfud MD: Kita Tak Bisa Melarang Orang Berdoa
Puisi Neno Warisman
Diberitakan sebelumnya, doa dalam bentuk puisi yang menuai polemik itu dibacakan oleh Neno Warisman dalam acara Munajat 212 pada Kamis, (21/2/2019).
Sejumlah pihak menyebut bahwa puisi tersebut berkaitan dengan politik.
Akan tetapi, sebagian pihak lainnya justru mengapresiasi dan memuji puisi Neno Warisman.
Berikut adalah isi lengkap puisi Neno Warisman yang viral tersebut.
Allahu Akbar
Puisi munajat kuhantarkan padamu wahai berjuta-juta hati yang ada di sini
Engkau semua bersaudara dan kita bersaudara tersambung, terekat, tergabung bagai kalung lentera di semesta
Sorot-sorot mata kalian bersinar, wahai saudara
Mencabik-cabik keraguan
Meluluhlantakkan kesombongan
Karena mata-mata kalian nan jernih mengabarkan pesan kemenangan yang dirindukan, Insyaallah, pasti datang
Allahu Akbar
Kemenangan kalbu yang bersih
Kemenangan akal sehat yang jernih
Kemenangan gerakan-gerakan yang berkiprah tanpa pamrih
Dari dada ini telah bulat tekad baja
Kita adalah penolong-penolong agama Allah
Jangan halangi
Jangan sanggah
Jangan politisasi
Sebab ini adalah hati nurani
Dari mulut-mulut kita telah terlantun salawat, zikir, dan doa bergulir
Mengalir searah putaran bintang-bintang bertriliun banyaknya
Tersatukan dalam munajat 212