Terkini Daerah
Kakek di Semarang Cabuli Anak Asuhnya yang Masih 13 Tahun, Aksinya Terungkap setelah Korban Hamil
Joko Suseno (55) tega mencabuli anak asuhnya, M (13) hingga hamil 5 bulan. Dalam gelar perkara terungkap alasan Joko tega cabuli anaknya itu.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Seorang kakek di Semarang, Joko Suseno (55) tega mencabuli remaja 13 tahun berinisial M yang merupakan anak asuhnya.
Pelaku diketahui merupakan warga Pager RT 5 RW 2 Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.
Akibat perbuatannya itu, M saat ini tengah mengandung 5 bulan.
Dikutip dari TribunJateng.com, Selasa (26/2/2019) M adalah anak dari teman Joko yang berasal dari Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Namun kedua orangtua M meninggal dunia lantaran menderita sakit.
Awalnya, tidak ada yang menaruh curiga pada Joko.
• Kecanduan Film Porno, Pemuda 15 Tahun Perkosa Kakak Kandung dan Sempat Lampiaskan pada Hewan Ternak
Namun, bibi korban, Wuryani (27) kemudian menaruh curiga pada Joko karena sikap Joko yang tiba-tiba berubah.
Joko secara tiba-tiba mengantar M kembali ke Sukoharjo pada Minggu (17/2/2019) lalu.
"Saya bertanya kok pulang ke Sukoharjo. Lalu Joko mengatakan M libur selama dua minggu," kata Wuryani Minggu (24/2/2019).

• Kumpul Kebo Bertiga di Kos, Lelaki 52 Tahun Cabuli Anak Pacarnya Berusia 11 Tahun
Hal tersebut lantas menambah kecurigaan Wuryani lantaran saat ini M tidak sedang jadwal libur sekolah.
"Saya curiga libur apa selama dua minggu kan ini belum jadwalnya liburan sekolah," ujar Wuryani.
Tak hanya itu, Joko rupanya hanya mengantarkan M sampai jalan depan rumah nenek korban, dan tidak diantar sampai ke rumah
Hal itu yang kemudian menambah kecurigaan Wuryani.
Sejak M pulang ke Sukoharjo, Wuryani juga menilai bahwa M lebih banyak diam.
"Saya lihat perutnya (M) kok agak besar. Saya periksakan ke bidan dekat rumah, ternyata dia hamil," jelas Wuryani.
Mengetahui keponakannya hamil, Wuryani yang sudah emosi dan kecewa pada Joko, langsung melaporkan perbuatan kakek 55 tahun tersebut pada Polres Semarang, Rabu (20/2/2019) malam.
Dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (26/2/2019) M mengaku dicabuli oleh Joko sebanyak tiga kali.
Hal itu diungkapkannya saat berbicara istri bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Kamis (21/2/2019).
Dalam keterangannya, M mengaku dicabuli seusai datang bulan.
"Sudah tiga kali (dicabuli), setelah saya selesai datang bulan," ujar M.
• Jokowi Buka Suara soal Video Viral Kampanye Hitam yang Disampaikan oleh Emak-emak

Motif Joko Setubuhi Korban
Dalam gelar perkara yang dilakukan di Mapolres Semarang Senin (25/2/2019), terungkap alasan Joko menyetubuhi anak asuhnya itu sampai hamil 5 bulan.
Dalam keterangannya, Joko mengaku menyetubuhi M lantaran dirinya sayang pada korban.
Joko diketahui memiliki seorang istri, sepuluh anak, dan delapan orang cucu.
Di rumah Joko, ia mengaku memperlakukan M dengan istimewa dibandingkan anak-anaknya.
Joko kerap memberi iming-iming uang pada M, agar mau diajak berhubungan badan.
Seusai terjadi persetubuhan itu, Joko mengaku memberikan ancaman pada korban untuk tidak memberitahukan aksinya pada orang lain.
"M ditanyai oleh Muryani dan mengaku telah disetubuhi Joko sebanyak dua kali pada sekitar Agustus 2018 dan Oktober 2018 di rumah Joko," terang Kapolres Semarang, AKBP Adi Sumirat dikutip dari TribunJateng.com.
Atas perbuatannya itu, Joko terancam hukuman 5 sampai 15 tahun penjara.
"Pelaku didakwa dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara," tutur Adi, Senin (25/2/2019).
• Syahrul Tewas Gantung Diri saat Istrinya Jemput Anak, Begini Sosok Korban di Mata Tetangga

Bupati Sukoharjo Jamin Pendidikan Korban
Pemkab Sukoharjo menegaskan bahwa pihaknya akan menjamin bantuan kesehatan M hingga persalinan.
Hal tersebut dijelaskan oleh istri Bupati Sukoharjo, Etik Suryani Kamis (21/2/2019).
"Pemerintah Kabupaten akan menjamin kesehatan anak ini hingga proses persalinan, bahkan kita akan membantu mengurusi proses pendidikannya setelah persalinan nanti," kata Etik dikutip dari TribunSolo.com.
Etik juga berharap agar M dapat beristirahat dan tidak terlalu banyak bertemu dengan orang-orang sekitar.
"Dia tidak tahu apa-apa, kasihan, saya minta setelah ini jangan ada orang banyak di sini takutnya kesehatannya terganggu, ini tadi badannya juga hangat,” kata Etik.
Bidan desa tempat M periksa, Sarni, mengatakan bahwa kondisi kandungan korban cukup bagus.
Hanya saja korban masih mengalami trauma atas apa yang menimpanya.
"Ini trauma masih ada, dan anak harus dikawal terus, kondisi kandungan bagus, Rabu besok akan dicek laborat, dan kita akan menguruskan pembiayaannya dan KIA," katanya.
(TribunWow.com)