Pilpres 2019
Debat Sengit Fadli Zon dan Maruar Sirait saat Prabowo Disebut Tak Pernah Menang Pemilu
Debat sengit terjadi antara Fadli Zon dengan Maruarar Sirait dalam diskusi bertajuk 'Batasan Norma dalam Debat Capres'.
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Debat sengit terjadi antara Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon dengan Politikus PDIP Maruarar Sirait (Ara) dalam diskusi bertajuk 'Batasan Norma dalam Debat Capres' di Media Center Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (21/2/2019).
Tensi debat sedikit panas saat Ara menyinggung Prabowo Subianto yang tidak pernah memenangkan Pemilu.
Karier politik Prabowo saat ini menurutnya hanya bisa menjadi Ketua Umum Gerindra saja.
Awalnya dalam diskusi yang juga dihadiri oleh komisioner Bawaslu Rahmat Bagja tersebut,berjalan biasa saja tanpa ada yang memotong pembicaraan.
Namun begitu Ara menyebut Prabowo tidak pernah memenangkan Pemilu, Fadli hendak menyanggahnya.
Ara sebelumnya mengatakan bahwa meskipun Jokowi saat ini banyak di hina, namun ternyata terbukti dipercaya rakyat dengan memenangkan berbagai Pemilu langsung, mulai dari level kabupaten atau kota (Pilkada Solo), Gubernur (Pilkada DKI), hingga presiden (Pilpres 2014).
• Blusukan ke Tambaklorok setelah Kedatangan Jokowi, Fadli Zon Beberkan Alasannya
"Saya katakan dengan fakta-fakta memang Bapak Prabowo belum bisa menang, belum punya track record yang bisa meyakinkan rakyat untuk level kota, kabupaten kayak Bapak Jokowi, enggak pernah, gubernur aja enggak pernah, untuk presiden apalagi," kata Ara.
Setelah menyelesaikan pemaparannya, Fadli kemudian menyanggah pernyataan Ara itu.
Menurut Wakil ketua DPR itu, tidak apple to apple membandingkan karir politik Jokowi dengan Prabowo.
Karena, sebelum di politik Prabowo berkarir di militer.
Kapasitas Prabowo di militer sangat cemerlang, buktinya adalah pernah menjabat Danjen Kopassus dan Panglima Kostrad dengan pangkat terakhir bintang tiga.
"Pertama kalau dikatakan Pak Prabowo itu tak pernah menang sebab karena kontestasi Bapak Prabowo itu memang dia berangkatnya adalah dari militer, jadi kontestasi nya yang ada di militer dan itu untuk mendapatkan sampai jenderal bintang 3 sebagai Pangkostra, sebagai danjen Kopassus dan prestasi-prestasi lain yang dirintis dari bawah, saya kira berbeda dengan sipil," kata Fadli.
• Data Jokowi Disebut Salah saat Debat, Budiman Sudjatmiko: Kenapa Pak Prabowo Enggak Bantah?
Pernyataan Fadli itu kemudian disanggah kembali oleh Ara.
Menurutnya yang dibicarakan adalah konteks Prabowo di sipil bukan saat di militer.
Saat di sipil, fakta membuktikan bahwa Prabowo dua kali kalah, yakni saat maju sebagai Cawapres pada 2009 dan sebagai Capres pada 2014.