Terkini Daerah
Curiga, Keluarga Bongkar Makam Dewi yang Sudah Dikubur 9 Hari, Ternyata Dibunuh Suaminya
Makam Dewi Murtosiyah (22) dibongkar oleh keluarga setelah sembilan hari dikuburkan, lantaran mencurigai kematian Dewi terasa janggal.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Makam Dewi Murtosiyah (22) dibongkar oleh keluarga setelah sembilan hari dikuburkan lantaran mencurigai kematiannya yang terasa janggal.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube News Semarang TV, Minggu (17/2/2019), Dewi telah dimakamkan pada Jumat (8/2/2019), karena tewas gantung diri di rumahnya, di Kudus, Jawa Tengah.
Awalnya, Dewi ditemukan tewas gantung diri oleh suaminya, Sugeng (28).
Selang empat hari setelah Dewi dimakamkan, tepatnya pada Selasa (12/2/2019), keluarga merasa ada hal yang janggal dan melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Paman Dewi, Sholikin menjelaskan awal mula kecurigaan keluarganya atas kematian Dewi adalah saat pihak keluarga mendapati jasad Dewi mengalami luka lebam dan memar di sekujur tubuhnya.
Selain itu, penuturan Sugeng mengenai alasan kematian Dewi yang berbeda kepada tetangganya, juga membuat keluarga semakin curiga.
Saat itu, Sugeng berkata kepada tetangga, Dewi tewas lantaran jatuh dari kamar mandi, padahal sebelumnya mengatakan bunuh diri.
• Suami Bunuh Istrinya yang Baru Melahirkan, Keluarga Korban Ungkap Hubungan Rumah Tangga Keduanya
Kecurigaan keluarga bertambah kuat setelah ada bidan yang mengecek jasad korban, dan juga mengirimkan foto-foto hasil pemeriksaan.
"Saya sebelumnya tidak ada kecurigaan, setelahnya bidan desa itu kan sudah ada bukti di foto-foto dulu langsung dikabarkan ke pihak korban," kata Sholikin.
"Kalau enggak ada itu ya aku aman, enggak ada kecurigaan," lanjutnya.
Dari bukti yang didapatkannya itu, Sholikin dan keluarga menduga bahwa Sugeng adalah dalang dari pembunuhan tersebut.
Pihak keluarga juga langsung membuat laporan ke kepolisian tepat empat hari setelah tewasnya Dewi.
“Memang dari pihak korban melaporkan ke polisi empat hari setelah kejadian," kata Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, Minggu (17/2/2019).
Namun keluarga sempat ingin mencabut kembali laporannya, setelah kepolisian mengatakan harus membongkar makam Dewi.
"Dari pihak keluarga ingin menarik laporan karena terbentur masalah biaya bongkar kubur dan sebagainya. Tapi saya yakinkan semua akan kami tanggung,” kata Rismanto dikutip dari TribunJateng.com.

• Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diserahkan ke Kejaksaan Tinggi
Setelah laporan dari keluarga masuk ke kepolisian, Polsek Undaan, Kudus, akhirnya melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait laporan tersebut.
Sugeng juga dimintai keterangan oleh kepolisian dan mengelak dituduh menganiaya korban.
Namun, setelah polisi mengatakan bahwa akan melakukan pembongkaran makam Dewi, ia kemudian histeris dan menangis.
Sugeng juga langsung mengakui perbuatan yang dilakukannya itu.
"Saat itu juga suaminya menangis kalau bisa makam jangan dibongkar. Setelah itu dari pihak suami mengakui segala perbuatannya," kata AKP Rismanto.
Akhirnya pada Minggu (17/2/2019), makam Dewi dibongkar di Pemakaman Islam Mbah Gringsing Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
Pembongkaran makam tersebut dimaksudkan oleh kepolisian agar dapat membantu proses penyelidikan.
Setelah dilakukan autopsi, diketahui bahwa di jasad korban ditemukan banyak luka lebam dan juga memar.
"Dari hasil autopsi ditemukan luka di dada sebelah kanan, ini lukanya cukup luas," kata AKP Rismanto.
"Kemudian luka memar di anggota gerak, resapan darah di paru-paru kanan, dan kulit kepala sebelah kanan yang diduga akibat kekerasan benda tumpul," lanjutnya.
Kronologi Penuturan Pelaku
Dikutip dari channel YouTube Admin Jurnalpantura, Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto mengatakan awal mula kebohongan yang dilakukan oleh pelaku Sugeng.
"Sore Kamis (7/2/2019) terjadi cekcok, sampai kepala korban terbentur tembok sampai luka memar di sebelah kanan," kata AKP Rismanto.
AKP Rismanto menjelaskan pertengkaran antar keduanya terus berlanjut sampai dengan, Jumat (8/2/2019).
"Pagi jam 5 pada saat korban mau ke kamar mandi, menurut keterangan dari suaminya, korban didorong," kata AKP Rismanto Minggu (17/2/2019).
"Sampai terbentur kursi dadanya, sehingga mengakibatkan korban tidak sadarkan diri," lanjutnya.
Sugeng yang melihat kondisi istrinya itu kemudian panik, akhirnya ia membuat skenario seolah-olah sang istri meninggal lantaran gantung diri untuk menutupi tindakannya tersebut.
"Karena panik, suaminya mengambil selendang diikatkan di bawah tangga kemudian korban ditarik, disandarkan di samping tembok dengan selendang itu lehernya dililitkan ke leher korban (selendangnya)," kata AKP Rismanto.
• Wanita di Riau Dibunuh saat Antar Anak ke Sekolah, Saksi Pura-pura Pingsan, Pelaku Diduga Salah Info
Tak lama setelah Sugeng menyiapkan skenario untuk menutupi tindakannya, ia kemudian keluar dan berteriak meminta pertolongan pada warga sekitar.
"Setelah itu jam 6 pagi suaminya teriak-teriak minta tolong, akhirnya keluarga dan tetangga datang ke rumah si korban melihat kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal," kata AKP Rismanto.
Kabar kematian Dewi diketahui oleh tetangganya, keluarga Sugeng turut memanggil bidan puskesmas untuk melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.
"Jam setengah 8 salah satu dari pihak keluarga si suami menghubungi bidan Puskesmas sehingga datang 4 bidan melakukan pemeriksaan," terang AKP Rismanto.
Setelah jasad korban diperiksa oleh tim kesehatan, keluarga pelaku kemudian membawa jasad Dewi ke kampung halamannya di Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, untuk dimakamkan.
Sugeng Kesal Sejak Dewi Melahirkan
Kasareskrim Polres Kudus, AKP Rismanto menjelaskan, penuturan Sugeng, dirinya kerap cekcok dengan sang istri dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (17/2/2019).
Dewi dan Sugeng juga diketahui sudah berselisih paham sejak awal pernikahan 1 tahun lalu.
Perselisihan rumah tangga Sugeng dan Dewi semakin menjadi-jadi ketika Dewi baru saja melahirkan pada 29 Januari 2019 lalu.
Diketahui, Dewi melahirkan dengan proses caesar sehingga membutuhkan beberapa waktu buat istirahat untuk tahap pemulihan.
• Pria di Kudus Bunuh Istrinya yang Baru Melahirkan, Buat Skenario Seolah-olah sang Istri Gantung Diri
Karena kondisi tubuh Dewi itulah, ia kerap meminta Sugeng untuk membantunya mengurus urusan rumah tangga.
Ia juga meminta Sugeng membantunya untuk mengurus bayi kecilnya yang berjenis kelamin laki-laki itu.
Satu di antaranya yakni mengganti popok atau mengambilkan pakaian untuk sang anak.
Akan tetapi, ia justru jengkel dan berujung menganiaya sang istri.
“Karena suaminya jengkel, maka itu dijadikan alasan suami melakukan penganiayaan kepada istrinya,” kata Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, Minggu (17/2/2019).
(TribunWow.com/Roifah/Nila Irdayatun Naziha)