Kabar Tokoh
Bahas soal 'Impor Ugal-ugalan', Rizal Ramli: Saya akan Kampanye Jangan Pilih Jokowi
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Rizal Ramli sebut akan mengampanyekan untuk jangan memilih Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Menurut Prabowo, janji tersebut tidak ditepati.
Bahkan, ujarnya, di pemerintahan Jokowi, impor gula, beras, dan yang lainnya justru dilakukan secara besar-besaran.
Menanggapi itu, Jokowi mengakui selama empat tahun masa kepemimpinannya, pemerintah memang masih menerapkan kebijakan impor berbagai komoditas, salah satunya beras.
Namun, jelas Jokowi, kuantitas impor beras saat ini telah jauh menurun jika dibandingkan tahun 2014.
"Di bidang beras perlu saya sampaikan juga bahwa sejak 2014 sampai sekarang, impor beras kita itu turun," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, stok cadangan beras nasional memang mengalami surplus.
Produksi beras nasional pada 2018 bahkan mencapai 33 juta ton.
Sementara tingkat konsumsinya mencapai 29 juta ton.
Dengan demikian, terdapat surplus cadangan beras sebesar 3 juta ton.
• Gerindra Beberkan Keuntungan Lahan HGU Prabowo Pernah untuk Biaya Kampanye Jokowi di Pilgub DKI
Jokowi kemudian memaparkan beberapa alasan kenapa pemerintah tetap mengimpor beras meski terjadi surplus.
Menurut Jokowi, kebijakan impor itu bertujuan untuk menjaga ketersediaan stok cadangan beras jika terjadi bencana alam dan gagal panen.
Selain itu, kebijakan impor juga bertujuan untuk menstabilkan harga beras di dalam negeri.
"Kenapa kita impor, karena impor ini untuk menjaga ketersediaan stok cadangan, untuk menstabilkan harga, kita juga harus punya cadangan bila ada bencana, kita harus punya cadangan jika gagal panen," terang Jokowi.
(TribunWow.com)