Pilpres 2019
Prabowo Pilih Tak Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Kondisi Nelayan Kecil, Moderator: Begitu Saja?
Capres nomor 02 Prabowo Subianto pilih tak tanggapi pernyataan Capres nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) yang membahas kondisi nelayan kecil di Indonesia.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pilih tak tanggapi pernyataan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang membahas soal kondisi nelayan kecil di Indonesia.
Awalnya, Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyebutkan bahwa nelayan miskin di Indonesia tidak memiliki akses pada teknologi, kapal, modal, dan dibatasi oleh peraturan yang sangat membatasi kemampuan nelayan kecil untuk melaut.
"Kalau kami, strategi kami adalah negara hadir, kami akan membuat BUMN khusus di bidang laut dan perikanan, dan mengorganisir nelayan, dilatih dengan teknologi tepat, diberi akses pada kapal, alat, modal, kemudian diberi prasanara dan sebagainya dan pemasarannya dibantu pemerintah," papar Prabowo, dikutip dari YouTube MetroTV, Minggu (17/2/2019).
• Jokowi Sebut 11 Perusahaan Tersangka Kebakaran Hutan Kena Sanksi Rp 18 Triliun, Ini Faktanya
"Jadi kita mengendalikan tapi juga harus memberdayakan nelayan miskin agar dapat hidup layak," imbuhnya.
Jokowi lantas membalas pernyataan Prabowo.
Ia menyebutkan bahwa terkait BUMN Perikanan, pemerintah sudah memiliki Perindo dan Perinus yang membantu membeli ikan-ikan yang ada di rakyat.
"Yang kedua, yang terkait perizinan. Untuk nelayan kecil yang memiliki bobot 10 GT kebawah ini sudah tidak pakai izin lagi," jelas Jokowi.
Selain itu, jelas Jokowi, pemerintah juga sudah membuat bank mikro nelayan agar para nelayan bisa mengakses ke bidang keungan.
Prabowo yang mendengarkan pernyataan Jokowi itu lantas menyebutkan bahwa pernyataannya itu hanya menyampaikan apa yang ia dapatkan dari perjalanannya ke sejumlah wilayah di Indonesia.
"Laporan-laporan bahwa memang nelayan yang paling miskin itu yang sekarang msih sangat berat kehidupan mereka pak," kata Prabowo.
"Jadi mungkin ya laporan ke bapak mungkin bagus-bagus, tapi biasanya di republik ini biasa, dari dulu. Kita sudah lama jadi orang Indonesia, Jadi laporannya bagus, bagus, bagus, tapi kenyataannya di bawah tidak sebagus apa yang dilaporkan ke bapak," sambungnya.
Prabowo kembali duduk, tampak dirinya tersenyum sambil membenarkan jas yang ia kenakan.
Tak sampai dis itu, Jokowi pun membalas serangan Prabowo itu.
Ia menyebutkan bahwa adalah tugas pemimpin untuk membuat sesuatu yang tidak bagus menjadi bagus.
• Prabowo Diserang Jokowi dalam Urusan Pribadi soal Kepemilikan Lahan, Moderator Minta Maaf
Jokowi lantas menyampaikan cerita soal dirinya yang mengunjungi sendiri kampung nelayan pada tengah malam untuk mencari tahu kondisi nelayan sebenarnya.
"Saya ini hampir setiap minggu, setiap bulan bertemu nelayan, ke kampung nelayan, bahkan bapak ibu bisa tanya ke kampung nelayan di Tambaklorok di Semarang," ujar Jokowi.
"Jam 12 malam saya berdua dengan sopir, berdua saja ke sana, untuk memastikan bagaimana kondisi nelayan yang benar."
"Karena betul, banyak laporan ke saya yang tidak baik, banyak laporan ke saya yang baik, tapi saya ingin memastikan nelayan itu betul-betul kondisinya seperti apa," papar Jokowi.
Tampak Prabowo menganguk-angguk mendengarkan sang calon presiden petahana berargumen.
• Adu Argumen dengan Prabowo, Jokowi Ceritakan Bersama Sopir Pernah Kunjungi Nelayan Jam 12 Malam
"Sehingga tengah malam saya berdua dengan sopir datang ke Tambaklorok kampung nelayan yang ada di utara kota Semarang."
"Saya ingin betul masalah-masalah itu masuk ke telinga saya langsung dan kita bisa membuat kebijakan yang pas seperti yang tadi saya sampaikan, bank mikro nelayan itu salah satu keluhan dari nelayan," paparnya.
Saat pemaparan Jokowi itu, Prabowo tampak mencopot kacamatanya.
Ia tampak sibuk mengelap kacamatanya dengan dasi sambil terus mendengarkan Jokowi.
Prabowo lantas diminta untuk kembali menanggapi.
Namun, ia memilih untuk tak mengungkapkan pernyataan apa-apa lagi.
"Terima kasih, cukup jelas pak," kata Prabowo pada Jokowi.
Moderator debat bahkan sampai mengingatkan bahwa Prabowo masih memiliki waktu untuk menyampaikan argumennya.
"Begitu saja? Masih ada waktu," ujar kedua moderator.
"Kalau sudah jelas saya kira cukup ya, kita hargai semua itu," balas Prabowo.
Moderator lantas meminta Jokowi menyampaikan pernyataan penutup dari sesi tersebut.
"Kalau memang ada hal-hal yang kurang, hal-hal yang masih belum dilakukan, itulah sebuah proses koreksi yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat," kata Jokowi.
Prabowo yang tadi tak menyampaikan argumen apapun tampak kembali mengenakan kacamata dan membenarkan posisi dasinya.
"Kita ini manusia biasa. Ada yang sudah kita kerjakan, ada juga yang belum kita kerjakan, karena negara ini negara besar, bukan negara kecil," sambung Jokowi.
Sementara Prabowo lagi-lagi mencopot kacamatanya dan kembali mengelapnya dengan dasi.
• Jokowi Sebut Kebakaran Hutan Tak Terjadi Selama 3 Tahun Terakhir, Greenpeace Indonesia Beri Bantahan
"Mungkin persoalan di Jawa sudah selesai, bisa di luar Jawa belum selesai. Bisa di luar Jawa selesai, di Jawa belum selesai. Saya kira ini sebuah negara besar yang harus kita bangun bersama-sama," Jokowi mengakhiri pemaparannya.
Prabowo lantas diminta kembali memberikan tanggapan.
Tak seperti sebelumnya, kali ini Prabowo memilih untuk berbicara.
Ia pun memakai kembali kacamatanya dan mengambil mikrofon di depannya.
"Saya kira tidak ada masalah. Bagi kami adalah masalah strategi yang berbeda. Strategi kami berbeda, itu saja. Kita mengerti maritim sangat penting. Tapi kita juga prihatin bahwa pelabuhan-pelabuhan di bawah pemerintah Bapak (Jokowi) operasionalnya diserahkan kepada perusahaan asing. Bagi kami ini kurang tepat sebagai strategi," ungkapnya mengakhiri sesi tersebut.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octavaini)