Makanan Pedas Membuat Kita Panjang Umur? Berikut Penjelasannya
Bagi para pecinta makanan pedas, hidup terasa kurang lengkap jika menyantap lauk-pauk tanpa kehadiran cabai atau sambal sebagai teman makan
Editor: Mohamad Yoenus
Vitamin A dan C yang terkandung dalam cabai juga memperkuat dinding otot jantung.
Dilansir dari Self, menurut American Association for Cancer Research, senyawa capsaicin (yang juga ditemukan dalam kunyit) memiliki kemampuan untuk mematikan beberapa jenis kanker dan sel leukemik.
Peneliti juga menemukan bahwa capsaicin mampu membunuh 80 persen kanker prostat (pada tikus) tanpa membahayakan sel-sel normal di sekitarnya.
Terlebih, cabai memiliki sifat antimikroba dan anti-peradangan.
Cabai dinilai sangat ampuh untuk melindungi dari borok (ulkus) dalam perut. Luka dalam perut diakibatkan oleh bakteri H.pylori penyebab pertumbuhan bisul, dan capsaicin dapat membantu untuk membunuh koloni bakteri tersebut.
Capsaicin juga telah dikaitkan dengan pengobatan kanker payudara, pankreas, dan kandung kemih, meskipun kita mungkin harus mengonsumsi capsaicin dalam jumlah yang tidak masuk akan agar bisa berhasil — misalnya, lima buah cabai habanero dalam seminggu.
Jangan berlebihan makan makanan pedas
Meski sudah banyak studi yang melaporkan manfaat makanan pedas untuk kesehatan, peneliti mengingatkan bahwa studi-studi ini masih terbatas bersifat pengamatan sehingga tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibatnya secara pasti.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki manfaat dan efek berbeda yang dapat ditimbulkan tergantung masing-masing jenis cabai.
Kamu juga sebaiknya membatasi makanan pedas di malam hari. Mengonsumsi makanan pedas menjelang waktu tidur bisa menyebabkan gangguan pencernaan yang bisa membuat sulit tidur nyenyak.
Bahkan jika kamu termasuk orang yang tahan makan cabai, sambal dan makanan yang pedas dapat membuat kesulitan tidur akibat capsaicin yang mengubah suhu tubuh.
Lalu seberapa banyak makanan pedas yang perlu dikonsumsi untuk mendapatkan manfaatnya? Dokter dan para ahli menyarankan untuk mulai memasukkan cabai dan kunyit ke dalam menu makan Anda setidaknya 2-3 kali seminggu — baik dimakan mentah, dijadikan sambal, bahan rendaman masakan panggangan, tumisan, atau dipanggang utuh.
Pada akhirnya, daripada mencari makanan “super” yang dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko kematian, akan lebih baik untuk mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat.
Konsumsilah pola makan seimbang yang mengandung buah-buahan dan sayuran, batasi asupan garam, gula, dan lemak jenuh, berolahraga secara rutin, serta hindari rokok dan alkohol. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Makanan Pedas Buat Kita Panjang Umur, Mitos atau Fakta?