Terkini Daerah
Pelaku Bersikap Aneh sebelum Bacok Pria yang Sedang Salat Jemaah di Sumedang, Polisi Beri Penjelasan
Sebelum bacok Maslikin dengan kapak saat salat berjamaah Kamis (14/2/2019), polisi ungkap sikap aneh yang ditunjukka oleh Kurnaevi di lokasi kejadian
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Astini Mega Sari
Akibat gangguan jiwa tersebut, pelaku kerap mengalami halusinasi.
Hal tersebut terungkap berdasarkan keterangan dari dokter jiwa yang pernah menangani pelaku.
Oleh karena itu, kepolisian menduga bahwa pengakuan pelaku yang merasa dipelototi oleh korban juga termasuk satu dari bentuk halusinasi pelaku.
"Kata dokter spesialis kejiwaan yang sempat menangani pelaku, dia kerap berhalusinasi," ungkap AKBP Hartoyo pada Jumat (15/2/2019).
"Saat kejadian halusinasi itu yang muncul dan melatarbelakangi pelaku membunuh korban," ujarnya.
• Maslikin Tewas Dibacok saat Salat Berjemaah, Pelaku Sempat Pulang dan Kembali ke Masjid Bawa Kapak

Penjelasan Dokter yang Tangani Pelaku
Kurnaevi pelaku pembacokan Maslikin pernah berobat ke dokter spesialis jiwa pada Juni 2018 lalu.
Edi Sukandi dalam keterangannya menyebutkan bahwa pelaku mengidap gangguan jiwa berat.
Edi bahkan sampai menyarankan pelaku untuk dirawat di klinik kejiwaan.
"Pelaku mengalami gangguan jiwa berat. Saat terakhir kali diperiksa saya sudah menyarankan untuk dirawat," jelas Edi Jumat (15/2/2019).
"Hal ini (pembunuhan) terjadi mungkin saja karena halusinasinya pelaku ini kambuh lagi karena sudah lama tidak berobat lagi," sambungnya dikutip dari TribunJabar.com.
Gangguan jiwa yang dialami oleh pelaku ternyata sudah terjadi sejak 3 tahun yang lalu.
"Dia sudah menderita penyakit (mental) sejak tiga tahun yang lalu, tapi baru berobat pada 2018," ujar Edi Sukandi.
Gangguan jiwa yang diidap oleh pelaku diketahui lantaran bercerai dengan sang istri.
Edi menuturkan bahwa pelaku tidak sering berkonsultasi padanya.