Kabar Tokoh
Merasa Tak Terganggu dengan Cuitan CEO Bukalapak, Jokowi Terima Permohonan Maaf Achmad Zaky
Achmad Zaky datangi Istana Merdeka untuk sampaikan permohonan maaf secara langsung ke Presiden Jokowi.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - CEO Bukalapak, Achmad Zaky sampaikan permohonan maafnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal twit yang pernah dibuatnya.
Momen permohonan maaf itu tampak dibagikan oleh Sekretaris Kabinet Indonesia, Pramono Agung Wibowo melalui akun Instagramnya, @pramonoagungw, Sabtu (16/2/2019).
Pramono menyatakan bahwa Jokowi telah menerima permohonan maaf Achmad Zaky.
Menurut Pramono, Jokowi sama sekali tak merasa terganggu dengan kicauan Achmad Zaky yang santer dibicarakan di media sosial.
• Setelah Bertemu CEO Bukalapak, Jokowi Minta Pendukungnya Berhenti: Kita Harus Bijak dalam Bersikap
Selain itu, ia juga menyampaikan permintaan Jokowi supaya tagar 'Uninstall Bukalapak' dihentikan.
Hal itu disampaikan Pramono sebab Jokowi justru mendukung adanya situs jual beli online.
Sementara itu, dari potret yang diunggah tampak Achmad Zaky duduk berseberangan di hadapan Jokowi beserta jajarannya.
"Presiden @jokowi menerima CEO BukaLapak sdr A Zaki, menyampaikan permohonan maafnya.
Presiden sama sekali tidak terganggu dgn twitt yg disampikan oleh sdr Zaki.
Presiden meminta untuk Uninstalls BukaLapak dihentikan, krn Presiden mendorong Treveloka, Tokopedia, Gojek dan BukaLapak menjadi lbh besar," tulis Pramono.

• Putra Jokowi Gibran Rakabuming Tanggapi Tweet Achmad Zaky dan Tagar Uninstall Bukalapak: Norak
Sementara itu diberitakan oleh Tribunnews.com, Koordinator Staf Khusus Presiden, Teten Masduki yang turut mendampingi Jokowi menerima Zaky di Istana Merdeka menuturkan bahwa Jokowi memahami Achmad Zaky, Sabtu (16/2/2019).
Teten menyampaikan bahwa Jokowi tak marah terkait polemik kicauan Achmad Zaky.
"Beliau pahamlah, Zaky masih anak muda, mungkin ada khilaf, kesalahan. Jadi sama sekali waktu kita sampaikan ada peristiwa ini, beliau juga tidak marah," kata Teten di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Teten turut menilai bahwa situs jual beli online juga termasuk bagian dari aset bangsa.
Ia justru berharap situs jual beli online dapat lebih berkembang lagi.
"Harus kita tahu Bukalapak ini adalah salah satu empat dari unicorn kita," ucap Teten.
"Selain Gojek, Traveloka, Tokopedia dan banyak UMKM yang menggunakan marketplace-nya di empat unicorn ini. Jadi jangan sampai ini kemudian menjadi rusak," sambungnya.
Selain itu Teten menyampaikan, pemerintahan Jokowi dalam empat tahun ini juga telah memberikan dukungan kepada sektor bisnis tersebut, mulai dari regulasi sampai ke pembiayaan.
• Tanggapi soal CEO Bukalapak, Faldo Maldini Malah Ajak Achmad Zaky Bergabung Jadi Kader PAN
Keterangan Resmi Achmad Zaky
Diberitakan oleh Tribunnews.com, Achmad Zaky telah menyampaikan permintaan maaf, atas pernyataannya di akun Twitter miliknya yang menjadi perbincangan hangat di media sosial, Jumat (15/2/2019).
“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial," kata Achmad Zaky dalam keterangan resminya, Jumat (15/2/2019).
"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” sambungnya.
Achmad Zaky menegaskan, cuitannya yang ramai sempat ramai dibicarakan itu tak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung salah satu kandidat Pilpres 2019.
Dirinya mengaku ingin menggarisbawahi tentang pentingnya membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.
"Achmad Zaky mohon maaf atas kekhilafannya dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama," tulis keterangan tersebut.
Lantas, perusahaan start-up unicorn itu juga berterima kasih atas kebijakan dan dukungan pemerintah selama ini.
"Achmad Zaky dan Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi," ungkapnya.
Sebelumnya, tagar 'UninstallBukaLapak' ramai diperbincangkan di linimasa Twitter pasca CEO Bukalapak, Achmad Zaky mem-posting cuitan yang menyinggung soal "presiden baru".
Achmad Zaky mengkritik anggaran untuk riset dan pengembangan atau research and development (R&D) yang dinilainya masih kecil.
Dirinya turut memaparkan data pada tahun 2016 yang menunjukkan anggaran R&D Indonesia tertinggal dari negara lainnya.
Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru.
Zaky juga menyebut industri 4.0 itu omong kosong.
"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD).
Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Achmad Zaky dalam cuitan yang sudah dihapus itu.

(TribunWow.com/Atri)