Liga Indonesia
Sempat Ditahan Pihak Imigrasi Australia Diduga Lecehkan Wanita, Marko Simic Masih Bisa Bela Persija
Pemain andalan Persija Jakarta, Marko Simic tengah terjerat kasus dugaan pelecehan seksual jelang lawan Newcastle Jets.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
TRIBUNWOW.COM - Pemain andalan Persija Jakarta, Marko Simic tengah terjerat kasus dugaan pelecehan seksual jelang lawan Newcastle Jets, Selasa (12/2/2019)
Menurut pemberitaan media Australia, Sydney Morning Herald, Selasa (12/2/2019) meski kasusnya belum selesai, Marko Simic masih berkesempatan membela Persija Jakarta melawan Newcatle Jets di Stadion McDonald Jones, Australia.
Hal itu lantaran Marko Simic telah mendatangi pengadilan beberapa waktu sebelum pertandingan.
Dia dibebaskan meskipun paspornya masih ditahan.
• Tak Dimainkan Persija di Liga Champions Asia 2019, Ini Hikmah yang Diperoleh Jaimerson Xavier
Hal itu lantas dibenarkan oleh pengacara Marko Simic, Robert Haralovic.
"Klien saya adalah pesepak bola profesional. Hari ini dia akan bermain melawan Newcastle Jets," kata Robert Haralovic.
"Dia tiba di Sydney pada hari Minggu, dia ada di sini bersama Persija Jakarta," imbuhnya.
Robert Harolovic mengungkapkan klien asal Kroasianya tersebut baru kali pertama ke Australia.

• Marko Simic Terancam Absen Perkuat Persija dan Dipenjara seusai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
"Dia datang dengan visa terbatas, ini adalah kali pertama dia datang ke Australia. Dia adalah pria berkebangsaan Kroasia," kata Robert Haralovic.
Diketahui, Marko Simic diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada seorang wanita.
Menurut pemberitaan media Australia, 9news.au, Selasa (12/2/2019), Marko Simic disebut telah menyentuh tubuh wanita yang duduk di sebelahnya saat berada di pesawat dari Bali ke Sydney.
Lantas, atas perbuatan itu, Marko Simic digiring pada pihak kepolisian bandara untuk dimintai keterangan, Minggu (10/2/2019).
Kemudian, paspor pemain asal Kroasia itu ditahan oleh kepolisian Australia.
• Marko Simic Terancam Absen Perkuat Persija dan Dipenjara seusai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Dia harus menetap di Australia hingga 9 April 2019 untuk melakukan persidangan selanjutnya.
Jika terbukti benar melakukan pelecehan seksual, pemain 31 tahun tersebut terancam dipenjara.