Terkini Daerah
Fitri Suryanti Tewas Dibunuh, sang Ayah Tak Sadar Sempat Cekcok dengan Pelaku
Fitri Suryanti atau Fitri Yu (25) ditemukan tewas di rumahnya Senin (11/2/2019) dalam keadaan terikat bersimbah darah dengan luka sayatan di leher.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita muda pemilik toko gas elpiji meninggal dunia setelah dibunuh di rumahnya di kawasan Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Ia adalah Fitri Suryanti atau Fitri Yu (25) yang ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah dan kondisinya mengenaskan, pada Senin (11/2/2019).
Ia tewas dalam keadaan terikat dan telungkup di samping ranjang kamarnya dengan luka sayatan di bagian leher.
Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.com, pelaku pembunuhan Fitri telah berhasil ditangkap oleh kepolisian Selasa (12/2/2019).
• Beredar Foto serta Video Ahok dan Puput Nastiti saat Berada di Bali, Lihat Kemesraan Mereka
Sebelumnya banyak spekulasi yang muncul terkait siapa yang tega membunuh pemilik toko gas elpiji tersebut.
Pacar korban juga sempat diduga menjadi dalang pembunuhan Fitri, namun rupanya pelaku adalah orang yang sebelumnya pernah menemui ayah Fitri.
Ayah korban, Ameng juga turut menjelaskan pertemuannya dengan pelaku yang belakangan diketahui berinisial YL (24).
Ditemui di lokasi kejadian pembunuhan Fitri, Ameng menjelaskan pertemuannya dengan pelaku YL.
Ia bahkan tidak menyangka bahwa lelaki yang menemuinya tersebut adalah orang yang tega membunuh anak perempuannya itu.
"Kita tak boleh tidur di dalam rumah. Pulang rumah pun sesekali saja, tapi tak boleh acak-acak barang di dalam rumah," kata Ameng saat ditemui di kediamannya Selasa (12/2/2019).
• Begini Kondisi Jasad PSK saat Ditemukan Tewas di Kamar, Dibunuh karena Menolak Berhubungan
YL tega membunuh Fitri diketahui lantaran dendam yang sudah ia pendam bertahun-tahun.
"Saya tak kenal dengan orangnya. Tapi katanya sudah dendam 5 tahun dengan anak saya," ujar Ameng.
Ameng menjelaskan bahwa sebelum mengetahui bahwa Fitri tewas mengenaskan, ia sempat bertemu dengan pelaku untuk membicarakan masalah elpiji yang dijual oleh Ameng dan Fitri.
Pelaku rupanya saat itu berpura-pura untuk membeli gas elpiji bahkan sempat terlibat cek cok dengan Ameng.
"Dia mau beli 15 tabung, dengan harga Rp 150 ribu. Saya bilang tak bisa, segitu harganya Rp 200 ribuan. Gas sekarang susah," kata Ameng.