Kabar Tokoh
Akunnya Dihapus Facebook karena Saracen, Abu Janda Curhat di Twitter dan Tuntut Rp1 Triliun
Aktivis Media Sosial Permadi Arya alias Abu Janda tidak terima akunnya dihapus oleh Facebook. Melalui twitter, Abu Janda 'curhat' dan tuntut Rp1 T.
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Media Sosial Permadi Arya atau yang biasa disapa Abu Janda tak terima dengan kabar yang beredar terkait penghapusan akunnya oleh Facebook.
Abu Janda bahkan sampai akan menggugat Facebook lantaran akunnya itu.
Diketahui, Facebook saat ini telah menghapus ratusan akun dan juga laman yang dianggap adalah kelompok saracen yakni kelompok-kelompok penyebar kebencian.
Melalui akun Twitternya @permadiaktivis Jumat (8/2/2019), Abu Janda mengunggah sebuah video yang menunjukkan keberatannya pada Facebook.
Dalam keterangan cuitannya, ia juga menjelaskan bahwa penghapusan akun tersebut membuat kerugian pada nama baiknya.
"Tuduhan serius yang dibuat oleh @facebook menuduh saya terhubung ke grup Saracens yang menyebabkan saya mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki," tulis Abu Janda.
Terkait penghapusan tersebut, ia juga secara tegas mengatakan bahwa telah menunjuk pengacara untuk meminta Facebook mengembalikan akunnya.
"Pengacara saya telah mengirim Pemberitahuan Hukum ke Facebook untuk membersihkan nama saya dan mengembalikan akun saya untuk membawanya ke pengadilan & menuntut 1 triliun Rupiah karena tidak material," tulis Abu Janda menambahkan.
• Akun Abu Janda Dihapus Facebook karena Saracen, Tagar PermadiAryaBosSaracen Trending di Twitter
Dalam video yang diunggahnya itu, Abu Janda juga turut menjelaskan terkait penghapusan akun yang dilakukan oleh Facebook.
"Facebook membuat tuduhan serius Permadi Arya/ Abu Janda terlibat Saracen."
"Terlibat di Sacaren adalah perbuatan kriminal yang bisa dihukum penjara," ucap Abu Janda.

Abu Janda mengaku dirugikan terkait tuduhan bahwa akunnya dihapus karena saracen.
"Tuduhan Facebook kepada saya viral di media mainstream juga media sosial."
"Membuat kerugian tak terganti, reputasi, kesejahteraan, mungkin kebebasan," kata Abu Janda.
Menurut Abu Janda, Facebook telah salah faham mengartikan unggahannya di Facebook.