Pilpres 2019
Kapitra Ampera Sebut 4 Nama yang Diduga Konsultan Asing Kubu 02, Faldo Maldini: Saya Cukup Kaget
TKN Jokowi-Ma'ruf Kapitra Ampera menyebut 4 nama yang diduga konsultan asing dari kubu pilpres 02 Prabowo-Sandi Kamis (7/2/2019). Kubu 02 membantah
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Lailatun Niqmah
"Kita dari BPN yang sehari-hari memang terlibat rapat fokus bahas konten kita justru tidak menemukan bahwa tidak ada pihak-pihak yang dituduhkan ke kami itu ," terang Faldo menambahkan.
Faldo juga menyinggung soal peraturan yang memang tidak memperbolehkan ada konsultan asing dalam pencalonan.
"Tapi coba lah kita tarik ke paraturan, kan ada aturan main yang tidak menjadikan itu masalah," jelas Faldo.
Faldo juga menuturkan bahwa akan membuka kesmepatan bagi siapun apabila ingin bergabung dengan BPN Prabowo-Sandi.
"Namun yang tidak kalah lebih penting adalah kami dari tim Prabowo-Sandi selalu membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun orang yang dari pihak Kapitrapun mau jadi konsultan asing pun kita senang," terang Faldo.
• Prabowo Akhirnya Jawab Tudingan Jokowi soal Konsultan Politik Asing dari Rusia: Mereka Enggak Ngerti
Tuduhan Konsultan Asing Muncul
Diberitakan sebelumnya, tudingan penggunaan konsultan asing untuk kontestasi pilpres dilayangkan oleh Jokowi, (2/2/2019).
Istilah konsultan Rusia mencuat setelah Jokowi menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik 'propaganda Rusia'.
Dilansir oleh Surya.co.id, Jokowi merasa hal itu dilakukan oleh satu tim sukses untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks.
Untuk itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk ikut serta memerangi hal itu.
"Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama," papar Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).
"Oleh karena itu, saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial," sambungnya.
Lalu, Jokowi menyatakan, dalam berpolitik seharusnya dilakukan dengan cara yang bijaksana.
"Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, hal itu perlu dilakukan sebab ia merasa ada tim sukses yang menyatakan kabar fitnah.