Pilpres 2019
Bantah Sebut Jokowi Pakai Konsultan Asing, Faldo Maldini sampai Angkat Tangan saat Ditunjukkan Bukti
Faldo Maldini sampai angkat tangan saat ditunjukkan bukti soal Konsultan Asing Jokowi yang pernah dituduhkan BPN Prabowo-Sandi. Lihat jawabannya
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini membantah telah menyebut bahwa menyebut kubu pasangan calon (paslon) 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggunakan konsultan asing.
Namun penjelasannya tersebut terbantahkan saat Faldo ditunjukkan sebuah bukti terkait tuduhan Jokowi berkonsultasi dengan asing.
Dikutip dari akun YouTube iNews Special Report Kamis (7/2/2019), Faldo Maldini secara tegas membantah bahwa BPN menyebut Jokowi mempunyai konsultan asing.
"Kita enggak pernah loh menuduh mereka (Kubu 01) pakai konsultan asing," tegas Faldo.
Menyikapi penurutan dari Faldo tersebut, ia lantas ditunjukkan sebuah artikel yang pernah digunakan acuan bagi BPN mendaratkan tuduhan soal konsultan asing kepada Jokowi.
Ia ditunjukkan sebuah artikel dari jasa konsultan politik dari Amerika Serikat Stenley B. Greenberg.
Faldo yang ditunjukkan artikel tersebut tampak beberapa kali melontarkan pertanyaan.
"Saya enggak perlu jelasin ya, dulu kan di situ, itu client-nya yang dia sampaikan atau bukan?," tanya Faldo.
• Kapitra Ampera Sebut 4 Nama yang Diduga Konsultan Asing Kubu 02, Faldo Maldini: Saya Cukup Kaget
Pertanyaan tersebut lantas dijawab oleh pembawa acara bahwa dalam artikel itu Jokowi disebutkan menjadi satu di antara klien.
Mendengarkan jawaban tersebut, ia lantas tampak mengangkat kedua tangannya.
"Nah udah saya enggak usah ngomong lah," jelas Faldo singkat.

Tidak menjawab, Faldo Maldini justru meminta TKN Jokowi-Ma'ruf Kapitra Ampera yang menjawab.
"Kan Bang Kapitra yang harus meralat itu ya, tapi yang paling jelas Bang Kapitra, kalau seandainya ada statement-statement yang menuduhkan kami."
"Di situ tertulis enggak Prabowo Subianto, enggak ada ya alhamdulillah ya," terang Faldo.
Namanya dicatut oleh Faldo, Kapitra Ampera langsung memberikan tanggapan.
"Itu tuduhan dari BPN Prabowo-Sandi kepad TKN Jokowi-Maruf," kata Kapitra menjelaskan.
"Oh tuduhan, itu diklaim enggak sama dia bahwa Joko Widodo kliennya dia," jawab Faldo.
"Dari BPN nya yang menuduh, kalau dari dia (artikel) enggak ada," jelas Kapitra menambahkan.
• Bicarakan soal Konsultan Asing, TKN Jokowi-Maruf Irma Suryani Justru Marahi Kubunya Sendiri

Enggan menjelaskan, ia justru menyoroti maksud dari nama Joko Widodo yang tertulis dalam artikel asing tersebut.
"Itu tertulis Joko Widodo apa dong berarti," tanya Faldo.
"Itu Joko Widodo ditulis oleh redaksi, itu redaksi yang ditulis menjadi bagaimana mendiskreditkan Pak Jokowi," kata Kapitra melanjutkan.
Mendapatkan penjelasan dari Kapitra, Faldo masih terus melontarkan pertanyaan.
"Nama Pak Jokowi di sana ditulis sebagai? Bang Kapitra dong yang menjelaskan," ungkap Faldo.
Kapitra juga langsung memberikan tanggapannya.
"Karena itu tidak mengenal itu orang apa yang mau dijelaskan," kata Kapitra.
Berkali-kali melontarkan pertanyaan kepada Kapitra Ampera, Faldo Maldini baru kemudian secara tegas menjelaskan bahwa dirinya tidak percaya dengan artikel asing tersebut.
"Saya jujur enggak percaya ini, udah abal-abal lah ini tetapi yang paling penting bagi saya sebenarnya kalau itu dia yang klaim kan di Stenley, tapi yang paling penting bagi kami adalah jangan sampai tuduhan-tuduhan yang diberikan kepada kami."
"Ada aja propaganda ala Rusia, kita mah kalau propaganda itu Nasi Padang, propaganda warteg, kita itu ada di setiap belokan di sudut-sudut rumah kita itu bisa ketemu kita dengerin orang," kata Faldo.
"Kita enggak pakai cara-cara yang memecah belah, kita hentikan lah cara politik yang membelah bambu ini," lanjut Faldo menyudahi perdebatan.
• Prabowo Akui Kemungkinan Gunakan Konsultan Rusia untuk Jasa Berikut Ini
Tuduhan Konsultan Asing Pertama Muncul
Diberitakan sebelumnya, tudingan penggunaan konsultan asing untuk kontestasi pilpres dilayangkan oleh Jokowi, (2/2/2019).
Istilah konsultan Rusia mencuat setelah Jokowi menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik 'propaganda Rusia'.
Dilansir oleh Surya.co.id, Jokowi merasa hal itu dilakukan oleh satu tim sukses untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks.
Untuk itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk ikut serta memerangi hal itu.
"Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama," papar Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).
"Oleh karena itu, saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial," sambungnya.
Lalu, Jokowi menyatakan, dalam berpolitik seharusnya dilakukan dengan cara yang bijaksana.
"Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, hal itu perlu dilakukan sebab ia merasa ada tim sukses yang menyatakan kabar fitnah.
Ia menyebut terdapat tim sukses yang sedang menyiapkan sebuah propaganda Rusia.
"Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia," ungkap Jokowi.
"Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoaks,” sambungnya.
Untuk itu, dirinya meyakinkan kepada para relawan nantinya untuk ikut memerangi polemik kabar hoaks jelang Pilpres 2019.
"Ini yang harus dilakukan bapak ibu sekalian sebagai alumnus perguruan tinggi. Kami meyakini sebagai arek (warga) Surabaya, pasti wani (berani)," tegasnya.
(TribunWow.com/Nila/Tiffany)