Liga Indonesia
Pemkot Bandung Tunggu Jawaban PT Persib Bandung Bermartabat soal Alih Kelola Stadion GBLA
Pemerintah Kota Bandung menunggu jawaban dari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait alih kelola Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Kota Bandung menunggu jawaban dari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) terkait alih kelola Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, Dodi Ridwansyah, mengarapkan PT PBB sudah memberikan jawaban di akhir bulan ini.
Wacana alih kelola GBLA dengan status sewa dari Pemkot Bandung oleh PT PBB sudah tercetus sekitar 2018.
Dikatakan Dodi, Pemkot Bandung sudah memberikan draft berisi rincian hak dan kewajiban pemilik dan penyewa aset.
• Laga Persib Bandung Vs Persiwa Wamena Batal Digelar di Stadion GBLA, Begini Respons Miljan Radovic
"Kita sudah beberapa kali mengadakan pertemuan, proses ini masih kita lakukan karena pertama dari sisi regulasi inikan nanti masuknya dalam proses sewa aset, termasuk beberapa hal yang nantinya akan dibahas seperti apa hak dan kewajiban masing-masing pihak, kita sangat berharap bahwa GBLA ini nantinya bisa dikelola oleh PT PBB," ujar Dodi, saat ditemui si Graha Persib, Senin 4 Februari 2019.
Dalam peraturan wali kota (Perwal), ujar Dodi, dituliskan minimal sewa aset itu lima tahun. Perjanjian sewa selanjutnya dapat diperpanjang lima tahun selanjutnya, tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
"Kami sudah memberikan beberapa contoh draft sewanya seperti apa untuk dipelajari oleh PT PBB, nanti kita bisa saling koreksi dari kami dan PT PBB inginnya seperti apa, contoh draftnya sedang dipelajari oleh PT PBB," katanya.
Dalam draft tesebut, kata Dodi, dituliskan total aset GBLA dari luas lahan dan luas bangunannya, termasuk berapa harga sewa yang harus dikeluarkan PT PBB jika resmi mengelola GBLA.
• Persiwa Dikabarkan Tolak Lawan Persib Bandung, Begini Tanggapan Assisten Pelatih Maung Bandung
"Nanti dari sana akan muncul angkanya berapa, sekarang masih dihitung, nanti kami mengambil patokan dari PBB atau harga jual NJOP yang berlaku di sana, termasuk bangunannyakan dihitung dari standar itu," ucapnya.
Selain membayar biaya sewa, PT PBB juga nantinya harus menanggung biaya tetap seperti pemeliharaan fasilitas, gaji pegawai kontrak officeboy dan satpam.
Selama ini, Pemkot Bandung harus mengeluarkan sekitar Rp 2 miliar per tahun untuk biaya pemeliharaan GBLA seperti potong rumput, ganti lampu dan gaji pegawai kontrak.
"Kalau untuk rumput (perawaran) itu Rp 30 juta per bulan, listrik Rp 90 juta per bulan, ditambah pekerja satpam dan officeboy, kalau diakumulasi sekitar Rp 2 M per tahun. Kalau sudah disewa sama PT, itu semua menjadi bebannya PT PBB," katanya.
Selama ini, ujar Dodi, setiap kali Persib mau menggunakan GBLA statusnya hanya sewa per jam.
• Laga Lawan Persiwa Wamena Tertunda, Ini 2 Keuntungan Persib Bandung yang Diungkapkan Supardi Nasir
Untuk pertandingan, PT PBB harus mengeluarkan Rp 60 juta sementara latihan hanya berkisar di Rp 1 sampai Rp 2 jutaan.
"Kemarin disepakati setiap Persib main itu Rp 60 juta untuk pertandingan, kalau latihan lebih murah, karena tidak melibatkan penonton dan hanya satu jam sudah bubar, kalau pertandingan kita hitungnya perjam," ucapnya.