Pilpres 2019
Meski Najwa Shihab Sudahi Acara, Kubu Capres 01 dan 02 Enggan Hentikan Bahasan soal Jan Ethes
Sudah sampai penghujung acara Mata Najwa Rabu (6/2/2019), narasumber dari Kubu capres 01 dan 02 tampak enggan berhenti membahas soal Jan Ethes
Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Bobby Wiratama
"Kalau saya boleh mengomentari juga kalau saya berpandangan pendidikan politik itu meski ditanamkan sejak usia dini. Jadi saya pikir kita jangan berbeda pendapat terus lah," ujarnya.
• Buat Miftah Sabri Emosi hingga Ditenangkan Najwa Shihab, Budiman Sudjatmiko Tetawa Puas
Dirinya pun setuju untuk merevisi undang-undang kampanye jika perlu.
"Kalau perlu kita ubah undang-undang yang melibatkan anak-anak kampanye bolehlah itu," terang Miftah.
Miftah juga menyatakan ia melihat kedekatan Sandiaga dengan Sulaiman Salauddin Uno juga hal yang wajar.
"Tidak ada (sikap melarang) wong Bang Sandi juga main sama Sulaiman dan Pak Prabowo kan enggak apa-apa. Enggak selamanya kita berantem-berantem, saya pikir Jan Ethes cucunya Pak Jokowi, saya juga seneng lihatnya di Instagram, di Facebook, mungkin ini ekspresi," ujar Miftah.
Meski sama-sama tak mempermasalahkan soal Jan Ethes yang kerap bersama dengan Jokowi, Tim Kemenangan (TKN) Jokowi-Ma'ruf justru menyoroti hal lain.
Hal itulah yang kemudian membuat kedua kubu berseteru.
Melalui penjelasan dari TKN Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani, ia menyinggung BPN Nasir Jamil anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang hadir.
Irma menilai PKS justru yang melakukan pelanggaran dengan membawa anak-anak turut serta saat kampanye.
"Saya ingin sampaikan juga kepada Bang Nasir Jamil ini, padahal kalau PKS ini ya kalau pergi kampanye di mana-mana itu semuanya ibu-ibunya bawa anak lho, banyak banget malah, yang pakai kaos tagar ganti presiden dan sebagainya, kaos PKS juga dipakaikan lho sama anak-anak," singgung Irma yang mendapat anggukan dari rekan kubunya, Budiman Sudjatmiko.
"Itu kreativitas," bela Nasir.
"Ini bukti ya, enggak sebentar, ini bukti ya, kaos itu peraga kampanye, enggak boleh," ungkap Irma sambil mengangkat tangan meminta Nasir untuk diam.
"Mau ngomong bahwa itu bukan kampanye kalau di kubunya tidak salah, kalau di orang lain salah. Nah, inilah yang selalu mereka mainkan," sambung Irma.
• Bahas Polemik Jalan Tol, Permintaan Nyeleneh BPN Prabowo-Sandi Buat Riuh Penonton Mata Najwa

Mendapat pernyataan itu, kubu Prabowo-Sandiaga langsung kompak membantahnya.
"Harus kompak dong, kalau Miftah enggak masalah, kalau Bung Nasir," timpal Budiman Sudjatmiko.
Lantas, Irma Suryani tampak memuji Miftah karena tidak mempermasalahkan anak-anak dalam kegiatan kampanye.