Breaking News:

Pilpres 2019

Ferdinand Hutahaean: Kami Prihatin Pak Jokowi Harus Menanggung Malu karena Dibantah Pihak Rusia

Jubir BPN Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan soal pernyataan 'Propaganda Rusia' yang dipaparkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Ferdinand Hutahaean, di Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN), Ferdinand Hutahaean memberikan tanggapan soal pernyataan 'Propaganda Rusia' yang dipaparkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Ferdinand dalam dialog di acara Kabar Petang tvOne bertajuk 'Ada Propaganda Ala Rusia di Pilpres?'

Menurut Ferdinand, pernyataan Jokowi adalah bentuk tudingan yang dilontarkan untuk calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Apa yang disampaikan oleh Pak Jokowi itu dapat dipastikan bahwa beliau sedang menuding kubu pak Prabowo-Sandi yang menggunakan cara-cara Propaganda Hoaks, Propaganda ala Rusia menurut pak Jokowi," katanya.

Debat soal Propaganda Rusia dengan Lukman Edi, Andre Rosiade: Jangan Bikin Kegaduhan

"Tetapi karena kontestasi pilpres ini kan hanya mengikutsertakan dua calon. Jadi tidak mungkin pak Jokowi sedang menuding Donald Trump yang di Amerika. Pasti tudingannya adalah pak Prabowo-Sandi," sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Ferdinand menjelaskan, pihaknya tidak kebakaran jenggot pada pernyataan Jokowi itu.

Pihaknya, terang Ferdinand, justru merasa prihatin pada Jokowi.

Ferdinand lantas menegaskan bahwa Prabowo-Sandi tidak pernah menggunakan jasa konsultan asing.

"Bahkan kami mungkin hanya menggunakan konsultan politik ala Bojong Koneng. Makanya pak Prabowo itu suka joged, ya itulah Bojong Koneng," ujarnya.

Ferdinand mengaku tak menyangka bahwa Jokowi tampak marah saat menyampaikan pernyataannya itu.

"Saya juga tidak menyangka kalau hal-hal seperti ini buat pak Jokowi tampak marah sekali. Dari statement pak Jokowi kemarin itu tersirat bahwa beliau sedang dalam kondisi marah sekali. Pertanyaan kami, apa yang membuat pak Jokowi ini marah?" paparnya.

"Hal-hal seperti inilah yang membuat kami semakin prihatin bahwa pak Jokowi ini di-feeding oleh timnya sehingga sekarang Pak Jokowi harus menanggung malu (karena) dibantah oleh pihak Rusia," ungkapnya kemudian.

Simak videonya:

Soal Propaganda Rusia Jokowi, Jubir BPN Andre Rosiade: Kami Maklumi Saja

Sindiran Jokowi

Diketahui, terkait konsultan asing itu mencuat setelah Jokowi menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik 'propaganda Rusia'.

Diberitakan dari Surya, Jokowi merasa hal itu dilakukan oleh satu tim sukses untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks, Sabtu (2/2/2019).

Untuk itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk ikut serta memerangi hal itu.

”Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama,” papar Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).

”Oleh karena itu, saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial,” sambungnya.

Mengenal Pengertian Propaganda Rusia yang Viral Disebutkan Jokowi

Lalu, Jokowi menyatakan, dalam berpolitik seharusnya dilakukan dengan cara yang bijaksana.

”Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun,” jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, hal itu perlu dilakukan sebab ia merasa ada tim sukses yang menyatakan kabar fitnah.

Ia menyebut terdapat tim sukses yang sedang menyiapkan sebuah propaganda Rusia.

”Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia," ungkap Jokowi.

s
Joko Widodo memberikan sambutan saat bertemu dengan relawan yang merupakan alumni dari sejumlah perguruan tinggi, Sabtu (2/2/2019) di jalan Pahlawan, Surabaya. (SURYA.co.id/Bobby Constantine Koloway)

 

Kedubes Rusia Beri Bantahan soal Propaganda Rusia, Fadli Zon: Maaf atas Pernyataan yang Grasa-grusu

"Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoaks,” sambungnya.

Untuk itu, dirinya meyakinkan kepada para relawan nantinya untuk ikut memerangi polemik kabar hoaks jelang Pilpres 2019.

”Ini yang harus dilakukan bapak ibu sekalian sebagai alumnus perguruan tinggi. Kami meyakini sebagai arek (warga) Surabaya, pasti wani (berani),” tegasnya.

Menanggai polemik istilah Propaganda Rusia, Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding, kemudian meluruskan hal tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa capres Jokowi menyingung konsultan asal Rusia yang berupaya menebar ketakutan, pesimisme, dan memproduksi hoaks di tengah masyarakat jelang Pilpres 2019.

"Yang dimaksud itu bukan Rusia sebagai negara, pemerintah, bangsa. Tetapi dugaan dibantu oleh konsultan dari Rusia," tegas Abdul Kadir Karding, Senin (4/2/2019).

Tanggapan Rusia

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia melalui akun Twitter resminya, @RsEmbJakarta pada Senin (4/2/2019), menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur urusan pemilu di Indonesia.

Menurutnya, istilah propaganda sama sekali tidak berdasarkan pada realitas.

"Berkaitan dengan beberapa publikasi di media massa tentang seakan-akan penggunaan “propaganda Rusia” oleh kekuatan-kekuatan politik tertentu di Indonesia, kami ingin menyampaikan sebagai berikut.

Sebagaimana diketahui istilah “propaganda Rusia” direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulis Kedutaan Besar Rusia.

 

Beragam Reaksi soal Jokowi Sebut Propaganda ala Rusia, dari Sandiaga, TKN 01 hingga Sudjiwo Tedjo

Lebih lanjut, kedutaan tersebut juga menyinggung prinsip dalam bernegara.

Kendati kedutaannya berada di Indonesia, pihaknya menyatakan tak akan mencampuri urusan dalam negeri seperti di Indonesia.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tegasnya.

 

(TribunWow.com/Ananda Putri)

Tags:
Ferdinand HutahaeanPolemik Propaganda RusiaPresiden Joko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved