Kabar Tokoh
Debat soal 'Propaganda Rusia' dengan Lukman Edi, Andre Rosiade: Jangan Bikin Kegaduhan
Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade tampak berdebat dengan Wakil Direktur Logistik TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edi.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade tampak berdebat dengan Wakil Direktur Logistik Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edi.
Keduanya berdebat saat berdialog di program Sapa Indonesia Pagi KompasTV bertajuk 'Saling Serang Antek Asing', Selasa (5/2/2019).
Awalnya, Andre Rosiade menjelaskan bahwa pihaknya tidak menggunakan jasa dari konsultan asing.
Ia juga menegaskan bahwa BPN tidak menggunakan strategi propaganda Rusia.
Ia lantas menyinggung pernyataan Jokowi di debat perdana Pilpres.
• Soal Propaganda Rusia Jokowi, Jubir BPN Andre Rosiade: Kami Maklumi Saja
Andre menyebutkan, jika ada suatu hal yang tidak sesuai, maka laporkan saja BPN pada pihak terkait.
Menanggapi itu, Lukman pun menjelaskan bahwa konsultan asing itu tidak dilarang.
"Tinggal sekarang kita cek di Bawaslu yang laporan keuangan, yang laporan di lapangan, itu Bawaslu terima laporan itu apa enggak? Apa yang direncanakan dan dilaksanakan harus sama, enggak boleh berbeda," jelas Lukman.
Andre kemudian kembali melanjutkan pernyataannya.
Ia menilai, tidak sepantasnya Jokowi menyatakan hal seperti itu.
"Pak Jokowi sebagai presiden seharusnya mempersatukan bangsa, menyejukkan bangsa, bukannya menimbulkan kegaduhan," tegas Andre.
"Menurut saya, kalau memang mempunyai data, laporkan. Jangan bikin kegaduhan. Kasihan rakyat, sudah miskin, susah, sekarang gaduh sama presiden," imbuhnya.
"Enggak perlu ini dianggap gaduh, Ya silakan saja kalau misalnya tim 02 merasa ini tidak benar ya sudah sampaikan bahwa ini tidak benar," Lukman menginterupsi.
"Apalagi kalau kemudian mengubah cara kampanyenya, tidak meniru-niru lagi propaganda Rusia. Itu jauh lebih bagus. Sesuai dengan karakter bangsa," sambung Lukman.
"Ini hoaks dia. Pak Lukman memproduksi hoaks, sama kayak presidennya," jawab Andre kemudian.
Simak videonya:
Sindiran Jokowi
Diketahui, terkait Konsultan Asing itu mencuat setelah Jokowi menyebut adanya tim sukses yang menggunakan gaya politik 'propaganda Rusia'.
Diberitakan dari Surya, Jokowi merasa hal itu dilakukan oleh salah satu tim sukses untuk menyebarkan berita palsu atau hoaks, Sabtu (2/2/2019).
Untuk itu, Jokowi mengajak para alumni perguruan tinggi yang mendukungnya untuk ikut serta memerangi hal itu.
”Saya merasa yang ada di hadapan saya adalah intelektual karena lulusan perguruan tinggi ternama,” papar Jokowi di depan ribuan alumni di Jalan Pahlawan, Surabaya (2/2/2019).
”Oleh karena itu, saya mengajak kawan-kawan sekalian. Saat ini kita menghadapi banyaknya hoaks, kabar bohong yang lalu lalang di media sosial,” sambungnya.
• Mengenal Pengertian Propaganda Rusia yang Viral Disebutkan Jokowi
Lalu, Jokowi menyatakan, dalam berpolitik seharusnya dilakukan dengan cara yang bijaksana.
”Kami ingin menyampaikan dengan cara politik kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gaya politik kita cara politik yang penuh etika, tata krama, penuh peradaban, penuh dengan sopan santun,” jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, hal itu perlu dilakukan sebab ia merasa ada tim sukses yang menyatakan kabar fitnah.
Ia menyebut terdapat tim sukses yang sedang menyiapkan sebuah propaganda Rusia.
”Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia," Ungkap Jokowi.

• Kedubes Rusia Beri Bantahan soal Propaganda Rusia, Fadli Zon: Maaf atas Pernyataan yang Grasa-grusu
"Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoaks,” sambungnya.
Untuk itu, dirinya meyakinkan kepada para relawan nantinya untuk ikut memerangi polemik kabar hoaks jelang Pilpres 2019.
”Ini yang harus dilakukan bapak ibu sekalian sebagai alumnus perguruan tinggi. Kami meyakini sebagai arek (warga) Surabaya, pasti wani (berani),” tegasnya.
Menanggai polemik istilah Propaganda Rusia, Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding, kemudian meluruskan hal tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa capres Jokowi menyingung konsultan asal Rusia yang berupaya menebar ketakutan, pesimisme, dan memproduksi hoaks di tengah masyarakat jelang Pilpres 2019.
"Yang dimaksud itu bukan Rusia sebagai negara, pemerintah, bangsa. Tetapi dugaan dibantu oleh konsultan dari Rusia," tegas Abdul Kadir Karding, Senin (4/2/2019).
(TribunWow.com)