Menilik Tahun Babi Tanah dan Pemilihan Presiden 2019

TRIBUNWOW.COM - Mulai 5 Februari 2019 nanti, tahun anjing tanah akan digantikan dengan tahun babi tanah.

Di tahun babi tanah 2019 ini ada satu event istimewa yang digelar pada April 2019 mendatang.

Ialah Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang tepatnya digelar pada 17 April 2019 mendatang.

Event lima tahunan ini banyak menyedot perhatian masyarakat, bahkan sejak jauh-jauh hari sebelum acara akbar tersebut digelar.

• Tinggalkan Tahun Anjing Tanah, Sambut Babi Tanah 2019: Banyak Menjaga Hati dan Perasaan

Dalam gelaran akbar ini, perhatian masyarakat banyak tertuju kepada dua kandidat calon presiden (capres) yang bertarung di Pilpres 2019 ini.

Mereka adalah sang petahana, sekaligus capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan sang penantang, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Lalu bagaimana peruntungan keduanya di tahun babi tanah 2019 ini?

Untuk diketahui, Jokowi lahir pada 21 Juni 1961, membuatnya berada di bawah naungan shio kerbau.

Sementara itu Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951, membuatnya berada di bawah naungan shio kelinci.

• Kumpulan Ucapan Imlek 2570 dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin

Sayangnya, pengelola Rumah Ibadah Tri Dharma Cahaya Sakti (Klenteng Kong Ling Bio) Temanggung, Tan Hwa Hwi (Koh Hwi) enggan membeberkan secara gamblang terkait peruntungan dan karakteristik keduanya di tahun babi tanah 2019 ini.

Ia menganggap, dua sosok tersebut adalah pribadi yang istimewa yang peruntungan dan karakteristiknya tak bisa diramal seperti orang pada umumnya.

Yang membuat mereka istimewa, menurut Koh Hwi, adalah nantinya satu di antara mereka akan menjadi Presiden Indonesia selama lima tahun ke depan.

"Orang istimewa itu berbeda, jadi di kehidupan ini ada yang tidak bisa diramal, termasuk orang istimewa," kata Koh Hwi ketika ditemui TribunWow.com, Sabtu (2/2/2019).

"Karena dari banyak kelahiran itu, kalau presiden itu istimewa, karena hanya satu."

• 6 Jenis Dimsum Paling Terkenal yang Disajikan saat Tahun Baru Imlek

"Nasib orang istimewa itu berbeda, yang bisa diramal itu yang (orang) umum."