Breaking News:

Pilpres 2019

Sebut Gaji ASN dari Uang Pajak, Fadli Zon: Jadi Jangan Berpikir dari Presiden

Fadli Zon sebut gaji ASN berasal dari uang negara dan bukan dari presiden.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
Instagram @fadlizon
Wakil Ketua DPR, Fadli Zon 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menanggapi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara soal gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kini viral.

Menurut Fadli Zon, gaji yang diterima oleh ASN bukan berasal dari presiden.

Namun, gaji ASN berasal dari uang pajak dan angaran pendapatan negara.

"(Gaji PNS) dari uang yang namanya uang pajak, dan juga dari anggaran pendapatan yang diterima negara," papar Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (1/2/2019).

"Jadi jangan pernah berpikir presiden menggaji ASN, presiden menggaji pegawai negeri sipil atau pegawai pemerintah lainnya," jelasnya.

Untuk itu, Fadli menegaskan, sebaiknya seorang menteri tidak mengeluarkan pernyataan bernada kampanye.

"Saya kira ini harus diluruskan dan sebaiknya kementerian-kementerian itu janganlah berkampanye, mengarahkan pegawai-pegawainya untuk memilih salah satu," ungkap Fadli.

"Serahkan saja kepada mereka untuk memilih. Jadi jangan diarah-arahkan atau dikondisikan," tegasnya.

Rudiantara Klarifikasi soal Gaji ASN, Begini Tanggapan Gerindra

 

Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/2/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Terkait hal itu, sebelumnya Rudiantara diketahui meminta ASN memilih desain untuk stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di kantor Kementerian kominfo.

Hal itu disampaikan Rudiantara saat berada di acara 'Kominfo Next' yang digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Tampak seorang ibu memilih desain tersebut dengan memilih nomor dua.

Namun, pegawai itu justru menjurus pada pemilihan presiden.

"Bismillahirrahmanirrahim, mungkin terkait keyakinan saja, Pak. Keyakinan atas visi-misi yang disampaikan oleh nomor dua," kata ibu tersebut yang kemudian dapat sorakan dari pegawai lainnya.

Tanggapan Sejumlah Tokoh soal Gaji ASN, dari Ferdinand Hutahaean hingga Dahnil Anzar Simanjuntak

Lebih lanjut, Rudiantara lantas menegaskan bahwa pemilihan desain ini tidak boleh dikaitkan dengan pemilihan presiden.

Lantaran masih penasaran dengan pilihan pegawai itu, Rudiantara kembali memanggilnya untuk menerangkan alasannya memilih nomor dua.

"Bu! Bu! Yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa? Hah?," ujar Rudiantara.

"Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih," tanyanya lagi.

Berikut video selengkapnya:

 

Soal Pernyataan Rudiantara, Suryo Prabowo: ASN Itu Pegawai Negeri yang Gaji Negara Bukan Presiden

Klarifikasi Menkominfo Rudiantara

Terkait hal itu, Menkominfo Rudiantara memberikan klarifikasi soal pernyataannya yang menyebut ASN digaji oleh pemerintah atau negara.

Klarifikasi itu ia sampaikan melalui akun Twitter miliknya, @rudiantara_id, Jumat (1/2/2019).

Sambil mentautkan penjelasan resmi dari Kominfo, Rudiantara mengatakan agar pernyataan itu dipahami secara utuh.

"Teman2, terkait dg pernyataan “yang bayar gaji ASN adalah pemerintah/negara” dlm forum internal karyawan Kominfo kmrn, berikut penjelasan tentang kronologi dan konteksnya agar dpt menjadi gambaran utuh, tdk sepotong2 sebagaimana video & kutipan yg banyak beredar. Terima kasih," tulis Rudiantara.

 

Sindiran Ferdinand Hutahaean soal YangGajiKamuSiapa Menkominfo Rudiantara: Ini Negeri Berudu

Sementara dikutip dari laman Kominfo.go.id, Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu memberikan penjelasan terkait pernyataan Menkominfo.

Berikut penjelasan lengkapnya:

"1. Dalam salah satu bagian acara sambutan, Menkominfo meminta masukan kepada semua karyawan tentang dua buah desain Sosialisasi Pemilu yang diusulkan untuk Gedung Kominfo dengan gaya pengambilan suara.

2. Semua berlangsung dengan interaktif dan antusias sampai ketika seorang ASN diminta maju ke depan dan menggunakan kesempatan itu untuk mengasosiasikan dan bahkan dapat disebut sebagai mengampanyekan nomor urut pasangan tertentu.

3. Padahal sebelumnya, Menkominfo sudah dengan gamblang menegaskan bahwa pemilihan tersebut tidak ada kaitannya dengan pemilu. Penegasan tersebut terhitung diucapkan sampai 4 kalimat, sebelum memanggil ASN tersebut ke panggung.

4. Dalam zooming video hasil rekaman, terlihat bahwa ekspresi Menkominfo terkejut dengan jawaban ASN yang mengaitkan dengan nomor urut capres itu dan sekali lagi menegaskan bahwa tidak boleh mengaitkan urusan ini dengan capres.

5. Momen selanjutnya adalah upaya Menkominfo untuk meluruskan permasalahan desain yang malah jadi ajang kampanye capres pilihan seorang ASN di depan publik. Terlihat bahwa ASN tersebut tidak berusaha menjawab substansi pertanyaan, bahkan setelah pertanyaannya dielaborasi lebih lanjut oleh Menkominfo.

6. Menkominfo merasa tak habis pikir mengapa ASN yang digaji rakyat/pemerintah menyalahgunakan kesempatan untuk menunjukkan sikap tidak netralnya di depan umum. Dalam konteks inilah terlontar pertanyaan “Yang Gaji Ibu Siapa?”. Menkominfo hanya ingin menegaskan bahwa ASN digaji oleh negara sehingga ASN harus mengambil posisi netral, setidaknya di hadapan publik.

7. Atas pernyataan “yang menggaji pemerintah dan bukan keyakinan Ibu”, “keyakinan” dalam hal ini bukanlah dimaksudkan untuk menunjuk pilihan ASN tersebut, melainkan merujuk kepada sikap ketidaknetralan yang disampaikan kepada publik yang mencederai rasa keadilan rakyat yang telah menggaji ASN.

8. Dalam penutupnya sekali lagi Menkominfo menegaskan bahwa posisi ASN yang digaji negara/pemerintah harus netral dan justru menjadi pemersatu bangsa dan memerangi hoaks.

9. Kami menyesalkan beredarnya potongan-potongan video yang sengaja dilakukan untuk memutus konteks masalah dan tidak menggambarkan peristiwa secara utuh.

10. Demikian penjelasan dari kami, agar dapat menjadi bahan untuk melengkapi pemberitaan rekan-rekan media," tulis laman resmi Kominfo.

(TribunWow.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Fadli ZonRudiantaraAparatur Sipil Negara (ASN)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved