Terkini Daerah
Siswi SMP Kelas 6 SD Lahirkan Bayi Seberat 2,6 Kg, Kronologi hingga Tetap Mau Lanjutkan Sekolah
Kasus kejahatan seksual kembali terjadi. Ironisnya korban merupakan seorang siswa kelas 6 SD dan pelakunya masih kerabatnya.
Editor: Lailatun Niqmah
"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil, yang taunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar, dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tau dia hamil, tali takut ada penyakit lain,"ungkap nya.
Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan secara fisik dan mental.
Korban pun bercerita kepadanya bahwa korban sangat ingin tetap melanjutkan sekolahnya.
"Dia ada bilang, masih pengen melanjutkan sekolahnya,"ungkapnya.
Devi mengungkapkan bahwa, kejadian saat ini, dengan lahirnya sang anak dari korban kedua bukan lah klimaks / puncak dari kasus ini.
Namun ujian bagi korban akan lebih besar setelah ini.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban agar korban bisa tetap kuat, dan pihaknya juga akan menyiapkan sekolah bagi korban agar tetap bisa lanjutkan pendidikannya.
Meraung Kesakitan
Siswi SD di Kalimantan Barat, A (13) melahirkan anak laki-laki yang sehat, dengan berat 2,6 kg dan panjang 46 cm.
Proses melahirkan dilakukan dengan cara operasi Caesar.
Kasus kejahatan seksual yang menimpa siswi SD kelas enam ini pertama kali terkuak saat korban A ditanya guru kelasnya yang merasa curiga bahwa perut dari sang siswi semakin hari semakin membesar.
Sang guru pun bertanya kepada A dan kemudian sang guru yang curiga melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.
Mengetahui hal itu, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan, dan menanyai korban, serta dilakukan tes kehamilan.
Maka terkuaklah seluruh perbuatan bejat dari sang paman yang mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil, dan hari ini telah melahirkan.
"Kejadian ini terbukanya bulan 12 lalu, si siswi ini ditanyai oleh gurunya, yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar, setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak Kepolisian atas kecurigaan ini, dan dibawa ke Puskesmas untuk di cek, ternyata benar, anak ini sedang hamil," ungkap Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana kepada Tribun Pontianak.