Viral Medsos
Sempat Mengamuk di RS TNI, Kapten Leo Sianturi Diminta Hotman Paris Datang ke Kopi Johny
Hotman Paris meminta Kapten Leo Sianturi untuk datang ke Kopi Johny, tempat para penderita ketidakadilan
Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pengacara Hotman Paris Hutapea meminta sosok yang sempat mengamuk di Rumah Sakit TNI, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kapten Leo Sianturi untuk datang ke Kopi Johny.
Hal itu disampaikan Hotman Paris melalui akun Instagramnya, @hotmanparisofficial, Sabtu (26/1/2019).
Hotman Paris mengunggah video curahan hati sang kapten tersebut.
Di keterangan unggahannya, Hotman Paris menyuruh Kapten Leo Sianturi untuk datang ke Kopi Johny, tempat para penderita ketidakadilan.
• Merasa Kecewa dengan Pelayanan di RS TNI, Kapten Leo Sianturi Mengamuk: Pak Presiden Tolong Saya
"Lae: datang ke kopi joni ! Tempat para penderita ketidakadilan," tulis Hotman Paris.
Di unggahan berikutnya, Hotman Paris mengunggah kembali video Kapten Leo Sianturi dengan keterangan yang hampir sama.
Hotman Paris mengungkapkan bahwa dirinya menunggu kedatangan Kapten Leo Sianturi di Kopi Johny.
"Pak Sianturi ditunggu di kopi joni : terminal tangisan pilu," terang Hotman Paris.
Sebelumnya, sebuah video viral menunjukkan seorang Kapten Infanteri, Leo Sianturi mengamuk lantaran merasa kecewa dengan pelayanan di Rumah Sakit TNI beredar di media sosial.
Video berdurasi 1 menit itu memperlihatkan Kapten Leo Sianturi duduk di kursi roda sambil memegang infus mengamuk di halaman parkir rumah sakit, dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Oki WizkhaL, Sabtu (26/1/2019).
Kapten Leo berteriak dan menangis mengadukan kekecewaanya terhadap pelayanan rumah sakit.
"Pak presiden tolong saya, pak presiden, saya tentara dari masyarakat akan kembali ke masyarakat, sakit hati saya, saya sakit tidak ada opname, di opname tidak layani," tuturnya.
• Viral Durian J-Queen Dijual Rp14 Juta per Buah di Tasikmalaya, Ternyata Ini Alasannya
Kapten Leo mengungkapkan dirinya sebagai perwira, namun tidak dilayani secara baik.
"Kecewa dengan rumah sakit tentara, kecewa pelayanan tidak bisa, saya seorang perwira, tidak berfungsi perwira," jelasnya.
Kapten Leo Sianturi bahkan menyebut TNI Angkatan Darat seperti dirinya tidak ada artinya di rumah sakit itu.
"Tidak ada artinya angkatan darat di rumah sakit, inilah nasib saya," ucapnya.
Ia terus menerus berteriak bahwa pelayanan di rumah sakit tidak bagus.
"Saya prajurit, masuk sampai perwira, yang nyatanya pelayanan di rumah sakit tentara tidak bagus, ini saksinya Kapten Infanteri Leo Sianturi," teriaknya.
Selain meminta tolong kepada presiden, Kapten Leo Sianturi juga meminta pertolongan panglima TNI.
"Tolong panglima, saya prajurit tidak dihargai," sebutnya.
Berikut videonya.
Terkait video viral tersebut, Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 01.04.01, Letkol Ckm Suhartono menggelar konferensi pers.
Letkol Ckm Suhartono menyampaikan bahwa pernyataan Kapten Leo Sianturi pada video tersebut tidak benar.
"Bahwasanya pernyataan kapten Leo itu tak benar," kata Letkol Ckm Suhartono.
"Pasien-pasien yang dirawat sudah sesuai prosedur tak ada kami telantarkan."
"Karena ketersinggungan itu maka pasien marah-marah," ujarnya saat konfrensi pers di Rumah Sakit TNI Siantar, Jumat (25/1/2019) malam, seperti dikutip dari Tribun-Medan.com.
Letkol Ckm Suhartono menerangkan bahwa dalam SOP Rumah Sakit TNI, setiap pasien ditanya siapa yang menemani selama perawatan.
Bahkan, Letkol Ckm Suhartono sudah menyarankan Kapten Leo Sianturi untuk dirujuk ke rumah sakit lain.
"Sebenarnya kami sudah menyarankan ke dia, kalau mau rujuk akan kami rujuk. Tapi bersangkutan naik angkut pergi," ungkapnya.
"Rekam medik masih di sini. Kalau mau merujuk kami layani. Sehingga kalau butuh rujuk sampai pusat kami rujuk," ujarnya.
• Ceritakan Gaya Hidup Vanessa Angel dan Adiknya Berbeda, Doddy: Saya Emosi kalau Sudah Ngomong Mayang
Saat kejadian itu, Kapten Leo Sianturi dirujuk ke Rumah Sakit Vita Insani, ditemani oleh pihak Rumah Sakit TNI.
Letkol Ckm Suhartono menjelaskan kejadian itu terjadi karena Kapten Leo Sinaturi mudah tersinggung.
Lebih lanjut, Letkol Ckm Suhartono menyebutkan ketersinggungan itulah yang menyebabkan Kapten Leo marah-marah, padahal pihak rumah sakit TNI tidak menelantarkan pasien.
"Pasien yang dirawat sudah sesuai prosedur tak ada kami telantarkan," katanya.
"Karena ketersinggungan itu maka pasien marah-marah."
"Kami sudah rawat dengan baik. Sudah kita fasilitasi tetapi tidak mau difasilitasi."
"Tidak ada kami menolak dan mengusir pasien itu. Prioritas fungsi kami pelayanan. Pasien umumnya saja kami layani dengan baik. Pada dasarnya kami tidak mentelantari pasien dinas," ujarnya.
Sementara itu, perawat yang menjaga Kapten Leo Sianturi, Dewi turut mengklarifikasi kejadian sebenarnya.
"Saya sebagai perawat kalau tukaran sift malam ke pagi kami serah terima. Kami ke ruangan Pak Leo apakah sudah makan," ucap Dewi.
"Memang kami menanyakan siapa yang menunggu bapak, kenapa tidak ada yang menunggu."
"Katanya sudah cerai. Kalau enggak anak bapak yang nunggu. Tapi lagi di luar kota dan lagi pendidikan. Dan beliau tidak terima dengan itu."
"Bapak itu tersinggung karena tentang keluarga bapaknya. Bapak itu keluar, kami tahan juga tak mau," imbuh Dewi.
Dewi menjelaskan juga sudah meminta maaf kepada Kapten Leo.
Tetapi, Kapten Leo marah dan tetap pergi meninggalkan rumah sakit.
"Kalau memang tersinggung kami minta maaf. Kami coba menahan bapak itu, tapi bersikeras tetap ingin pulang. Saya minta maaf dan kawan saya dinas malam minta maaf, " ujarnya.
Dewi mengetahui bahwa Kapten Leo seorang perwira.
Ia juga mengatakan Kapten Leo dirawat dalam keadaan mengenakan seragam TNI.
"Kami tahu bapak itu prajurit. Kami setiap saat baca status bapak itu dan bapak itu pakai seragam. Saya tidak ada ucapan tak boleh dirawat karena tak ada keluarga," pungkas Dewi.
(TribunWow.com)