Pilpres 2019
Hasil Rapat Pleno Debat Kedua dari KPU, Begini Penjelasan dari TKN Jokowi-Ma'ruf
TKN Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy mengungkapkan hasil rapat pleno kedua lebih banyak substansi yang dibahas.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan rapat pleno yang membahas terkait perubahan format debat pemilihan presiden (pilpres) yang akan digelar pada 17 Februari 2019.
Dikutip TribunWow.com dari Metro Hari Ini, KPU akan merubah format debat mulai dari tempat duduk tamu undangan hingga penambahan waktu saat debat berlangsung, Jumat (25/1/2019).
Wakil Direktur Logistik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy mengungkapkan hasil rapat pleno kedua itu lebih banyak substansi yang dibahas.
Lukman menjelaskan, substansi yang banyak dibahas meliputi daftar pertanyaan yang disusun oleh panelis.
"Ya ini koordinasi yang kedua sebenarnya oleh KPU, tetapi hari ini lebih banyak substansi yang dibahas dibanding pertemuan pertama kemarin ya, minggu yang lalu," kata Lukman.
"Nah secara substansial pihak kami (paslon Jokowi-Ma'ruf) maupun pihak 02, terutama kami bagaimana merespon seluruh aspirasi seluruh auto kritik debat pertama sehingga diharapkan debat kedua ini kualitasnya jauh lebih baik daripada debat yang pertama."
"Nah beberapa substansial yang kemudian dilakukan perubahan dalam rangka untuk memperbaiki kualitas debat kedua ini misalnya soal daftar pertanyaan yang disusun oleh panelis," tambahnya.
• Selain Pastikan Tak Beri Kisi-kisi, KPU Juga Akan Perbarui Durasi dan Teknis Panggung Debat Pilpres
Lukman memaparkan pertanyaan dari para panelis disusun oleh sejumlah universitas di Indonesia.
Selain itu, ia menyebut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) juga turut andil menjadi panelis dalam debat kedua nanti.
"Nah panelis kita sepakat dan KPU juga sepakat sebagian besar nanti dari kalangan kampus ada dari UI, ITB , IPB, UNAIR, dan UNDIP ya kemudian nanti ditambah dari WALHI ya sebuah LSM lingkungan hidup karena salah satu pembahasan adalah tema tema tentang lingkungan hidup."
Lebih lanjut Lukman mengatakan bahwa pertanyaan tertutup yang sudah disusun merupakan tanggung jawab penuh dari panelis.
Ia menyebut hanya panelis dan moderator saja yang mengetahui isi pertanyaan debat kedua sebelum digelar.
"Semua panelis ini nanti akan bertanggung jawab penuh terhadap pertanyaan tertutup bahkan kami menegaskan dalam rapat tadi mengatakan jangankan kami sebagai kandidat atau sebagai tim ya, KPU saja dan staf-staf di KPU tidak boleh ada yang tahu apa isi pertanyaan yang sedang disusun oleh panelis," jelasnya.
"Ini untuk menjaga akuntabilitas dan menjaga objektivitas dari segala macam pertanyaan dan pertanyaan itu tidak bocor."
"Nah pertanyaan yang ada di dalam amplop tertutup hanya akan diketahui oleh pihak-pihak lain selain panelis dan moderator itu nanti pada saat acara hari h-nya."
"Saya kira ini signifikan untuk perbaikan kualitas debat," tandasnya.
• Effendi Ghazali Usulkan pada KPU dan Stasiun Televisi Debat Selanjutnya Tayang Tanpa Iklan
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Jumat (25/1/2019), KPU juga telah mengumumkan dua nama moderator untuk debat kedua Pilpres 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 Februari 2019.
Dua nama moderator tersebut adalah pembawa acara berita iNews TV, Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, KPU wajib mendapat persetujuan tim kampanye capres-cawapres sebelum menetapkan nama moderator.
"Kami sepakati moderatornya, kami tetap menggunakan pola dua moderator, pertama Tommy Tjokro, kedua Anisha Dasuki," kata Ketua KPU Arief Budiman dalam rapat persiapan debat kedua yang digelar di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/1/2019),
• Sebut Debat Perdana Pilpres Rasa Bimbel, Effendi Ghazali: KPU, Kami Tetap Mencintaimu
Dalam rapat penentuan moderator itu, dihadiri oleh KPU, perwakilan TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno serta perwakilan televisi dan hotel penyelenggara debat.
Arief Budiman menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menghubungi moderator terpilih.
Apabila bersedia makan berlanjut, namun apabila tidak bersedia berarti batal.
"Kami akan hubungi yang bersangkutan dulu. Kalau bersedia maka jalan, kalau tidak bersedia maka batal," ujar Arief.
(TribunWow.com)