Breaking News:

Kabar Tokoh

Link Live Streaming Detik-detik Ahok Bebas dari Penjara Hari Ini, Kamis 24 Januari 2019

Berikut link live streaming detik-detik Ahok bebas hingga update soal kabar pernikahannya dengan Bripda Puput Nastiti.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Kompas.com
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok akan resmi bebas dari penjara Kamis (24/1/2019).

Kebebasan Ahok ini dapat disaksikan secara langsung.

Berikut link live streaming Ahok Keluar dari Penjara:

Live Streaming Ahok Bebas

Persiapan Polisi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan segala potensi kerawanan terkait kebebasan Ahok.

"Untuk pembebasan Ahok dari Polres Depok, Polsek, dan Mako Brimob sudah mempersiapkan, mengantisipasi serta menginvestigasi potensi kerawanan yang mungkin akan terjadi, semua sudah diantispasi dengan baik," ucap Dedi, dikutip dari akun Twitter @DivHumas_Polri, Selasa (23/1/2019).

Menurut Menteri Hukum dan HAM (MenkumHAM) Yasonna Laoly Ahok akan dibebaskan pada jam-jam kerja.

"Jam kerja, ya tunggu-tunggu saja kalau mau lihat," kata Yasonna saat ditemui Tribunnews di kantornya, Jakarta Selatan pada Selasa (22/1).

Ahok Selalu Minta Durian saat Dijenguk Ketua DPRD DKI Prasetio Edi di Mako Brimob

Update soal Pernikahan

Setelah bebas dari penjara, Ahok dikabarkan akan melangsungkan pernikahan dengan Bripda Puput Nastiti.

Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, terkait pernikahan, pihaknya masih menunggu pengajuan dari kedua mempelai.

"Masih menunggu, kan besok baru bebas, kita masih menunggu pengajuan administrasi dari kedua calon mempelai karena calonnya adalah anggota Polri jadi sesuai ketentuan," ucapnya.

Tokoh lain yang turut memberikan bocoran soal pernikahan Ahok adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Prasetyo menuturkan ia membahas mengenai rencana Ahok yang akan menikahi Bripda Puput Nastiti Devi (21), selepas bebas dari penjara.

Prasetyo menjelaskan kala itu ia menyarankan Ahok untuk menikahi Bripda Puput mendekati Hari Kasih Sayang atau Hari Valentine, 14 Februari atau 15 Februari.

"Bercandanya Pak Ahok itu, tapi pasti sama dia (Puput) kok. Kata dia (Ahok) tanggal 15. Nah, yang dekat-dekat sama hari Valentine kan Februari, terus saya cetus 15 apa? Februari? Ahok bilang bisa jadi," ujar Prasetyo saat ditemui Tribun di ruang kerjanya, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Prasetyo juga menyebutkan pernikahan Ahok dengan Bripda Puput akan digelar secara tertutup.

Nantinya hanya keluarga besar dan sahabat dekat yang akan diundang.

Ia juga mendapat permintaan dari Ahok untuk menghadiri undangan pernikahannya.

Belum tahu pasti di mana lokasinya, Prasetyo menyebutkan kemungkinan di Jakarta atau di Jawa Timur.

"Tapi bener dia bilang, 'Nanti lu Pras nyaksiin gue kawin ya, nyaksiin,' Di Jakarta atau enggak atau Jawa Timur, pokonya dia mau married-lah, pokoknya tahun ini pasti," ujar Pras saat menceritakan pembicaraannya dengan Ahok.

Meski demikian, kabar soal pernikahan ini masih belum pasti.

Lantaran pihak keluarga Puput mengaku tidak tahu menahu.

Hal itu seperti yang disampaikan oleh ayah Puput, Aiptu Teguh.

"Dia enggak tertutup, biasa saja. Tapi kalau buat pacar enggak banyak cerita. Setahu saya pas SMA juga enggak pacaran. Kalau teman yang dikenalin ya ada," kata Aiptu Teguh Sriyono di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018), kutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com.

Tidak Tanyakan soal Golput ke Mahfud MD, Sudjiwo Tedjo: Aku Tahu Diri

Saat ditanya apakah Bripda Puput memiliki kedekatan dengan polisi teman prianya, Teguh menuturkan putrinya memiliki teman pria satu profesi.

Namun ia menilai hubungan Puput hanya sebatas teman.

Ia menjelaskan hubungan Puput dengan pria tersebut dimulai saat mendaftar sebagai polisi.

"Kalau dikenalin ya ada, tapi setahu saya cuman teman. Kenal pas daftar dan pas tugas, namanya satu letting kan pasti kenal. Setahu saya sih sampai sekarang Puput belum punya pacar," ujarnya.

Perihal kedekatan Ahok dengan Bripda Puput  yang disebut berawal saat putrinya masih menjadi ajudan Veronica Tan, Teguh juga tak memberikan jawaban pasti.

Ia hanya membenarkan bila Bripda Puput Nastiti Devi sempat menjadi ajudan mantan istri Ahok saat Ahok masih menjabat sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta.

"Memang sempat menjadi ajudan Bu Vero. Sekitar dua tahun lah dia jadi ajudannya, tapi saya lupa mulai dari kapannya. Kalau setahu saya hubungan dengan Pak Ahok hanya sebatas hubungan kerja," tuturnya.

Ahokers Datang ke Mako Brimob

Dikutip dari Kompas.com, pada pukul Rabu (23/1/2019) 16.00 WIB terlihat enam orang menggunakan kemeja kotak-kotak menunggu di sekitar Mako Brimob sambil memegang spanduk bertuliskan, "Kongkow dan ngobrol Ahokers sampai kapan pun perjuangan tak pernah usai."

Mereka berkumpul di sana untuk menyambut kebebasan Ahok.

"Kami hanya ingin memberi sentuhan ke masyarakat kalau Ahokers ini masih ada dan kami ingin menyambut kebebasan beliau," ujar satu di antara Ahokers, Yudho di depan Mako Brimob, depok, Jawa Barat, Rabu (23/1/2019).

Yudho  juga mengatakan bahwa Ahokers akan bertambah.

"Iya akan bertambah, tetapi memang enggak banyak palingan cuma 20 orang nanti yang datang," sambungnya.

Pesan Ahok terkait Kebebasannya

Mendekati hari bebasnya, Ahok menulis surat yang ditulisnya saat di Rutan Mako Brimob, dan ia rilis melalui akun Twitter miliknya @basuki_btp pada Kamis (17/1/2019).

"Diposting oleh Timbtp

Berikut kami sampaikan surat terbaru dari BTP mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemput beliau di Mako Brimob dan pesan lainnya," tulis akun tersebut.

Dalam tulisan yang turut diunggah, Ahok menuliskan dalam dua lembar kertas.

Selain itu, ia juga mengunggah buku yang belum selesai dibaca untuk dijadikan kutipan dalam suratnya.

Melalui tulisan tangannya, Ahok memberikan sejumlah pesan, antara lain terkait pembebasannya tanggal 24 Januari 2019.

Ahok menuturkan, dirinya bersyukur bisa lebih banyak belajar di Mako Brimbob selama 2 tahun terakhir.

 Kata Ketua RT soal Kabar Pernikahan Bripda Puput Nastiti dengan Ahok

Selian itu, setelah bebas, ia pun tak mau dipanggil lagi dengan sebutan Ahok dan lebih memilih dipanggil BTP.

Lebih lanjut, dirinya juga mengatakan lebih memilih mendekam di Mako Brimbob daripada kembali memimpin Jakarta.

Berikut ini transkrip lengkap surat dari Ahok:

"Kepada saudara-saudara Ahokers

Di manapun saudara berada

Terima kasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya, Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buahan, pakaian, buku-buku dan lain-lain dari saudara-saudara.

Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara-saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan dengan kekayaan yang besar.

Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob, bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob.

Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah.

Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk di tahan di Mako Brimob, saya bersyukur tidak diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017.

Surat yang ditulis oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Surat yang ditulis oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Twitter/@basuki_btp)

Jika saya terpilih lagi di pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balaikota saja, tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya.

Kuasai Balaikota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun (remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku.

Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang.

Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan pada Ahokers, para pns DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yan sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.

Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BPT bukan Ahok.

Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019. Saya menghimbau seluruh Akhokers jangan ada yang golput.

 

Kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menenggakkan pilar di atas di seluruh Indonesia.

Kita harus mendukung agar DPRD-DPRD, dan DPR RO maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.

Saya ingin mengutip pidato Presiden Sukarno yang saya kutip dari Buku Revolusi Belum Selesai, kumpulan pidato Presiden Sukarno 30 September 1965- Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967).

Penyunting Budi Setiyono dan Bonnie Triyana, terbitan Sebrambi. Apa yang Presiden Sukarno sampaikan, aku harap juga diterima menjadi pikiran dan harapan aku kepada seluruh Ahokers di manapun domisili saudara:

Saudara-saudara Pancasila adalah jiwa kita, bukan hanya jiwaku, tetapi ialah jiwa angkatan bersenjata Republik Indonesia.

Dan selama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berjiwa pancasila, insya Allah SWT engkau akan tetap kuat, tetap kuat dan sentosa. Tetap kuat dan sentosa.

Tetap kuat dan sentosa menjadi tanduk daripada banteng Indonesia, yang telah kita dirinkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Engkau adalah penegak daripada Pancasila dan setialah kepada Pancasila itu, pegangteguh kepada pancasila bela pancasila itu.

Sebagaimana akupun berpegah teguh pada Pancasila, membela Pancasila, bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi.

Saudara-saudara laksana panggilan jiwa yang aku dapat daripada alasan untuk memegang teguh pada Pancasila ini.

Majulah demi kebenaran, perikemanusiaan, dan keadilan. Ingatlah sejarah dan tujuan para proklamator dirikan negeri ini.

Merdeka!

Salam dari Mako Brimob

BTP (Basuki Tjahaja Purnama)"

(TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ahok BebasMako BrimobLive Streaming
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved