Sering Disebut Anti NKRI, Putra Ba'asyir: Ayah adalah Orang yang Paling Cinta pada Negara Ini

TRIBUNWOW.COM - Napiter yang juga pendakwah Ustaz Abu Bakar Ba'asyir sering disebut anti dengan NKRI.

Menjawab tudingan tersebut, putra ketiga Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rohim memberikan bantahan.

Dilansir oleh Tribunnews, hal itu diungkapkan Rohim saat melakukan konferensi pers di kantor hukum Mahendradatta, Senin (21/1/2019).

Rohim mengatakan ayahnya adalah orang yang paling cinta dengan NKRI.

"Ustaz Abu Bakar Baasyir adalah orang yang paling cinta terhadap negara ini," ujar Rohim.

Ia juga menambahkan kecintaan Ba'asyir itu dibuktikan dengan bukti bahwa Ba'asyir akan membawa kebaikan setelah keluar dari tahanan nanti.

• Update Terbaru Pembebasan Abu Bakar Baasyir: Tanggapan Maruf Amin hingga Tuai Protes Australia

"Kecintaan itu ingin beliau sampaikan dalam suatu bentuk yang beliau yakini akan membawa kebaikan terhadap negeri ini," kata Rohim.

Diketahui, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir akan segera bebas dari Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

Kebebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir ini menyusul disetujuinya surat pembebasan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelum kebebasannya, penasihat hukum pasangan calon presiden/wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin Yusril Ihza Mahendra mengatakan Ba'asyir menolak menandatangani dokumen pembebasan bersyarat.

Dalam dokumen tersebut berisi tentang taat pada Pancasila.

"Yang harus ditandatangi Pak Ba'asyir agak berat bagi beliau karena beliau punya keyakinan yang dipatuhi hanya Allah, hanya Tuhan dan beliau menyatakan hanya taat kepada Islam. 'Jadi kalau saya diminta tanda tangan taat kepada Pancasila, saya tak mau", kata Yusril tentang isi percakapannya dengan Ba'syir di Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jumat (18/1/2019).

• Reaksi Kubu Jokowi saat Timses Prabowo Sebut Ada Motif Politik di Balik Pembebasan Abu Bakar Baasyir

Namun, hal itu tidak menjadi permasalahan karena tidak ingin memunculkan perdebatan panjang dengan Ba'asyir.

"Beliau hanya ingin taat kepada Islam dan kita memahaminya...Tak ada pertentangan antara Islam dan Pancasila dan tak mau berdebat panjang dengan Pak Ba'asyir," tambah Yusril dalam wawancara dengan wartawan BBC News Indonesia.

Walaupun enggan mentaati Pancasila, anak Ba'asyir Rohim menegaskan saat ini ayahnya sudah tidak pro dengan organinasi ISIS.

Diketahui, Ba'asyir menjadi napiter yang juga pendiri Jamaah Anshorut Tauhid (JAT).

Ia ditetapkan menjadi tersangka pada tahun 2012, saat itu JAT dicurigai terlibat kerbagai kejahatan yang turut mendanai kasus terorisme.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)