Kongres PSSI
Krishna Murti: Jangan Ngomongin Bola karena Sekarang Mbahnya Mafia Sudah Jadi Raja
Khrisna Murti menyampaikan saay ini ia tidak ingin membicarakan soal mafia bola lantaran menurutnya dalang dari mafia bola sudah menjadi raja.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti tampak sedang tak ingin membicarakan soal mafia bola.
Hal itu ia sampaikan melalui akun Instagram miliknya @krishnamurti_bd91, Minggu (20/1/2019) di hari bersamaan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mundur.
Awalnya Krishna Murti menuliskan di kolom caption-nya untuk tidak membicarakan soal mafia bola lantaran menurutnya dalang dari mafia bola sudah menjadi raja.
Tampak dari potret unggahannya, tuturan itu ia sampaikan saat bersama dengan kucingnya yang berwarna coklat.
Terlihat Krishna Murti tengah memegang garpu berbalut mie yang akan disantapnya pada pagi hari.
• Mundur dari Ketum PSSI, Unggahan Edy Rahmayadi Tuai Reaksi Positif di Linimasa
"Gak komen, gak komen, gak komen. Jangan ngomongin bola.
Karena skrg mbahnya mafia sdh jd raja. Telah terjadi Kudeta tak berdarah.
Kucing saya saja tau siapa mbahnya. Mbah, yg kamu lakukan itu jahat..
Percayalah mbah, Allah mboten sare.. #kmupdates (ini obrolan pagi sama kucing)," tulis Krishna Murti.

Diketahui komentar dari Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola itu disampaikan di hari bersamaan Edy Rahmayadi mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Dikutip TribunWow.com dari akun Instagram @officialinewstv, Edy Rahmayadi resmi menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel, Bali pada Minggu (20/1/2019).
Pengunduran dirinya itu ia sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab atas tekanan yang Edy Rahmayadi terima selama ini.
Saat menyatakan hal tersebut, dirinya menegaskan keputusan yang telah ia pilih agar tidak ada anggotanya yang menghianati.
"Terima kasih atas perhatiannya, saya serahkan bendera ini, saya berarti dengan sah detik ini saya tinggalkan, saya serahkan kepemimpinan ini akan dilanjutkan," ucap Edy Rahmayadi.
"Saya tak mau ada yang menghianati keputusan saya ini."
"Saya mohon maaf sekali lagi apabila ada kata-kata saya yang tak tepat, apabila ada perbuatan-perbuatan yang kurang baik saya manusia biasa, saya hanya berusaha yang terbaik."
"Bagi kalian, besarkan PSSI kita," tegasnya.
• Mundur dari Ketum PSSI, Edy Rahmayadi: Jangan Hanya Teriak-teriak di Luar, Tunjukkan Kedewasaan
"Edy Rahmayadi resmi mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum @pssi__fai dalam Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Bali, Minggu (20/1/2019).
Edy menyatakan mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas tekanan yang ia terima.
Edy mengatakan, mundur dari Ketua Umum PSSI dengan syarat para anggota jangan mengkhianati PSSI," tulis Official iNews TV.
Sebelumnya, Edy Rahmayadi sempat mendapatkan kritik dari sejumlah pihak lantaran rangkap jabatan yang dilakukannya.
Diketahui selain menjadi Keta Umum PSSI, Edy Rahmayadi merupakan Gubernur Sumatera Utara.
Masyarakat menilai kegagalan timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tak lepas dari kesalahan Edy.
Rangkap jabatan yang saat ini dipegang Edy Rahmayadi dinilai membuat ia tidak fokus mengurusi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
• Edy Rahmayadi Mundur dari PSSI, Pemilihan Joko Driyono Sebagai Ketum PSSI Pengganti Menuai Kritik
Kekecewaan masyarakat ini bahkan sempat memunculkan tagar 'Edy Out' beberapa waktu yang lalu.
Ketua Teknis dan Pengembangan PSSI Refrizal, melalui wawancara dengan Kompas Petang 27 November 2018 lalu sempat mengatakan bahwa Edy Rahmayadi sempat berkali-kali meminta untuk mundur.
"Pak Edy itu ya berapa kali meminta kita untuk mengundurkan diri, itu pak Edy, tapi kalau dia mundur itu dipergunakan orang untuk kampanye April 2019 itu Edy yang nggak mau pak," ujar Refrizal, Senin (26/11/2018) petang.
Aiman menegaskan pernyataan dari Refrizal tersebut yang dirasa berbeda dengan pernyataan Edy Rahmayadi ketika ditanya soal pengunduran dirinya.
"Tunggu sebentar anda mengatakan bahwa Edy Rahmayadi meminta mundur kepada pengurus PSSI, kapan itu anda bisa sebutkan?," tegas Aiman.
"Dia siap mundur," sela Refrizal.
"Kalau Exco minta hari ini saya mundur, sekarang saya mundur," tambah Refrizal menirukan perkataan Edy.
"Kapan itu?," tanya Aiman lagi.
• BREAKING NEWS: Edy Rahmayadi Mundur dari Ketua Umum PSSI, Ini Penggantinya
"Udah berapa kali rapat pak."
"Pulang rapat dari Bandung dia juga, Piala Presiden dia juga pernah mengatakan ke kita karena dia mau maju sebagai Calon Gubernur Sumatra Utara, berapa kali dia minta itu, tapi Exco dalam keputusan Exco tidak ada dalam keputusan Pak Edy untuk mundur," katanya.
"Tapi di beberapa wawancara berbeda, Bung Refrizal bahwa dia merasa," tanya Aiman belum usai.
"Memang dia tidak akan ngomong, karena keputusan PSSI, keputusan Exco minta dia tidak akan mundur," jawab Ketua Teknis dan Pengembangan PSSI itu.
"Pak Edy itu kan sebagai Calon Gubernur tidak menggunakan PSSI sebagai jalan politiknya, dengan dibuktikan bahwa dia cuti, ditawarkan exsibisi di Medan aja tidak mau, karena dia tidak mau sepabola dicampur dengan politik, itulah Edy Rahmayadi. Tapi dia tidak ingin juga PSSI nya digunakan untuk kepentingan politik," tambahnya.
"Mohon diulangi siapa kemudian yang menahan dari sisi organisasi tidak bisa dilakukan?," tanya pembawa acara Kompas Petang kembali.
"Bapak tau nggak Exco ada 15 orang, jadi setiap rapat memutuskan dia jangan mundur. Misalkan yang datang 9 orang saja, Pak Edy mundur ya pak! akan mundur dia, tapi kita sampai sekarang belum ada keputusan dia untuk mundur," kata Refrizal.
• Didepak Setelah Bela Persib Bandung Selama 10 Tahun, Atep: Apapun Perlakuan Mereka, Saya Tetap Cinta
Refrizal juga menambahkan bahwa saat ini exco telah satu suara untuk tidak menerima desakan Edy untuk mundur.
Namun, menurut Refrizal hanya satu orang di exco yang tidak satu suara karena berbeda partai.
"Satu suara, mungkin yang agak berbeda Gusti Randa, karena partainya berbeda," katanya
(TribunWow.com/Atri Wahyu/Tiffany Marantika)