Breaking News:

Kabar Tokoh

Lancar Jawab soal Kardus dan Hoaks, saat Ditanya Rezim Ketua KPU Arief Budiman: Jangan Susah-susah

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman tampak tidak bisa menjawab pertanyaan soal rezim saat di acara E Talk Show TV One, Jumat (18/1/2019).

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Arief Budiman - Ketua Komisi Pemilihan Umum 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman, tampak tidak bisa menjawab pertanyaan soal rezim.

Hal itu disampaikan Arief Budiman saat menjadi narasumber dalam acara E Talk Show TV One, Jumat (18/1/2019).

Saat memasuki sesi tantangan, pembawa acara menanyakan sejumlah kata untuk dijawab secara cepat.

Soal Produksi Surat Suara, Arief Budiman Tegaskan KPU Tak Pernah Minta Uang Sepeserpun

Beberapa kata yang diajukan dari kardus, hoaks, netralitas hingga black campaign mampu dijawab Arief Budiman dengan cepat.

Lantas, pembawa acara Wahyu Muryadi bertanya soal rezim.

"Rezim?," tanya Wahyu Muryadi.

"Jangan susah-susah begitu, batal kalau gitu," kata Arief Budiman.

Komentari Debat Pilpres 2019, Syamsuddin Haris Minta KPU Evaluasi Kisi-kisi Pertanyaan ke Paslon

Sebelumnya, Arief Budiman menjelaskan debat pertama pemilihan presiden (Pilpres) 2019 yang telah dilaksanakan, pada Kamis (17/1/2019) malam.

Arief Budiman menjelaskan, debat Pilpres 2019 itu dibagi ke dalam enam segmen.

"Segmen pertama itu pemaparan visi misi. Dua segmen pertama, segmen dua dan tiga itu debat antar kandidat tapi pertanyaannya dari panelis," kata Arief Budiman.

"Kemudian dua segmen berikutnya, segmen empat dan lima itu debat antar kandidat yang pertanyaannya berasal dari masing-masing kandidat. Lalu segmen keenam closing statement," imbuh Arief Budiman.

Lebih lanjut, Arief Budiman mengatakan segmen dua dan tiga sering menjadi perdebatan lantaran kisi-kisi pertanyaan yang diberikan kepada kedua pasangan calon (paslon).

"KPU menyediakan 20 pertanyaan, tapi masing-masing paslon itu tidak tahu pertanyaan yang nomer berapa yang diajukan kepada masing-masing," ujar Arief Budiman.

Arief Budiman menegaskan, kedua kubu telah menitip pesan agar debat tidak saling menjatuhkan dan sama-sama menjaga martabat masing-masing calon.

"KPU kemudian memberi jalan alternatif itu (kisi-kisi pertanyaan)," ujar Arief Budiman.

Dahnil Anzar Klarifikasi Pernyataan Prabowo soal Jateng-Malaysia, Ganjar Pranowo: Diskusi Selesai

Lantas, Arief Budiman menerangkan tujuan kampanye adalah untuk menyampaikan visi misi program kepada masyarakat.

"Akan jadi referensi publik, referensi pemilih untuk menentukan pilihannya," kata Arief Budiman.

Arief Budiman mengaku akan ada pro kontra terkait keputusan dari membuat kisi-kisi pertanyaan itu.

Kendati demikian, Arief Budiman mengatakan KPU siap untuk menerima kritik dan masukan.

KPU, kata dia, juga akan melakukan evaluasi bila pola itu dianggap kurang pas.

"Memang bisa pro kontra dan KPU ingin saya sampaikan, KPU sangat terbuka untuk menerima kritik masukan saran. Kalau misal pola ini dianggap kurang pas kita bisa lakukan evaluasi," tandas Arief Budiman.

Simak video selengkapnya di bawah ini:

Diketahui, debat perdana Pilpres 2019 baru saja dilangsungkan di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam.

Debat pertama itu diikuti oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo ( Jokowi)-Ma'ruf Amin dan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Debat perdana membahas tema hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

Debat perdana pilpres 2019 ini dipandu oleh dua moderator, yaitu mantan jurnalis Ira Koesno dan jurnalis senior Imam Priyono.

Debat dibagi ke dalam enam segmen, yang sejak awal direncanakan akan berlangsung selama 89 menit 55 detik.

Pengamat Perilaku Nilai Performa Joko Widodo saat Debat Pilpres 2019 Seperti Barack Obama

Segmen pertama, penyampaian visi-misi pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Segmen kedua dan ketiga adalah debat dengan metode pertanyaan terbuka.

Dalam segmen kedua dan ketiga, moderator debat menanyakan pertanyaan kepada paslon, yang mana pertanyaan tersebut telah disampaikan kepada paslon melalui kisi-kisi.

Segmen keempat dan kelima adalah debat dengan metode pertanyaan tertutup.

Dalam segmen keenam, tiap pasangan calon memberikan pertanyaan untuk pasangan oposisi.

Sementara, segmen terakhir adalah pernyataan penutup (closing statement).

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Wahyu MuryadiKomisi Pemilihan Umum (KPU)Arief BudimanPilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved