Pilpres 2019
Di Debat Pilpres Prabowo Sindir Jokowi yang Banggakan Menteri Perempuan: Kita Bisa Debat Lebih Lama
Jokowi membandingkan banyaknya jumlah perempuan di Partai Prabowo, Gerindra yang memberikan sedikit kursi untuk kaum perempuan, ini jawaban Prabowo.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNWOW.COM - Pada debat pemilihan presiden (pilpres) 2019 perdana, kedua paslon 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipertemukan untuk beradu argumen.
Dikutip TribunWow.com dari TV One, Kamis (17/1/2019), pada sesi itu sedang membahas mengenai hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Sebelumnya, Jokowi membandingkan banyaknya jumlah perempuan di Partai Prabowo, Gerindra yang memberikan sedikit kursi untuk kaum perempuan.
Kemudian Jokowi tampak membanggakan bahwa di kabinetnya ada banyak menteri perempuan.
"Ya sebetulnya, saya tidak harus menjawab lagi, karena Pak Prabowo sudah mengakui, tetapi bahwa, apa yang sudah diakui tadi kalau saya boleh membandingkan, mohon maaf, misalnya di kabinet saya, saya saja membentuk kabinet, ada sembilan menteri perempuan, yang menempati tempat-tempat strategis."
"Misalnya Menlu, BUMN, Keuangan, kemudian LHK, kemudian menteri yang berani dan nekat menteri Kelautan dan Perikanan, dan saya juga pernah membentuk yang namanya pansel KPK, yang terdiri dari sembilan orang yang semuanya perempuan," ulas Jokowi.
• Lanjut Bekerja Setelah Debat Pilpres, Presiden Jokowi Langsung Bertolak ke Garut Jumat Pagi Ini
Di bagian Prabowo kembali berbicara, Prabowo menilai mengenai gender adalah hal mudah untuk dilakukan.
Namun ia mengingatkan, gender bukan satu-satunya hal yang penting, pada kursi jabatan menurutnya kebijakanlah yang lebih diutamakan.
"Baik saya kira itu sah, saya juga menilai bahwa yang bapak tadi banggakan justru yang menunjukkan suatu kerugian-kerugian besar bagi bangsa dan rakyat, jadi menurut saya kita jangan mempermasalahkan orang demi orang, kita masalahkan adalah kebijakan-kebijakan yang dia produkkan," jelas Prabowo.
"Jadi kalau dibilang masalah gender oke kita bisa cari, tapi kalau masalah jumlah, output, kita bisa berdebat lebih lama lagi, jangan hanya perempuan diangkat kita jadi bangga."
"Kita harus (pilih) perempuan, cakap, dan pro rakyat, yang tidak perempuan, mengambil kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat, ini masalahanya, jadi saya tidak akan membanggakan hanya karena dia perempuan," jawab Prabowo.

• 4 Kali Ditanya Soal Sisa Waktu Saat Closing Statement Debat, Jokowi Malah Gulung Lengan Bajunya
Sebelumnya, Jokowi mempertanyakan perihal bagian kursi untuk perempuan di kepengurusan pada partai Gerindra yang diketuai Prabowo, Kamis (17/1/2018).
"Dalam visi misi bapak menyebutkan bahwa setiap kebijakan akan bersperspektif gender dan keberdayaan perempuan, akan memprioritaskan pemberdayaan perempuan."
"Tapi saya lihat struktur pengurusan yang bapak pimpin, jabatan-jabatan strategis seperti ketua umum, ketua dewan pembina, ketua dewan penasehat, ketua dewan pakar, ketua harian, wakil ketua harian, sekjen, bendahara semua laki-laki, bagaimana bapak menjawab inkonsistensi ini?" ujar Jokowi menyisakan sedikit waktu.
Panelis kemudian mempersilakan Prabowo menanggapi pertanyaan yang dilontarkan Jokowi.