Breaking News:

Kabar Tokoh

Kirim Surat, Basuki Tjahaja Purnama Tak Mau Dipanggil Ahok hingga Beri Imbauan soal Pilpres 2019

Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok memberikan surat jelang kebebasannya yang berisi soal panggilan baru hingga balai kota.

Instagram @save.ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat ucapkan terima kasih 

TRIBUNWOW.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok memberikan surat yang ia sampaikan melalui timnya.

Dilansir TribunWow.com, surat itu juga turut diunggah melalui Twitter miliknya, @basuki_btp, Kamis (17/1/2019).

"Diposting oleh Timbtp

Berikut kami sampaikan surat terbaru dari BTP mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemput beliau di Mako Brimob dan pesan lainnya," tulis akun tersebut.

Dalam tulisan yang turut diunggah, Ahok menuliskan dalam dua lembar kertas.

Selain itu, ia juga mengunggah buku yang belum selesai dibaca untuk dijadikan kutipan dalam suratnya.

Alasan Ahok Harus Pindah ke Lapas Cipinang Terlebih Dulu jika Ingin Bebas

Melalui tulisan tangannya, Ahok memberikan sejumlah pesan, antara lain terkait pembebasannya tanggal 24 Januari 2019.

Lalu, ia juga mengatakan dirinya bersyukur bisa lebih banyak belajar di Mako Brimbob selama 2 tahun terakhir.

Setelah bebas, ia pun tak mau dipanggil dengan sebutan Ahok.

Ia lebih memilih dipanggil BTP.

Selain itu, ia juga mengatakan ia lebih memilih mendekam di Mako Brimbob daripada kembali memimpin Jakarta.

Berikut ini transkrip lengkap surat dari Ahok:

"Kepada saudara-saudara Ahokers
Di manapun saudara berada

Terima kasih atas doa serta dukungannya selama ini untuk saya, Tidak pernah dalam pengalaman hidup saya bisa menerima begitu banyak pemberian dari makanan, buah-buahan, pakaian, buku-buku dan lain-lain dari saudara-saudara.

Saya merasa begitu dikasihi dan kasih yang saudara-saudara berikan kepada saya lebih baik daripada emas dan perak maupun dibandingkan dengan kekayaan yang besar.

Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob, bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob.

Romy Bareno Dituding Mengambil Pernyataan dari Laci Ayahnya, Karni Ilyas Beri Tanggapan

Saya bebas tanggal 24 Januari 2019 adalah hari kamis, hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah.

Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap.

Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, Allah pencipta langit dan bumi, bahwa saya diijinkan untuk di tahan di Mako Brimob, saya bersyukur tidak diijinkan tidak terpilih di Pilkada DKI 2017.

Jika saya terpilih lagi di pilkada tersebut, saya hanyalah seorang laki-laki yang menguasai Balaikota saja, tetapi saya di sini belajar menguasai diri seumur hidup saya.

Kuasai Balaikota hanya untuk 5 tahun lagi, saya jika ditanya jika waktu bisa diputar kembali, mau pilih mana? Saya akan katakan saya memilih ditahan di Mako untuk belajar 2 tahun (remisi 3,5 bulan), untuk bisa menguasai diri seumur hidupku.

Jika terpilih lagi, aku akan semakin arogan dan kasar dan semakin menyakiti hati banyak orang.

Pada kesempatan ini saya juga mau sampaikan pada Ahokers, para pns DKI, para pembenciku sekalipun, aku mau sampaikan mohon maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yan sengaja maupun tidak disengaja menyakiti hati dan perasaan saudara dan anggota keluarganya.

Saya mohon maaf dan saya keluar dari sini dengan harapan panggil saya BPT bukan Ahok.

Pemilu dan Pilpres 2019 akan dilangsungkan tanggal 17 April 2019. Saya menghimbau seluruh Akhokers jangan ada yang golput.

Kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menenggakkan pilar di atas di seluruh Indonesia.

Kita harus mendukung agar DPRD-DPRD, dan DPR RO maupun DPD RI memiliki jumlah kursi yang mencapai di atas 30 persen untuk partai yang teruji dan berkomitmen pada Pancasila.

Saya ingin mengutip pidato Presiden Sukarno yang saya kutip dari Buku Revolusi Belum Selesai, kumpulan pidato Presiden Sukarno 30 September 1965- Pelengkap Nawaksara (10 Januari 1967).

Tak Hanya Buat Foto dan Video Syur, Vanessa Angel Disebut Polisi Mengendalikan Transaksi Prostitusi

Penyunting Budi Setiyono dan Bonnie Triyana, terbitan Sebrambi. Apa yang Presiden Sukarno sampaikan, aku harap juga diterima menjadi pikiran dan harapan aku kepada seluruh Ahokers di manapun domisili saudara:

Saudara-saudara Pancasila adalah jiwa kita, bukan hanya jiwaku, tetapi ialah jiwa angkatan bersenjata Republik Indonesia.

Dan selama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berjiwa pancasila, insya Allah SWT engkau akan tetap kuat, tetap kuat dan sentosa. Tetap kuat dan sentosa.

Tetap kuat dan sentosa menjadi tanduk daripada banteng Indonesia, yang telah kita dirinkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Engkau adalah penegak daripada Pancasila dan setialah kepada Pancasila itu, pegangteguh kepada pancasila bela pancasila itu.

Sebagaimana akupun berpegah teguh pada Pancasila, membela Pancasila, bahkan sebagaimana kukatakan lagi tadi.

Saudara-saudara laksana panggilan jiwa yang aku dapat daripada alasan untuk memegang teguh pada Pancasila ini.

Majulah demi kebenaran, perikemanusiaan, dan keadilan. Ingatlah sejarah dan tujuan para proklamator dirikan negeri ini.

Merdeka!

Salam dari Mako Brimob

BTP (Basuki Tjahaja Purnama)

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)Pilpres 2019Ahok
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved