Breaking News:

Kabar Tokoh

Reaksi Rocky Gerung saat Disebut Cari 'Panggung' oleh Politisi PDIP Henry Yosodiningrat

Politisi PDIP Henry Yosodiningrat menyebut Rocky Gerung hanya mencari panggung dan mengacaukan suasana. Ini reaksi Rocky Gerung.

Penulis: Vintoko
Editor: Bobby Wiratama
Capture/YouTube Indonesia Lawyers Club
Henry Yosodiningrat dan Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam acara ndonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Selasa (15/1/2019) malam. 

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP Henry Yosodiningrat mengaku malas dan tidak ingin berdiskusi dengan pengamat politik Rocky Gerung.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One dengan tema 'Menjelang Debat Capres: Penegak Hukum di Mata 01 & 02', Selasa (15/1/2019) malam.

Mulanya, Rocky Gerung hendak mengajukan pertanyaan soal isu Hak Asasi Manusia (HAM) kepada tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Di ILC, Rocky Gerung Tutup Kuping saat Mendengar Penjelasan Boni Hargens soal Pelanggaran HAM

Rocky Gerung mengatakan, pertanyaan itu menjadi simulasi debat capres-cawapres saat memakai tema HAM.

Sebelumnya, Rocky Gerung sudah mengajukan pertanyaan kepada tim sukses Joko Widodo-Ma'ruf Amin soal kasus pelanggaran HAM.

"Kalau misalnya pertanyaan itu diajukan kepada Prabowo, tadi saya (sudah) bertanya kepada Jokowi," ujar Rocky Gerung.

"Saudara Prabowo Subianto, apakah Anda terlibat di dalam pelanggaran HAM di 1998, yang mesti jawab siapa, saudara enggak perlu jawa, saya bertanya kepada tim (Prabowo)," tanya Rocky Gerung.

Menanggapi hal itu, Henry Yosodiningrat menilai pertanyaan yang diajukan Rocky Gerung telah menyimpang dari konteks tema ILC malam itu.

"Anda ini sudah menyimpang dari konteks," ujar Henry Yosodiningrat.

"Karena itu, saya mau fair, dia (tim Prabowo) juga saya tanya kok, dari mana?" jawab Rocky Gerung.

"Tema kita malam ini adalah penegakan hukum dan HAM," kata Henry Yosodiningrat.

Henry Yosodiningrat menegaskan simulasi yang dibuat Rocky Gerung tidak berpengaruh apapun lantaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah membuat ketentuan.

"Jadi kalau Anda sudah berandai-andai semua seandainya-seandainya, sementara KPU sudah membuat ketentuan yang Anda andai-andaikan ini," tutur Henry Yosodiningrat.

Henry Yosodiningrat mengatakan, Rocky Gerung hanya berusaha mengacaukan suasana dan hanya ingin mencari panggung saja.

Oleh karena itu, dirinya malas berdiskusi dan berdebat dengan Rocky Gerung.

"Enggak masuk dalam perdebatan, jadi Anda hanya akan mengacaukan suasana aja, hanya ingin cari panggung, saya lihat," beber Henry Yosodiningrat.

"Sebelumnya saya enggak kenal orang ini, saya baru tahu sejak ditampilkan di ILC, dan selalu saja cari panggung, selalu mencerca pemerintah itu saja yang saya lihat. Jadi malas saya debat apalagi diskusi dengan orang ini," tegas dia menambahkan.

Menanggapi hal itu, Rocky Gerung hanya tertawa dan tampak menunjuk Henry Yosodiningrat.

Rocky Gerung tertawa saat mendengar pernyataan Henry Yosodiningrat dalam acara ndonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Selasa (15/1/2019) malam.
Rocky Gerung tertawa saat mendengar pernyataan Henry Yosodiningrat dalam acara ndonesia Lawyers Club (ILC) di TV One, Selasa (15/1/2019) malam. (Capture/YouTube Indonesia Lawyers Club)

"Ini dia (tim Prabowo) mau jawab kamu halangi, Dahnil mau jawab," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung Buat Simulasi Debat soal Pelanggaran HAM, Fahri Hamzah: Punya Simulasi Lain Enggak?

Menanggapi perdebatan dalam simulasi itu, Fahri Hamzah meminta agar Rocky Gerung mencari simulasi lain.

"Punya simulasi lain enggak Rocky? Punya simulasi lain enggak?" kata Fahri Hamzah.

"Punya, masih banyak, tenang, tenang," jawab Rocky Gerung.

"Jangan yang ini, kalau bisa ada simulasi lain Bang Rocky," ujar Fahri Hamzah menanggapi.

Lantas, Fahri Hamzah menjelaskan sejak presiden ketiga Indonesia hingga sekarang, masalah HAM belum dapat diselesaikan.

"Karena gini, saya bantu jawab, karena ini enggak akan fair di forum kecil. Jadi gini presidennya pak Habibie lewat, Gus Dur lewat, Ibu Mega juga lewat, di zaman Ibu Mega, dia memilih Pak Prabowo sebagai calon wakil presiden," kata Fahri Hamzah.

"Lalu Pak SBY 10 tahun lewat, Pak Jokowi juga lewat nampaknya, jadi enggak fair isu ini sebetulnya kita angkat semua, bukan menjadi masalah hukum, tapi menjadi masalah politik," imbuhnya.

Menurutnya, persoalan isu HAM lebih baik diperdebatkan setelah Pilpres 2019 selesai.

"Kalau mau jawaban masalah politik saya kira baru berdebat kita setelah Pilpres, baru kita melihat apakah presiden baru punya determinasi untuk menghilangkan beban sejarah bangsa ini."

"Tidak saja beban dari tahun 90-an bahkan di masa-masa yang lalu, kalau kita masih punya beban sejarah, ya semuanya harus kita buang. Karena itulah yang menyebabkan bangsa ini bisa terbang tinggi, kalau bebannya tidak ada."

"Jadi tolong Bung Rocky mungkin simulasi ini agak berat ini kalau kita bahas malam ini," tutur Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Rocky Gerung membuat pertanyaan untuk debat calon presiden dan calon wakil presiden dengan mengangkat isu pelanggaran HAM.

Dalam simulasi yang dibuatnya, Rocky Gerung seolah-olah menjadi panelis debat yang menanyakan isu HAM kepada capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi).

"Coba saya uji secara dalam simulasi sejauh mana kita bisa meradikalisir isu HAM ini, supaya publik bisa membayangkan sesuatu yang mungkin dia tidak saksikan dalam debat," kata Rocky Gerung.

"Kalau misalnya saya panelis, saya bertanya kepada Pak Jokowi, 'Pak Jokowi apakah Pak Prabowo pelanggar HAM?'. Publik ingin kalimat itu diucapkan panelis, tapi panelis tidak bisa ucapkan itu, dia cuma disuruh buat pertanyaan dan akan diundi, sangat mungkin pertanyaan itu tak terundi karena memang tidak dibuat," ujar dia menambahkan.

Rocky Gerung menilai Jokowi akan gugup menjawab pertanyaan yang diajukannya itu.

Lantas, Rocky Gerung meminta kepada tiga narasumber yang datang di ILC untuk membantu Jokowi untuk menjawab pertanyaan yang diajukannya dalam simulasi itu.

"Tapi demi keadilan logika sekarang pasti saya tanyakan itu, 'Pak Jokowi apakah Pak Prabowo terlibat dalam pelanggaran HAM?', bayangkan kegugupan Pak jokowi untuk menjawab pertanyaan itu," kata Rocky Gerung.

"Tapi saya tahu saudara-saudara bisa bantu Pak Jokowi untuk menjawab itu, ada 3 orang di depan saya tolong bantu beri jawaban, kira-kira apa jawabannya?" imbuh dia.

Refly Harun: Orang Netral Dalam Musim Pemilu Tidak Cukup Populer

Setelah Rocky Gerung mengajukan pertanyaan itu, para narasumber seperti Boni Hargens, Henry Yosodiningrat, Maman Imanulhaq memberikan jawabannya.

Menurut Boni Hargens, soal Prabowo yang kemungkinan terlibat pelanggar HAM itu merupakan pertanyaan tertutup.

"Jadi kamu mau bertanya kepada Pak Jokowi apakah Pak Prabowo ini pelanggar HAM atau tidak? itu sebuah pertanyaan tertutup. Sementara fakta ini kita harus lihat ada fakta hukum dan fakta politik," jelas Boni Hargens.

Dijelaskannya, hingga saat ini belum ada keputusan hukum yang menyatakan Prabowo terlibat sebagai pelanggar HAM.

"Secara hukum, Pak Prabowo tidak ada satupun keputusan hukum yang bersifat berkekuatan hukum tetap, menyatakan Prabowo Subianto sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia, belum," kata Boni Hargens.

"Tetapi ada sebuah peristiwa penculikan dan penghilangan dan di sana ada investigasi resmi oleh institusi TNI ketika itu, termasuk Pak Susilo Bambang Yudhoyono ikut menandatangani soal pemberhentian Pak Prabowo pada saat itu," jelasnya.

Mendengar pernyataan itu, Rocky Gerung lantas menutup telinganya.

Rocky Gerung menutup telinganya saat mendengar penjelasan Boni Hargens di ILC, Selasa (15/1/2019) malam.
Rocky Gerung menutup telinganya saat mendengar penjelasan Boni Hargens di ILC, Selasa (15/1/2019) malam. (Capture/YouTube Indonesia Lawyers Club)

"Dan kemudian ada upaya penyelidikan, dibentuk tim pencari fakta, dan proses peradilan belum jalan. Karena mentok di tim pencari fakta dan tidak jelas ujung kasus ini. Maka saya bilang kita butuh dorongan lagi supaya pemerintah bisa membentuk tim investigasi gabungan yang baru, supaya ini tuntas," ujar Boni Hargens.

"Jadi jangan anda menyeret Pak Jokowi menyeret dalam debat kusir, si A pelanggar HAM, bukan kamu membawa kita ke langit, tapi kamu sendiri merayap di tanah, buat saya itu tidak masuk akal," imbuh dia.

Pembawa acara Karni Ilyas segera menghentikan Boni Hargens untuk bicara lebih jauh lagi.

"Saya kira cukup, dia (Rocky Gerung) lagi," kata Karni Ilyas.

"Barusan saudara (Boni Hargens) batalkan prinsip saudara sendiri. Dari awal saudara bilang, Prabowo terlibat HAM, sekarang saudara ragu akhirnya kan?" kata Rocky Gerung.

Menanggapi hal itu, Boni Hargens menegaskan dirinya sedang berbicara kebenaran.

"Rocky, saya tidak sedang bermain kata-kata seperti kamu, saya sedang bicara kebenaran. Anda ini kan orang cantik menari di dalam alunan musik, sampai musik berhenti pun Anda masih menari," sahut Boni Hargens.

"Saya ingin bicara soal fakta, karena ketika mengatakan si A terlibat, kita bicara secara hukum," tandasnya.

(TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rocky GerungPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)Henry YosodiningratIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved