Kabar Tokoh
Tak Puas dengan Jawaban Wakil Ketua Komnas Perempuan, Hotman Paris: Bagaimana sih Ibu Ini!
Perdebatan antara pengacara Hotman Paris Hutapea dan Budi Wahyuningsih terjadi di panggung acara Q n A yang berbicara soal prostitusi artis.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Perdebatan antara pengacara Hotman Paris Hutapea dan Wakil Ketua Komnas Perempuan, Budi Wahyuningsih, terjadi di panggung acara Q n A, Metro Tv, Senin (14/1/2019).
Potongan acara itu juga turut diunggah melalui Instagram Hotman, @hotmanparisofficial, Selasa (15/1/2019).
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, memperlihatkan Budi yang dihujani pertanyaan oleh Hotman terkait dengan prostitusi yang marak di kalangan artis.
Hotman bertanya pada Budi apakah artis yang turut terlibat prostitusi dengan melayani pria hidung belang bisa disebut sebagai korban.
Dikarenakan, apabila bersatatus korban, sang artis tersebut bisa berfoya-foya dengan uang yang ia dapatkan dari hasil menjajakan diri.
• Makan di Warung Kaki Lima bareng Farah Quinn, Hotman Paris: Kami Udah Komitmen Mau Jadian
"Kalau wanita tersebut melacurkan diri agar dapat beli tas Hermes dan apartemen mahal, apakah menurut Ibu dia korban atau pelaku?," tanya Hotman.
Budi tidak secara tegas langsung menajwab pertanyaan dari Hotman.
"Tetap dalam konteks bagaimana perjalanan," kata Budi terpotong saat Hotman lalu kembali mencerca dengan pertanyaan yang sama.
"Kalau dia membeli tas Hermes atau agar bisa liburan di Bali, tadi kan ibu mengatakan seolah-olah wanita itu korban, kalau dia membeli dalam rangka foya-foya, membeli parfum Dior, apakah dia korban atau pelaku?," tanya Hotman lagi.
"Iya," jawab Budi belum usai.
• Curigai Asistennya yang Pakai Parfum, Hotman Paris: Padahal Baru Tiga Hari sama Saya
Hotman lalu kembali menegaskan.
"Eh jawab dulu korban atau pelaku?," kata Hotman.
"Korban, tetap korban," jawab Budi.
Mendengar jawaban dari Budi, Hotman tampak tak sepakat dengan jawaban Budi.
"Bagaimana korban bisa beli tas Hermes?," kata Hotman.
"Kita tidak bisa melihat sesederhana itu ya, bagaimana kita juga menyampaikan dunia prostitusi itu bukan kehendak bebas dia masuk ke sana," ujar Budi.
Lalu, Hotman mulai terlihat kesal dengan jawaban Budi.
"Bagaimana kehendak bebas kalau dia naik pesawat lalu masuk ke kamar, menggoyang, beli tas Hermes, bagaimana bukan kehendak bebas, bagaimana sih ibu ini? Ahh," katanya.
• Temani Kimmy Jayanti di Ruang Rias, Hotman Paris: Harusnya Dulu Kita Jadian Ya?
Sebelumnya, melalui Instagramnya pula, Hotman juga pernah berbicara terkait prostitusi online.
Dalam unggahan video pendeknya pada Sabtu (12/1/2019), Hotman Paris terlihat tengah berada di Kopi Johny, tempatnya biasa nongkrong untuk menerima aduan masyarakat soal kasus hukum.
Hotman Paris tampak duduk bersama seorang ibu yang mengenakan kain pasmina.
"Halo, pagi ini kaum wanita mulai protes," sapa Hotman Paris.
Hotman Paris menyampaikan aduan dari ibu tersebut mengenai betapa tidak adilnya perlakuan pihak kepolisian kepada artis pelaku prostitusi serta para pria pelanggan prostitusi.
• Polisi Ungkap Hasil Rekam Jejak Digital Vanessa Angel terkait Kasus Prostitusi Online
"Kaum wanita mulai protes, kenapa identitas artis esek-esek dibuka di TV oleh penyidik? Sampai berapa uang transfer pun dikasih tahu oleh penyidik."
"Tapi cowok-cowoknya (pelanggan prostitusi) namanya pun tidak pernah disebutkan satu pun," ucap Hotman Paris.
"Itu fair enggak bagi wanita?," tanya Hotman Paris kepada wanita yang ia panggil "Bu Haji".
"Tidak lah, semua laki-laki harusnya dibuka (identitasnya) lah," jawab wanita tersebut dengan ekspresi kesal.
"Tuh, Bu Haji bilang semua laki-laki harus dibuka (identitasnya)," timpal Hotman Paris.
Hotman Paris kemudian mengandaikan kalau saja total 45 artis di Jawa Timur melayani 10 konglomerat atau pejabat, maka akan ada ratusan pria hidung belang di daerah itu yang dijerat hukum.
"Bayangin kalau 45 artis di Jawa Timur, kalau satu artis pernah melayani 10 konglomerat atau pejabat, berarti 450 cowok-cowok Jawa Timur akan kena," ungkap Hotman Paris.
• Seorang PSK Ungkap Pejabat Sering Jadi Pelanggannya, Hotman Paris: Ibu-ibu Pejabat Kawal Suamimu
Menurut Hotman Paris, perlakuan tidak adil itu masuk golongan pada tindakan diskriminasi.
Lantaran praktik prostitusi kemungkinan besar bisa terjadi setelah ada kesepakatan kedua belah pihak.
"Tapi kenapa, kenapa ada seolah dugaan diskriminasi? Kan dalam hukum pembuktian kan harus dua-duanya jadi saksi baru klop?," lanjut Hotman Paris.
Lebih lanjut, Hotman Paris berpendapat seharusnya semua laki-laki yang menjadi pelanggan juga turut dijaring.
Baginya tidak adil jika hanya satu pihak yang dibuka identitasnya sementara pihak lain yang terlibat malah seolah tidak terlalu dipermasalahkan.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Ifa Nabila)