Breaking News:

Kabar Tokoh

Gedung KPK Didatangi Koalisi Masyarakat Sipil, Abraham Samad: Tuntaskan Kasus Novel Baswedan

Mantan Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan satu syarat untuk mengakhiri teror yang menimpa para pimpinan KPK

Penulis: Nirmala Kurnianingrum
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM/ Ilham Rian Pratama
Mantan Ketua KPK, Abraham Samad menyatakan satu syarat untuk mengakhiri teror yang menimpa para pimpinan KPK 

TRIBUNWOW.COM - Koalisi Masyarakat Sipil mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (15/1/2019).

Hal itu terlihat di unggahan akun Twitter Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tidak Kekerasan (KontraS), @KontraS, Selasa (15/1/2019).

KontraS mengunggah foto suasana depan Gedung KPK.

Selain Koalisi Masyarakat Sipil, tampak para pimpinan KPK seperti Novel Baswedan, Laode M Syarif dan juga mantan Ketua KPK, Abraham Samad.

Di keterangan unggahannya disampaikan bahwa Koalisi Masyarakat Sipil telah menyerahkan Laporan Penyelidikan Independen Kasus Penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Selain itu, KontraS sempat bertanya kepada warganet apakah nanti di acara Debat Capres 2019, kasus Novel Baswedan akan dibahas.

Mengingat Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak memperbolehkan pembahasan kasus.

Harapan Istri Novel Baswedan pada Tim Gabungan dan Presiden terkait Kasus yang Menimpa Suaminya

"Siang ini (15/1), Koalisi Masyarakat Sipil resmi menyerahkan Laporan Penyelidikan Independen Kasus Penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Nanti di debat pilpres, apakah menurutmu kasus Novel akan turut dibahas? — yhaaa, kalo kata @KPU_ID sih enggak boleh bahas kasus," cuit KontraS.

Capture Twitter @KontraS, Selasa (15/1/2019)
Capture Twitter @KontraS, Selasa (15/1/2019) (Twitter @KontraS)

Pada kunjungan Koalisi Masyarakat Sipil tersebut, Abraham Samad turut buka suara terkait kasus teror yang menyerang pimpinan KPK baru-baru ini, terutama kasus Novel Baswedan yang berlarut lama.

Abraham Samad menegaskan hanya ada satu syarat untuk menyudahi teror di KPK.

"Jika kita ingin menghilangkan teror yang menimpa pimpinan KPK, maka hanya satu syarat: tuntaskan dan ungkapkan penyerang kasus Novel Baswedan dan kasus-kasus di masa lalu," ucapnya di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, kutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (15/1/2019).

"Dan apa yang saya ucapkan di masa lalu itu terbukti, karena kasus Novel Baswedan sampai hari ini belum diungkap, dan akhirnya kasus itu terulang menimpa Pak Laode dan Pak Agus Rahardjo," tukasnya.

"Kalau kita tidak bisa mengungkap kasus yang menimpa Novel, Pak Laode, dan Pak Agus, maka saya sangat yakin lagi bahwa kasus berikutnya akan terulang menimpa pimpinan lain," tegas Abraham kembali.

Tak Puas dengan Jawaban Wakil Ketua Komnas Perempuan, Hotman Paris: Bagaimana sih Ibu Ini!

Abraham berharap, ancaman teror bom yang menimpa dua pimpinan KPK, yaitu Agus Rahardjo serta Laode M. Syarief, tidak merembet ke pimpinan KPK lainnya, yakni Alexander Marwata, Basaria Panjaitan, dan Saut Situmorang.

"Mudah-mudahan tidak terjadi buat Pak Alex, buat Bu Basaria, dan Pak Saut. Kita berdoa semoga itu tidak terulang," harapnya.

"Tapi percayalah KPK adalah rumah para pemberani, bukan rumah para pecundang," pungkas Abraham.

(TribunWow.com/ Nirmala)

Tags:
KPKAbraham SamadNovel Baswedan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved