Breaking News:

Pilpres 2019

Sebelumnya Hanya 13 Halaman, Ini Alasan Prabowo-Sandi Ubah Visi Misi Jadi 45 Halaman

Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Jansen Sitindaon ungkap alasan mengapa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02 mengubah visi misi mereka.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 pada Pilpres 2019 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jansen Sitindaon ungkap alasan mengapa pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02 mengubah visi misi mereka.

Hal tersebut disampaikan Jansen saat hadir di acara Dialog Kompas Petang KompasTV, Sabtu (12/11/2019).

Jansen memaparkan, Prabowo-Sandi mengubah visi misi mereka pasca bertemu dengan masyarakat di lima bulan masa kampanye.

"Lima bulan ini pak Sandi, pak Prabowo, termasuk Ketua Umum Partai Demokrat Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) itu sudah turun ke seluruh Indonesia," kata Jansen.

Jansen Sitindaon Tunjukkan Bukti KPU Pernah Sebut Boleh Ubah Visi Misi Sebelum Debat

"Kami sudah jumpa dengan masyarakat. Kami menyerap aspirasi mereka," imbuhnya.

Jansen memaparkan, pihaknya mengubah visi misi sebagai bentuk dari demokrasi partisipatif.

"Visi misi yang kami ubah ini, penyempurnaannya ini adalah sesudah kami mendengar apa keluhan masyarakat di luar sana," tegasnya.

Jansen menegaskan, visi misi itu tidak serta merta diubah.

Menurutnya, garis besar visi misi yang sebelumnya dengan yang sudah direvisi ini memiliki dasar yang sama.

Visi misi ini, terang Jansen, hanya dibuat lebih terperinci dari sebelumnya.

"Sebelumnya ada 13 halaman, setelah pak Prabowo dan pak Sandi turun ke masyarakat dan menyerap aspirasi masyarakat, sekarang jadi 45 halaman."

"Kami tuangkan visi misi ini, jadi rencana kebijakan dan aksi," paparnya.

Jansen menegaskan, visi dan misi itu disempurnakan agar program-program yang akan dilaksanakan nantinya jika Prabowo terpilih jadi presiden dan wakil presiden dapat lebih relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Lebih lanjut Jansen memaparkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harusnya memperbolehkan pihaknya mengganti visi dan misi sebelumnya dengan yang sudah direvisi.

"Kalau kemudian tidak boleh diubah setelah kita menyerap aspirasi masyarakat, lalu apa gunanya kampanye?" ujarnya kemudian.

Revisi Visi Misi Prabowo-Sandi Ditolak KPU, Pengamat UPI: Seperti Kapal yang Berubah Haluan

 

 

Dalam kesempatan yang sama, Jansen Sitindaon juga menerangkan bahwa Ketua KPU, Arief Budiman tadinya menyatakan kandidat pilpres boleh merevisi visi misi mereka sebelum masa debat.

Hal tersebut disampaikannya sambil menunjukkan tangkap gambar berita yang memiliki judul bahwa KPU mengimbau capres dan cawapres rampungkan visi misi sebelum masa debat.

"Ini bukti otentik. Jadi dalam berita ini dikatakan hari paling terakhir untuk mengubah visi misi adalah sehari sebelum debat," tegas Jansen.

"Jadi kalau debat sebelum tanggal 17, maka tanggal 16 masih boleh kan. Ini sumbernya dari ketua KPU sendiri," imbuhnya.

Arteria Dahlan dan Jansen Sitindaon Debat Panas, Pembawa Acara sampai Tak Digubris

Jansen mengaku tak habis pikir dengan sejumlah anggota KPU yang menyatakan bahwa visi misi paslon 02 tidak boleh lagi diubah.

Ia lantas meluapkan kekesalannya terkait tudingan yang menyatakan bahwa pihaknya seolah mendelegitimasi KPU.

"Ketika kami mengkritik KPU, nanti dikatakan kami ini adalah kelompok yang ingin mendelegitimasi KPU."

"Padahal sumber kenapa persoalan ini muncul itu karena KPU sendiri," Jansen tampak kesal.

Ia mengaku, pihaknya menerima jika visi dan misi capres dan cawapres yang diubah itu tidak diterima.

Jansen mengungkapkan, dirinya menyampaikan semua itu hanya karena ingin manyampaikan kronologi sebenarnya pihaknya mengubah visi misi itu. (TribunWow.com)

Tags:
Tema debat Pilpres 2019Debat Pilpres 2019Pilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved