Breaking News:

Pilpres 2019

Prabowo-Sandiaga Mau Revisi Visi Misi, Begini Reaksi Sederet Tokoh Kubu Jokowi-Ma'ruf

Sejumlah tokoh di Tim Kemenangan Nasional (TKN) memberikan tanggapannya terkait pihak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang merevisi visi misi mereka.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Foto Desain Surat Suara Pilpres yang Diresmikan. 

TRIBUNWOW.COM - Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mau mengubah visi misinya, dalam kontestasi Pilpres 2019.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, mereka mau melakukan revisi tersebut jelang penyelenggaran debat perdana Pilpres pada 17 Januari 2019.

Pada 7 Januari 2019 lalu, Badan Pemenangan Nasional (BPN) merilis dokumen visi misi yang berjudul "Indonesia Menang".

Saat dikonfirmasi, Koordinator Juru Bicara BPN  Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, tidak banyak yang berubah dalam dokumen visi misi "Indonesia Menang" jika dibandingkan dengan dokumen visi misi yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelumnya.

Menurut Dahnil, ada empat poin revisi dalam dokumen visi misi "Indonesia Menang."

Arteria Dahlan dan Jansen Sitindaon Debat Panas, Pembawa Acara sampai Tak Digubris

1. Adanya perubahan tata bahasa agar mudah dipahami oleh masyarakat.

2. BPN memperkuat referensi dan dasar utama visi misi yang berlandaskan pada Pancasila serta UUD 1945.

"Perlu ada penegasan bahwa Prabowo-Sandi ingin mengembalikan pembangunan ekonomi harus berlandaskan konstitusi, yakni Pasal 33," kata Dahnil.

3. Perubahan struktur kalimat pesan visi yang ditawarkan oleh pasangan Prabowo-Sandiaga.

Perubahan tersebut, kata Dahnil, agar pesan yang ingin disampaikan mudah dipahami oleh publik.

4. Perubahan tata letak dari desain dokumen visi misi.

"Memperkuat pesan visi masa depan pemerintah Prabowo-Sandi yang ingin menghadirkan, aman untuk semua, adil untuk semua, Makmur untuk semua. Rakyat yang utama," tuturnya.

"Ada juga perubahan layout agar lebih menarik," ujar Dahnil.

Ditolak KPU

Akan tetapi, dokumen perubahan visi misi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ditolak oleh KPU lantaran sudah melewati batas akhir waktu revisi.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menjelaskan, naskah visi-misi menjadi salah satu dokumen persyaratan pendaftaran pasangan capres-cawapres.

Dokumen itu diserahkan bersamaan ketika paslon mendaftar, Agustus 2018.

Tim kampanye sebelumnya telah diberi waktu untuk melakukan revisi hingga sebelum masa kampanye.

Masa kampanye dimulai 23 September 2018.

300 Rumah Rusak, Ini Video dan Daftar Kerusakan, Korban Angin Puting Beliung Rancaekek Bandung

Tanggapan Kubu Jokowi

Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Tim Kemenangan Nasional akhirnya memberikan tanggapannya terkait pihak pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menginginkan untuk mengubah visi misinya.

Sejumlah tokoh tersebut mulai dari Ketua TKN Erick Thohir, hingga Juru Bicara TKN Arya Sinulingga.

Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah tanggapan tokoh tersebut, Jumat (11/1/2019):

1. Ketua TKN Erick Thohir

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com. Erick Thohir menyebutkan, revisi visi dan misi yang dilakukan kubu Prabowo-Sandi menandakan adanya ketidakyakinan.

"Berarti kalau mengubah visi misi last minute berarti tidak yakin atas visi misinya," tutur Erick Thohir di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).

Ia memaparkan, pasangan capres dan cawapres yang ia usung, Joko Widodo-Ma;ruf Amin tidak akan mengubah visi dan misinya.

Ia memaparkan, sejak awal kubu petahana sudah yakin atas visi misi tersebut.

"Kalau kita (TKN Jokowi-Ma'ruf) visi misinya enggak diubah-ubah, sudah yakin dan sudah terbukti hasil kerjanya, iya kan?" ungkapnya.

2. Wakil Ketua TKN Moeldoko

Mengutip Kompas.com, Moeldoko mempertanyakan langkah Prabowo-Sandi yang tiba-tiba merubah visi misinya jelang debat kandidat pada 17 Januari mendatang.

Menurutnya, visi misi Prabowo-Sandi yang baru itu hanya menjiplak visi misi milik Jokowi-Ma'ruf.

"Fotokopi lebih mudah daripada berpikir, kan begitu," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Satu yang menjadi contoh adalah tagline "Adil Makmur Bersama Prabowo-Sandi" yang diubah menjadi "Indonesia Menang".

Moeldoko menilai, tagline itu hanya menitu tagline Jokowi-Ma'ruf, yaitu "Indonesia Maju".

"Enggak ngerti, apakah miskin ide atau gimana, saya enggak ngerti," katanya kemudian.

Kasus Pose Dua Jarinya Dihentikan Bawaslu, Anies Baswedan Bersyukur

3. Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto

Diberitakan Kompas.com, sekretaris TKN Hasto Kristiyanto Hasto Kristiyanto mengatakan, kubu Prabowo-Sandi tidak konsisten.

Menurutnya, itu menunjukkan kepemimpinan yang selalu berubah dan ragu-ragu.

"Perubahan visi misi di tengah jalan ini menunjukkan kepemimpinan yang selalu berubah-ubah, mengikuti arus, tidak kokoh dalam prinsip, ragu-ragu dan ini yang tidak kami inginkan," ujar Hasto saat dijumpai di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).

"Dalam bahasa rakyat sederhananya saja, itu kan tidak konsisten, berubah-ubah, itu bahasa rakyatnya," lanjut dia.

Hasto memaparkan, atas perubahan visi misi itu, masyarakat tentu sudah bisa menilai siapa capres dan cawapres yang tidak konsisten.

"Pada akhirnya masyarakat yang menilai. Baru kampanye beberapa bulan saja sudah berkali- kali terjadi ketidakonsistenan. Oleh sebab itu mari kita hijrah bersama. Inilah pemilu untuk menampilkan gagasan terbaik yang menyentuh harapan rakyat sendiri," ujar dia.

Cerita Capres Fiktif Nurhadi Naik Pesawat untuk Pertama Kali: Semua Dibiayai, Pulang Disangoni

4. Juru Bicara TKN Arya Sinulingga

Mengutip Kompas.com, Arya Sinulingga mengaku heran dengan kubu Prabowo-Sandi yang tiba-tiba merevisi visi dan misi mereka.

Terlebih, kubu Prabowo-Sandi pernah menyebut bahwa Jokowi-Ma'ruf takut dengan penyampaian visi misi.

"Kalau kita runut ini jadi aneh. Ingat enggak ketika muncul isu 01 takut penyampaian visi misi? Kalau sesuai jadwal akan disampaikan tanggal 9. Ternyata mereka tanggal 9 menyampaikan perubahan visi misi. Jadi cukup aneh ini," ujar Arya di Posko Cemara, Jumat (11/1/2019).

Zulkifli Hasan Disoraki di HUT PDI-P, Suryo Prabowo: Ternyata Cuma Jago di Kandang

Arya menganggap, sejumlah konten yang ditambahkan dalam visi misi Prabowo-Sandi yang telah direvisi itu terkait dengan pelaksanaan debat kandidat pada 17 Januari 2019 mendatang.

"Ada beberapa poin yang dulu enggak ada, sekarang ada. Apakah ini untuk persiapan debat karena visi misi mereka sebelumnya enggak jelas?" kata dia.

Menurut Arya, hal ini menunjukkan bahwa Prabowo-Sandi tidak siap dengan visi dan misi mereka.

Bahkan, ujarnya, itu menunjukkan kalau Prabowo-Sandi tak siap jadi capres dan cawapres. (TribunWow.com)

Tags:
Prabowo-SandiagaJokowi-Maruf AminPilpres 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved