Breaking News:

Terkini Daerah

BNPB Sebut Penyebab Longsor Sukabumi Didasari Alih Fungsi Lahan Oleh Warga

BNPB menyebutkan bahwa longsor yang terjadi di kampung Cimapag, Sukabumi diakibatkan karena alih fungsi lahan yang dilakukan oleh warga.

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Bobby Wiratama
press rilis Sutopo Purwo Nugroho
Tim SAR gabungan saat evakuasi korban bencana di Sukabumi, Jawa Barat. 

TRIBUNWOW.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa longsor yang terjadi di kampung Cimapag desa Sirna Resmi kecamatan Cisolok kabupaten Sukabumi diakibatkan karena alih fungsi lahan yang dilakukan oleh warga.

Hal ini diungkap Letjen Doni Monardo, Kepala BNPB saat melakukan peninjauan lokasi, dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompas TV dalam acara Kompas Siang, Sabtu (12/1/2019).

Saat dilakukan peninjauan, tim BNPB menilai bahwa lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 30 derajat tersebut memang menurut ketentuan tidak seharusnya ditanami oleh tanaman seperti padi atau sayuran.

Karena jika ditanami dengan tanaman jenis tersebut, maka tanah tidak akan bisa menahan debit air hujan sehingga menimbulkan terjadinya longsor.

Doni mengatakan bahwa seharusnya masyarakat diberikan pemahaman tentang bahaya alih fungsi lahan.

Ia juga mengaku akan merangkul para pakar dan tokoh agama untuk menyebarkan pemahaman seperti itu.

Video Detik-detik Evakuasi Longsor di Sukabumi yang Timbun 6 Anak, Satu Dikabarkan Meninggal

"Medan yang kemiringannya lebih dari tiga puluh derajat ya, harusnya memang sesuai ketentuan itu tidak dibenarkan untuk ditanami dengan tanaman sayuran dan juga padi,"

"Tetapi kenyataannya seperti ini, sehingga ke depan jika masih seperti yang kita saksikan maka sangat mungkin akan terjadi longsor kembali,"

"Oleh karenanya, BNPB mencoba untuk melibatkan semua komponen masyarakat termasuk para pakar dan tokoh-tokoh agama untuk bisa memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat, jangan menanam jenis tanaman yang dapat menimbulkan resiko bencana," kata Doni.

Saat lakukan peninjauan di lokasi terdampak longsor tersebut, ia dan tim BNPB melakukan penanaman 10 ribu pohon jenis vetiver untuk proses perbaikan jangka pendek.

Penanaman tersebut dilakukan agar jika terjadi hujan kembali maka tanah bisa mencegah terjadinya longsor.

Sementara untuk perbaikan jangka panjang, lahan tersebut akan ditanami dengan bibit pohon campuran berjenis buah dan tanaman keras, seperti pohon alpukat, sukun, dan rasamala.

Pihak BNPB juga mengaku akan mementuk manajemen baru serta akan bekerja sama dengan para ahli untuk mengindikasi zona merah bencana.

Diberitakan sebelumnya, bencana alam kembali terjadi di Indonesia menjelang tahun baru 2019.

Kali ini, bencana longsor melanda Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi pada Senin, (31/12/2018) pukul 17.00 WIB.

Sukabumi Masih Berpotensi Longsor, BMKG Cegah dengan Tanam Pohon Vetiver di Lokasi Bekas Bencana

Halaman
12
Tags:
Longsor di SukabumiBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Sukabumi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved