Terkini Daerah
Fakta Pelaku Pembunuhan Pasutri di Belitung, Ternyata Masih Saudara hingga Kabur 6 Hari
Pelaku tega membunuh korban dengan cara membacok yang tak lain masih menjadi kakek dan neneknya.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Petaka menimpa pasangan suami-istri (pasutri) lantaran tak meminjamkan motor miliknya kepada pelaku, Kamis (3/1/2019).
Mereka ditemukan tewas oleh warga, 3 hari setelah dibacok oleh Badarudin (22) di Desa Simpang Rusa, Membalong, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Korban, Animan (65) dan Misnawati (55) dibunuh dengan cara ditusuk dan dibacok dengan menggunakan pisau dan sebilah parang berkali-kali hingga tewas.
Dilansir TribunWow.com dari Posbelitung.co, berikut fakta-fakta peristiwa pembunuhan mulai dari kronologi hingga pelaku menyerahkan diri ke polisi:
1. Pelaku Sempat Mabuk
Aksi keji yang dilakukan oleh Badaruddin bermula dari perasaan pelaku yang tersinggung oleh perkataan pasutri tersebut.
Kapolres Belitung, AKBP Yudhis Wibisana menuturkan terduga pelaku membeberkan kronologi awal kejadian pembunuhan saat pelaku diinterogasi oleh jajaran Satreskrim Polres Belitung.
Saat dalam keadaan mabuk, pelaku berniat ingin meminjam motor dengan mendatangi pondok kebun korban.
Namun korban tak ingin meminjamkan motornya, pasalnya jika dipinjamkan biasanya sering digunakan untuk berbuat onar.
"Tapi tidak dipinjamkan oleh korban yang dalam hal ini Animan. Lalu pelaku merasa tersinggung dengan perkataan korban karena kalau dipinjamkan sering bikin ribut lah," kata Yudhis, Rabu (9/1/2019).
Lantaran merasa tersinggung oleh perkataan korban, pelaku yang sedang dalam keadaan mabuk akhirnya mencabut sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya.
Tusukan pertama dihunuskan tepat di perut kanan Animan.
Karena korban melakukan perlawanan, akhirnya pelaku mengambil sebilah parang yang terletak di dekat pondok dan digunakan untuk membacok korban dua kali.
"Melihat kejadian itu, Misnawati istri Animan ini mencoba membantu suaminya. Jadi dia dorong pelaku ini," ujar Yudhis.
Nahasnya, saat Misnawati ingin menolong suaminya juga ikut menjadi pelampiasan kemarahan pelaku.
Pelaku juga membunuh Misnawati dengan senjata tajam yang ia bawa.
Setelah melihat korban tak berdaya, pelaku langsung melarikan diri dengan bersembunyi di kebun.
"Setelah melihat dua korban ini sudah tidak sadarkan diri, pelaku langsung melarikan diri. Berdasarkan pengakuan, pelaku sembunyi di kebun orang tidak kenal di sekitaran Jalan Akil Ali, Kelurahan Pangkal Lalang, Kecamatan Tanjungpandan dan mengonsumsi miras jenis arak," ungkapnya.
• Sosok S yang Diduga Pelaku Pembunuhan Siswi SMK di Bogor Diamankan, Berikut Kata Polisi
2. Pelaku Merupakan Cucu Korban
Keluarga korban masih tak percaya akan peristiwa sadis yang menimpa pasangan suami-istri, Animan dan Misnawati.
Putra kandung korban, Ilpi Yanto mengungkapkan bahwa hubungan sebelumnya antara orangtuanya dan pelaku baik-baik saja layaknya hubungan saudara.
Bahkan orangtuanya sering meminta bantuan pelaku untuk bantu memanen lada saat musim panen tiba.
"Hubunganya sih biasa, namanya juga saudara. Kalau sedang panen sahang (lada) dia (pelaku) pasti dipanggil dan almarhum juga tidak sayang kalau ngasih upah ke dia," ucap Yudhis seperti dikutip TribunWow.com dari Posbelitung.co, Kamis (10/1/2019).
Diketahui Badarudin bukan orang asing dalam hubungan keluarga itu.
Pelaku bisa disebut cucu lantaran Badarudin merupakan cucu dari kakak kandung korban.
Jadi wajar, jika Badarudin memanggil pasangan ini sebagai kakek dan nenek.
"Iya masih ada hubungan saudara antara pelaku dan korban, dia ini (pelaku) cucu dari abang korban," ungkap Yudhis.
3. Lakukan Pembunuhan Seorang Diri
Saat dilakukan penyidikan di Polres Belitung, Badarudin mengakui perbuatannya yang membacok pasutri yang tak lain adalah kakek dan neneknya.
Saat menjalan aksinya, Badaruding mengaku melakukannya seorang diri tanpa bantuan orang lain.
"Tadi sudah diintrogasi dari jajaran Satreskrim, kejadian itu dilakukan pada malam Jumat pekan lalu. Berdasarkan pengakuan pelaku, dia melakukan perbuatan itu seorang diri," tutur Yudhis, Rabu (9/1/2018).
• 5 Update Kasus Pembunuhan Siswi SMK, Polisi Cari Saksi Baru hingga Gelagat Pelaku Mondar-Mandir
4. Pelaku Ditetapkan Jadi Tersangka
Jajaran Satreskrim Polres Belitung masih terus melakukan pengembangan terhadap tersangka atas kasus pembunuhan pasutri oleh Badarudin.
Kasatreskrim Polres Belitung, AKP Bagus Krisna Ekaputra mengatakan, untuk sementara pihaknya akan menjerat Badarudin sebagai tersangka dengan hukuman maksimal atas tindak pidana yang dilakukannya.
"Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan di Mapolres Belitung. Pelaku sementara ini akan kami ancam dengan pasal pembunuhan dengan hukuman maksimal," ungkap Bagus Krisna.
AKP Bagus Krisna menjelaskan, setelah dilakukan penyidikan kepada tersangka, pihaknya sudah menemukan barang bukti senjata tajam yang digunakan pelaku.
Menurutnya, barang bukti masih ditemukan di lokasi kejadian dan tidak sempat dibuang tersangka.
5. Jadi Buronan
Aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku diketahui dilakukan pada Kamis (3/1/2019) di pondok kebun korban.
Akan tetapi, jasad kedua korban baru ditenukan warga tiga hari kemudian yakni pada Minggu (6/1/2019).
Setelah mendapat laporan dari warga, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polisi menemukan sejumlah barang bukti yang menjurus keterlibatan Badarudin.
Alhasil, polisi pun memburu Badarudin selama tiga hari sebelum ia menyerahkan diri.
• Sempat Dicurigai Jadi Pelaku Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Polisi Jelaskan Hubungan S dengan Korban
6. Menyerahkan Diri ke Polisi
Pihak kepolisian yang menerima laporan warga atas pembunuhan pasutri tersebut langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Selama pengejaran yang dilakukan, belum sempat menemukan pelaku pembunuhan, Baradrudin diketahui menyerahkan diri ke pihak yang berwajib 6 hari pasca melakukan pembunuhan.
Ia diantar oleh seorang anggota keluarganya dengan menggunakan sepeda motor ke Polres Belitung, Rabu (9/1/2019).
Atas keberanian pelaku menyerahkan diri itu, pihak polisi mengapresiasi keluarga lantaran berhasil membujuk terduga pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat di Polres Belitung, Badarudin mengakui perbuatan kejinya di hadapan para penyidik.
"Tadi sudah diintrogasi dari jajaran Satreskrim, kejadian itu dilakukan pada malam Jumat pekan lalu. Berdasarkan pengakuan pelaku, dia melakukan perbuatan itu seorang diri," tandas Yudhis.
(TribunWow.com)