Pemilu 2019
Tanggapi Kebohongan Award PSI, Politisi Golkar: PSI Jangan Perkeruh Suasana
Roem Kono kecewa dengan aksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan penghargaan Kebohongan Award.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum DPP Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Roem Kono, kecewa dengan aksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memberikan penghargaan Kebohongan Award.
Dikutip TribunWow.com dari YouTube Kompas TV dalam acara Kompas Malam (Sabtu (5/1/2019), Roem Kono, yang juga merupakan Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Golkar kecewa atas sikap PSI yang memberikan penghargaan 'Kebohongan Award' yang diberikan kepada sejumlah pihak.
Diketahui, penghargaan 'Kebohongan Award' milik PSI diberikan kepada tiga pihak, yang pertama diberikan kepada Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno.
• 10 Tokoh Kritisi Keputusan KPU soal Debat, Sematkan Sebutan Unyil hingga Sebutkan Kabar Buruk
Penghargaan untuk Sandi ini diberikan lantaran kebohongan Sandi mengenai statement nya yang menyatakan bahwa ia membangun tol tanpa utang.
Tak hanya sang cawapres, Calon Presiden (capres) Prabowo Subianto pun juga turut dianugerahi penghargaan tersebut.
Berdasarkan keterangan pihak PSI, Prabowo diberikan penghargaan tersebut lantaran menyebarkan isu tentang selang cuci darah yang digunakan berulang kali oleh Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Pihak terakhir yang diberikan penghargaan 'Kebohongan Award' oleh PSI adalah Andi Arief, lantaran menyebarkan isu bohong tentang tujuh kontainer surat suara yang tercoblos.
Menurut Roem Kono, seharusnya pihak PSI tidak memperkeruh suasana dengan memberikan penghargaan tersebut dan memasrahkan kasus penyebaran isu bohong kepada pihak penegak hukum.
"Saya kira itu kita serahkan kepada pihak berwajib. Kita jangan menambah-nambah, mengada-ada. Akhirnya sesuatu yang tidak perlu harus dilakukan itu menambah keruhdaripada ini (kasus hoaks)," kata Roem.
• Fadli Zon Soroti Anggaran BMKG, Politisi Hanura: Bencana di Indonesia Hanya sebagai Alat Politik
Ia juga mengatakan bahwa seharusnya sikap PSI kembali pada nilai-nilai Pancasila.
"Kita kembali kepada Pancasila saja. Jangan kita seperti negara-negara yang sudah maju, bebas. Karena bangsa kita ini mempunyai bangsa yang masih heterogen, baik itu dari masyarakatnya sendiri maupun dari politikus-politikusnya."

Diberitakan sebelumnya, pihak PSI memberikan penghargaan 'Kebohongan Award' beserta sertifikat dan trofi yang diantarkan dengan ojek online ke kediaman pihak terkait.
Sertifikat tersebut ditanda-tangani oleh Ketua Umum PSi, Grace Natalie serta Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni.
• Reaksi Kader PSI Tsamara Amany Ada Caleg Demokrat Ingin Menamparanya: Saya Tunggu Mas
Acara penganugerahan 'Kebohongan Award' ini dilaksanakan pihak PSI pada Jumat (4/1/2019), dengan dibuka oleh Raja Juli Antoni dan penghargaan yang dianugerahkan oleh politikus PSI, Tsamara Amany serta Dara Adinda Nasution.
Menurut Tsamara, pihak PSI membuat 'Kebohongan Award' tersebut untuk mengingatkan publik bahwa pihak yang mendapat penghargaan itu tidak layak menjabat karena telah menyebarkan kebohongan kepada publik.
Sementara menurut Dara, 'Kebohongan Award' ini merupakan peringatan keras dari PSI bahwa dalam politik dapat melakukan banyak cara, kecuali berbohong. (TribunWow.com)