Breaking News:

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Letusan Mencapai 500 Meter

Video amatir detik-detik aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau yang meletus saat TNI AL bertugas mencari korban tsunami di Pandeglang, Banten

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Claudia Noventa
Official iNews
Gunung Anak Krakatau saat meletus pada Kamis (3/1/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) merekam video detik-detik aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau yang meletus, Kamis (3/1/2019).

Video erupsi Gunung Anak Krakatau itu dibagikan dalam acara iNews Pagi yang tayang di Official iNews.

Dikatakan kejadian tersebut direkam oleh TNI AL saat bertugas mencari korban tsunami di Pandeglang, Banten.

Letusan aktivitas erupsi gunung tersebut diketahui mencapai ketinggian 500 meter.

Meskipun ketinggian Gunung Anak Krakatau sudah mengalami penyusutan, semula dari 300 meter menjadi 110 meter, letusan gunung masih terjadi.

Prakiraan Cuaca 4 Januari 2019 di Sejumlah Wilayah Indonesia, BMKG Imbau Nelayan Tak Berlayar Dulu

Atas peristiwa tersebut, warga pesisir pantai Tanjung Lesung masih merasakan getaran dan dentuman Gunung Anak Krakatau yang membuat masyarakat merasa khawatir atas letusan yang terjadi.

Dari video itu, tampak saat gunung meletus mengeluarkan awan berwarna abu-abu gelap dengan ditutupi awan berwarna putih.

Diinfokan sebelumnya dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Kamis (3/1/2019), sekitar pukul 12:03 WIB.

Hal itu disampaikan Badan Geologi Kementerian ESDM di laman resminya @vsi.esdm.go.id.

Lebih lanjut, Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.600 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah Utara dan Timur Laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 10 detik, serta tidak terdengar suara dentuman.

Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Mencapai 1.600 Meter

Saat ini, Gunung Anak Krakatau berada pada status level III (Siaga).

Badan Geologi Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati gunung dalam radius 5 km dari puncak kawah.

"Informasi Erupsi G. Anak Krakatau.

Telah terjadi erupsi G. Anak Krakatau, Lampung pada tanggal 03 Januari 2019 pukul 12:03 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.600 m di atas puncak (± 1.710 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 31 mm dan durasi ± 1 menit 10 detik.

Tidak terdengar suara dentuman.

Saat ini G. Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga).

Rekomendasi: masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah," tulis Badan Geologi Kementerian ESDM.

Tak Hanya Gunung Anak Krakatau, PVMBG Sebut 3 Gunung di Indonesia Ini Juga Berstatus Siaga III

Diberitakan Kompas.com, Rabu (2/1/2019), Badan Meteorologi, klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menemukan retakan baru di badan Gunung Anak Krakatau.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan, retakan muncul setelah gunung mengalami penyusutan dari sebelumnya 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadi hanya 110 mdpl.

Hal itu disampaikan Dwikorita di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).

"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut. Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," kata Dwikorita.

Dia mengatakan, terdapat dua retakan baru dalam satu garis lurus di salah satu sisi badan Gunung Anak Krakatau.

Dirinya menduga retakan terjadi lantaran adanya getaran tinggi yang muncul saat gunung erupsi.

Adanya retakan tersebut, menurut Dwikorita, membuat pihaknya khawatir lantaran kondisi bawah laut Gunung Anak Krakatau saat terdapat jurang di sisi barat hingga selatan.

Update PVMBG: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Status Siaga Level 3

"Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor)," ujar dia.

Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.

Potensi tsunami susulan volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu yang sekitar 90 juta kibik volume longsoran.

"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," kata dia.

Untuk memantau adanya tsunami yang disebabkan Gunung Anak Krakatau, BMKG sudah memasang alat berupa sensor pemantau gelombang dan iklim.

Penjelasan BMKG soal Kemungkinan Terburuk yang akan Terjadi Akibat Kondisi Gunung Anak Krakatau

Sensor tersebut dipasang di Pulau Sebesi yang jaraknya cukup dekat dengan Gunung Anak Krakatau.

Dwikorita menyebut, nantinya alat tersebut akan bekerja memantau pergerakan gelombang dan cuaca yang disebabkan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Jika ada gelombang yang mengalami fluktuasi tinggi, sensor akan mengirim sinyal ke pusat data yang terhubung.

"Secara pararel akan mengabarkan BMKG Jakarta, BPBD, dan Polda, akan diketahui lebih cepat jika ada gelombang tinggi seperti tsunami, jadi ada peringatan dini lebih cepat untuk masyarakat," pungkas dia.

Berikut video detik-detik aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau selengkapnya:

 (TribunWow.com)

Tags:
Video ViralGunung Anak KrakatauTNI ALGunung Meletus
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved