Pilpres 2019
Soal Hoaks Surat Suara Sudah Dicoblos di 01, Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf: Kami Difitnah Berat
Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengaku heran pada isu soal adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga mengaku heran pada isu soal adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos.
Hal tersebut disampaikan Arya saat berdiskusi di acara Apa Kabar Indonesia Malam bertajuk "Pilpres 'Digoyang' Hoaks Surat Suara" yang tayang live di tvOne, Kamis (3/1/2019).
Arya mengaku heran karena ia baru rapat bersama Calon Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi) membahas soal foto yang akan digunakan di surat suara.
"Kami baru rapat, membicarakan foto surat suara, dan semalam itu belum dipastikan," paparnya.
• Tanggapan BPN Prabowo-Sandi soal Hoaks Surat Suara Tercoblos: Andi Arief Korban Jangan Dibalikin
Arya memaparkan, foto Jokowi-Ma'ruf yang akan digunakan untuk surat suara baru ditetapkan pada pagi hari tadi, Kamis (3/1/2019).
Arya mengaku, kabar tersebut membuatnya merasa terfitnah.
"Tidak mungkin ada surat suara, surat suara aja belum dicetak," katanya.
"Kemudian dikatakan sudah dicoblos di 01. Kami difitnah berat ini," imbuhnya.
Mengutip Kompas.com, sebelumnya Arya juga sudah memberikan tanggapan soal kabar hoaks ini.
Arya berpendapat, ada upaya yang dilakukan kelompok oposisi untuk mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Upaya mendelegitimasi KPU ini dilakukan agar mereka bisa mengatakan terjadi kecurangan dalam pemilu," Arya, di Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (3/12/2018).
Menurutnya, upaya delegitimasi itu sudah dilakukan sebanyak beberapa kali.
Misalnya saja terkait isu 31 juta penduduk yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT), juga soal kotak suara dari kardus.
"Padahal kotak suara kardus itu sudah dipakai sejak zaman SBY. Itu juga dipakai pada pemilu 2014," ucap Arya.
Lebih Lanjut, Arya juga meminta agar Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menertibkan anggota partainya, Andi Arief.
"Kami harapkan Pak SBY mulailah menertibkan prajurit-prajuritnya. Karena nanti citra Pak SBY yang bagus itu bisa turun. Jangan sampai citra SBY turun karena prajuritnya," ujarnya.
Pernyataan ini disampaikan Arya karena menilai Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief turut andil menyebarkan kabar hoaks terkait hal tersebut.
Menurut Arya, Andi Arief sebagai pengurus Partai harusnya sudah mengetahui bahwa saat ini KPU belum mencetak surat suara.
Sebab, desain surat suara saja masih dalam proses pembahasan bersama tiap-tiap perwakilan pengurus parpol dan KPU.
"Nanti yang rusak nama Pak SBY, nanti yang rusak nama Demokrat, nanti bisa menurunkan elektabilitas Demokrat. Kasihan partai yang bagus, pemimpin yang baik, jangan dirusak oleh prajurit yang seperti itu," kata dia.
• Ketua KPU Laporkan Penyebar Hoaks Surat Suara Telah Dicoblos: Kali Ini Luar Biasa dan Berlebihan
Sebelumnya, beredar kabar mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat pemilihan presiden yang sudah dicoblos atau terpakai.
Kabar ini awal mulanya heboh dan beredar di grup percakapan aplikasi pesan instan WhatsApp.
Selain itu, kabar ini juga makin mendapatkan perhatian masyarakat setelah Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Andi Arief, menuliskan kicauan terkait hal tersebut di laman Twitternya.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok.
Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," tulis akun @AndiArief__, pada Rabu (2/1/2019), sekitar pukul 20.05 WIB.

Berdasarkan pantauan TribunWow.com, tweet ini telah dihapus.
Selain itu ada juga berupa rekaman suara mengenai sudah dicoblosnya surat suara pilpres ini.
"Ini sekarang ada 7 kontainer di Tanjung Priok sekarang lagi geger, mari sudah turun.
Dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor 1, dicoblos Jokowi. Itu kemungkinan dari Cina itu.
Total katanya kalau 1 kontainer 10 juta, kalau ada 7 kontainer 70 juta suara dan dicoblos nomor 1.
Tolong sampaikan ke akses, ke pak Darma kek atau ke pusat ini tak kirimkan nomor telepon orangku yang di sana untuk membimbing ke kontainer itu.
Ya. Atau syukur ada akses ke Pak Djoko Santoso. Pasti marah kalau beliau ya langsung cek ke sana ya," isi rekaman tersebut.
Tak ingin kecolongan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku lembaga pemilu langsung melakukan pengecekan.
Kedua lembaga itu melakukan pengecekan di kantor Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok, di Jakarta Utara, Rabu (2/1/2019) malam.
Namun, setelah melakukan pengecekan dan klarifikasi terkait kabar tersebut, KPU dan Bawaslu akhirnya menemukan kabar yang sesungguhnya.
Arief Budiman menegaskan kabar itu merupakan hoaks atau berita bohong.
"Berdasarkan keterangan dari Bea dan Cukai tidak ada berita itu. Tidak benar."
"Tidak ada juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu."
"Tidak benar KPU telah menyita satu kontener tersebut. Semua berita itu bohong," tegas Arief Budiman, di Kantor Bea dan Cukai Tipe A 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1/2018) dini hari.
(TribunWow.com)