Breaking News:

Pilpres 2019

Soal Hoaks Surat Suara Sudah Dicoblos di 01, Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf: Kami Difitnah Berat

Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga mengaku heran pada isu soal adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tribunnews/Jeprima
Petugas KPU saat menunjukkan contoh surat suara pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018). Pemilu 2019 akan berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Hal itu karena pemilihan legislatif digelar serentak dengan pemilihan presiden. Maka itu pemilih akan menentang lima kertas suara termasuk mencoblos anggota DPR, DPRD, hingga presiden dan wakil presiden. 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga mengaku heran pada isu soal adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos.

Hal tersebut disampaikan Arya saat berdiskusi di acara Apa Kabar Indonesia Malam bertajuk "Pilpres 'Digoyang' Hoaks Surat Suara" yang tayang live di tvOne, Kamis (3/1/2019).

Arya mengaku heran karena ia baru rapat bersama Calon Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi) membahas soal foto yang akan digunakan di surat suara.

"Kami baru rapat, membicarakan foto surat suara, dan semalam itu belum dipastikan," paparnya.

Tanggapan BPN Prabowo-Sandi soal Hoaks Surat Suara Tercoblos: Andi Arief Korban Jangan Dibalikin

Arya memaparkan, foto Jokowi-Ma'ruf yang akan digunakan untuk surat suara baru ditetapkan pada pagi hari tadi, Kamis (3/1/2019).

Arya mengaku, kabar tersebut membuatnya merasa terfitnah.

"Tidak mungkin ada surat suara, surat suara aja belum dicetak," katanya.

"Kemudian dikatakan sudah dicoblos di 01. Kami difitnah berat ini," imbuhnya.

Mengutip Kompas.com, sebelumnya Arya juga sudah memberikan tanggapan soal kabar hoaks ini.

Arya berpendapat, ada upaya yang dilakukan kelompok oposisi untuk mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Upaya mendelegitimasi KPU ini dilakukan agar mereka bisa mengatakan terjadi kecurangan dalam pemilu," Arya, di Rumah Cemara, Jakarta, Kamis (3/12/2018).

Menurutnya, upaya delegitimasi itu sudah dilakukan sebanyak beberapa kali.

Misalnya saja terkait isu 31 juta penduduk yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT), juga soal kotak suara dari kardus.

"Padahal kotak suara kardus itu sudah dipakai sejak zaman SBY. Itu juga dipakai pada pemilu 2014," ucap Arya.

Lebih Lanjut, Arya juga meminta agar Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menertibkan anggota partainya, Andi Arief.

Halaman
123
Tags:
Pilpres 2019JokowiJokowi-Maruf Amin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved