Terkini Internasional
Mahasiswa Indonesia di Taiwan Dikabarkan Dipaksa Pihak Kampus Kerja Jadi Buruh 10 Jam per Hari
Ratusan mahasiswa Indonesia yang menjalani program beasiswa di Taiwan, dikabarkan menjalani kerja paksa sebagai buruh pabrik.
Editor: Lailatun Niqmah
Selama bekerja mengemas lensa kontak, mereka tidak diperbolehkan duduk.
• Sejoli Pelajar SMK di Sidoarjo Kubur Bayi Mereka Hidup-hidup, Terbongkar saat Pindahkan Kuburan
Yang memprihatinkan, Ko mengatakan, kebanyakan mahasiswa Indonesia ini adalah muslim, tapi mereka kerap diberi makanan yang mengandung daging babi.
Menurut Ko Chih-en, sebagian mahasiswa itu sudah memprotes perlakuan itu ke pihak kampus.
Tapi, mereka hanya diberi jawaban, agar bersabar.
Menurut pihak kampus, bila mereka membantu pabrik, maka pabrik akan membantu kampus atau biaya pendidikan mereka.
Ko juga menemukan, dana beasiswa ini disalahgunakan oleh sejumlah perguruan tinggi untuk 'menyunat' dana mahasiswa.
Mereka melakukan kongkalikong dengan makelar.
Makelar yang mencarikan mahasiswa akan mendapat honor yang diambilkan dari dana beasiswa.
Kabarnya, makelar akan mendapat honor sebesar Rp 93 juta, untuk mendatangkan 1.000 mahasiswa yang mengambil program beasiswa ke perguruan tinggi tersebut.
• Cari Pengganti Jonathan Bauman, Ini 5 Calon Striker Persib Bandung untuk Duet dengan Ezechiel
Sementara, lewat program beasiswa New Southbound Policy, pihak kampus mendapat subsidi dana pendidikan dari kementerian Pendidikan Taiwan.
Dilansir South China Morning Post, 3 Januari 2018, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan telah mendengar laporan ini.
Pihak Kemenlu RI telah meminta klarifikasi ke pemerintah Taiwan terkait kabar ini. (*)