Breaking News:

Erupsi Gunung Anak Krakatau

Penjelasan BMKG soal Kemungkinan Terburuk yang akan Terjadi Akibat Kondisi Gunung Anak Krakatau

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai kondisi terkini dan akibat terburuk dari Gunung Anak Krakatau

Penulis: Nila Irdayatun Naziha
Editor: Claudia Noventa
Dokumentasi Pokdarwis Pulau Sebesi
anak gunung krakatau semakin landai dan ada 2 retakan baru, BMKG khawatirkan terjadi tsunami 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BMKG telah memasang alat sensor pemantau gelombang dan iklim.

Sensor tersebut dipasang di Pulau Sebesi yang jaraknya cukup dekat dengan Gunung Anak Krakatau.

Alat sensor tersebut akan bekerja untuk memantau pergerakan gelombang dan juga cuaca yang disebabkan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Nantinya ketika terdeteksi ada gelombang yang mengalami fluktuasi tinggi, sensor akan mengirimkan sebuah sinyal ke pusat data yang telah terhubung.

"Secara pararel akan mengabarkan BMKG Jakarta, BPBD, dan polda, akan diketahui lebih cepat jika ada gelombang tinggi seperti tsunami, jadi ada peringatan dini lebih cepat untuk masyarakat," pungkas dia.

Gunung Anak Krakatau Siaga III dan Berpotensi Tsunami, Ini Imbauan bagi Masyarakat di Sekitarnya

Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan update terkini kondisi Gunung Anak Krakatau.

Hal tersebut diunggah melalui laman Twitter resminya, @vulkanologi_mbg, pada Rabu (2/1/2019).

Melalui visual yang didapatkan oleh PVMBG tercatat bahwa masih muncul asap putih tebal dengan ketinggian 200-1500 meter dari atas kawah.

Gunung Anak Krakatau juga masih terus menunjukkan aktivitas kegempaannya.

Dari catatan PVMBG diketahui bahwa dari tanggal 1 Januari hingga 2 Januari 2019 ini, terjadi sedikitnya 51 kali gempa letusan dan 44 kali gempa hembusan.

Tercatat pula, Gunung Anak Krakatau menyebabkan satu kali adanya Gempa Vulkanik dalam.

Naik Level Siaga, Ini Foto dan Video Gunung Anak Krakatau Keluarkan Lava Pijar hingga Suara Gemuruh

Akibat aktivitas yang terus ditunjukkan oleh Anak Gunung Krakatau, masyarakat tidak diperbolehkan untuk mendekati gunung dalam radius 5 km dari kawah Gunung Krakatau yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.

Masyarakat juga diimbau untuk tetap menggunakan masker untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu.

Perbandingan wajah Anak Krakatau dari udara pada 11 Desember dan 23 Desember 2018.
Perbandingan wajah Anak Krakatau dari udara pada 11 Desember dan 23 Desember 2018. (Kompas.com/BPPT)

Update Longsor Sukabumi, Kabar Evakuasi, Korban Tewas hingga Empat Posko Disiagakan Tim SAR

Penampakan Tak Biasa di Selat Sunda

Halaman
123
Tags:
Gunung KrakatauBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Bencana Alam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved