Terkini Daerah
5 Fakta Longsor di Sukabumi, Kronologi, Cerita Saksi hingga Update Korban 19 Orang Belum DItemukan
Berikut TribunWow.com rangkum sejumlah fakta mengenai kronologi longsor terjadi hingga update dan upaya evakuasi.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kasbani menuturkan, gerakan tanah, yang terjadi di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnasari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi adalah jenis gerakan tanah, yang diperkirakan berupa longsoran rombakan.
Kasbani memperkirakan, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya gerakan tanah di wilayah tersebut, yakni karena hujan dengan intensitas tinggi yang turun sebelum kejadian gerakan tanah, kemiringan lereng terjal, dan material penyusun lereng yang bersifat poros dan mudah menyerap air.
Menurut Kasbani, morfologi daerah bencana perbukitan dengan kemiringan lereng terjal hingga sangat terjal.
"Lokasi bencana berada pada ketinggian lebih dari 650-800 meter diatas permukaan laut. Disebelahnya terdapat alur sungai kecil," ujarnya.
• Anies Ingin Program Nikah Massal Jadi Tradisi Pergantian Tahun, Bangun Masyarakat Baik dari Rumah
Ia mengungkapkan berdasarkan Peta Geologi Lembar Sukabumi, Jawa Barat, daerah bencana disusun oleh satuan breksi tapos, breksi gunungapi, dan aglomerate.
Berdasarkan Peta Potensi Terjadi Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, bulan Desember 2018 (PVMBG), daerah bencana sebagian besar masuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah-tinggi.
"Artinya daerah ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali," katanya.
4. Kendala Tim Evakuasi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan dalam proses evakuasi Tim SAR gabungan mengalami kendala, dikutip dari Tribunnews.
Yakn kendala pada medan yang sempit untuk mengevakuasi dan mencari korban yang tertimbun tanah longsor.
Pada proses evakuasi ini, dilakukan oleh Tim Gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, Relawan, dan masyarakat
"Tiga alat berat disiapkan membantu evakuasi namun kendala menuju tempat terkendala jalan sempit, medan berbukit sehingga kesulitan," kata Sutopo dalam keterangannya yang diterima pada Selasa siang (1/1/2019).
• Longsoran Erupsi Anak Gunung Krakatau Seluas Lapangan Bola, Diduga Jadi Penyebab Tsunami
Lanjutnya, ia mengatakan akses yang sempit menyulitkan akat berat untuk masuk.
Kendala lain, adanya longsor kecil susulan maupun sulitnya komunikasi.
"Sementara itu longsor susulan kecil masih terjadi demikian juga hambatan yang lain, komunikasi masih sulit, listrik masih padam, cuaca juga menghambat dalam pencarian korban," ujar Sutopo.