Breaking News:

Kabar Tokoh

Sambut Tahun Baru 2019, Jokowi: Indonesia sebagai Bangsa yang Berdaulat atas Kekayaan Alamnya

Jokowi menyambut tahun baru dengan menyebutkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat di atas bumi dan kekayaan alamnya sendiri

Penulis: Rinjani Alam Pratiwi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Instagram/@jokowi
Presiden Joko Widodo 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Indonesia sebagai bangsa yang semakin berdaulat atas bumi dan kekayaan alam yang dimiliki.

Hal ini diketahui melalui akun Instagram @jokowi pada Senin (31/12/2018).

Jokowi menyebutkan, daerah yang kaya akan minyak dan gas di Kalimantan yang dikenal dengan Blok Mahakam selama 50 tahun dikuasai oleh kontraktor luar negeri.

Namun, hal tersebut berubah sejak tanggal 1 Januari 2018 karena Blok Mahakam sepenuhnya telah dikuasai oleh PT. Pertamina (persero).

"Selama 50 tahun, daerah kaya minyak dan gas di Kalimantan yang dikenal dengan Blok Mahakam, dikuasai oleh kontraktor asing dari Prancis (Total E&P Indonesie) dan Jepang (Inpex Corporation).

Tutup Transaksi Saham 2018 di Bursa Efek, Jokowi: Ekonomi Kita Perlahan Bergerak ke Fase Produktif

Sejak 1 Januari 2018, Blok Mahakam kembali dikelola sepenuhnya oleh Pertamina," tulis Jokowi.

Sementara, Blok Rokan di Riau merupakan penghasil minyak dan gas yang dikelola selama 50 tahun oleh perusahaan Amerika, akan diambil alih oleh PT. Pertamina (persero) pada masa akhir kontraknya di tahun 2021.

Menurut Jokowi, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, telah menugaskan PT. Pertamina (persero) untuk mengelola 8 blok migas yang telah habis masa kontraknya di tahun ini.

"Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menugaskan Pertamina untuk mengelola delapan blok migas yang habis masa kontraknya tahun ini.

Delapan blok itu, selain Blok Mahakam dan Blok Rokan, Blok Tuban di Jawa Timur,

Blok Ogan Komering di Sumatra Selatan,

Blok South East Sumatera (SES) di lepas pantai Lampung dan Jakarta,

Setelah Jokowi dan Raisa, Sutopo Ungkap Tokoh Dunia yang Ingin Ditemuinya pada The New York Times

Blok North Sumatera Offshore (NSO) di pesisir timur Sumatra,

Blok East Kalimantan, Blok Attaka di Kalimantan Timur,

Blok Tengah, dan Blok Sanga-Sanga," kata Jokowi.

Jokowi juga menututurkan bahwa, pengambilan tambang yang sulit adalah ketika menangani Freeport yang ada di Papua.

Negosiasi antara pemerintah dengan Freeport McMoran berlangsung selama 3,5 tahun.

Ia mengatakan bahwa sebelumnya, Freeport memberikan tawaran 30 persen kepemilikan saham untuk Indonesia, tetapi hal tersebut ditolak oleh Presiden Jokowi.

Jokowi menegaskan bahwa Indonesia harus mendapatkan 51 persen saham Freeport, karena menurutnya sudah 40 tahun Indonesia hanya menikmati bagi hasil pengolahan sebanyak 9,3 persen dari Freeport.

Sri Mulyani Sindir Pengamat yang Kritik Jokowi soal Freeport: Semakin Kosong Semakin Jumawa

"Yang sulit adalah mengambil alih tambang Freeport di Papua.

Negosiasinya berlangsung 3,5 tahun, mereka menawar 30 persen, tapi saya menolak.

Kita harus mendapatkan hak kepemilikan mayoritas 51 persen. Sudah 40 tahun Indonesia hanya menikmati bagi hasil pengolahan 9,3 persen dari tambang ini.

Alhamdulillah, upaya panjang itu sudah membuahkan hasil.

Kepemilikan saham kita di Freeport Indonesia kini menjadi 51 persen," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, pemerintah mempunyai komitmen yang besar untuk mengupayakan kedaulatan negara atas sumber daya alam yang dimilikinya dengan penguasaan negara terhadap sumber daya alam minyak dan gas.

"Dan kini, Alhamdulillah, kita menutup tahun 2018 dan memasuki tahun yang baru, sebagai bangsa yang semakin berdaulat atas bumi dan kekayaan alamnya sendiri," tutup Jokowi.

Sri Mulyani Perjelas soal Negosiasi dengan Freeport McMoran

(TribunWow.com/ Rinjani Alam)

Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)InstagramTahun Baru 2019
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved