Breaking News:

Kabar Tokoh

Soal Sikap dan Dukungan SBY pada Prabowo, Fahri Hamzah: Dia Ahli Strategi, Meski Saya Punya Kritik

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menulis catatan soal sikap serta cara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dukungan pada Prabowo Subianto.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Fahri Hamzah 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan catatannya soal sikap serta cara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan dukungan pada Calon Presiden Prabowo Subianto.

Catatan tersebut dituliskan Fahri Hamzah melalui kicauan di laman Twitter @Fahrihamzah yang diunggah pada Kamis (27/12/2018).

Fahri memaparkan, ada sejumlah rumor yang mengatakan bahwa SBY tidak sepenuh hati mendukung Prabowo-Sandi.

Menurut Fahri Hamzah, SBY adalah manusia penuh perhitungan dan seorang ahli strategi.

Fahri Hamzah Bongkar Kelompok yang Serang Amien Rais dan Kaitkan Gagalnya BJ Habibie Dipilih Lagi

Namun, Fahri mengaku jika dirinya masih memiliki kritik untuk SBY yang juga adalah Presiden ke-6 RI.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengatakan, jika nanti Prabowo-Sandi terpilih, ia menyarankan ada dua figur yang menjadi penasehat pemerintah.

Fahri Hamzah lantas mengungkapkan kritikannya untuk SBY.

Namun, ia tak memperpanjang soal kritikannya untuk SBY.

Ia mengungkapkan jika 10 tahun SBY pernah memimpin negara adalah sebuah kesuksesan.

Berikut kicauan lengkap Fahri Hamzah:

"Banyak rumor seolah pak @SBYudhoyono tidak sepenuh hati mendukung @prabowo - @sandiuno .

Ini salah baca yang fatal.

Pak SBY adalah manusia penuh perhitungan, beliau adalah salah seorang figur militer berpikir yang saya kenal lama.

Dia ahli strategi.

Meski saya punya kritik.

Banyak orang ingin agar terjadi perpecahan antara pak @SBYudhoyono dan pak @prabowo dan terus menghembuskan seolah partai @PDemokrat tidak solid mendukung capres mereka.

Yg benar adalah SBY punya cara mendukung calon-nya.

Ini watak beliau, tidak bisa vulgar.

Sebab terbayang juga kalau seorang mantan presiden 2 periode dan 10 tahun memimpin Indonesia lalu melakukan kampanye terbuka dan vulgar, goncangan bisa tak terkendali.

Sekarang, @SBYudhoyono sedang memainkan perannya mengambil porsi dalam kampanye terbuka awal 2019.

Maka, dua figur utama yang mendampingi @prabowo jika menang adalah seorang guru besar politik UGM, mantan ketua MPR yang mewakili latar sipil dan seorang mantan presiden 2 periode yg berlatar militer tapi intelektual.

Dua figur ini kokoh sekali. @SBYudhoyono

Pembahasan Kubu Prabowo saat Debat Perdana Pilpres, Kasus Novel Baswedan hingga Pencegahan Terorisme

Saya saran aja, kalau @prabowo - @sandiuno memimpin (2019-2024) maka 2 figur yang punya sejarah menjaga demokrasi Indonesia 20 tahun belakangan ini menjadi PENASEHAT pemerintah.

Bahkan kalau bisa diadakan jabatan menteri senior seperti lee kwan yew di singapore.

Sekali lagi karena @SBYudhoyono adalah jaminan penting bagi pemerintahan yang akan datang.

Kita tahu, di depan ada krisis besar akibat kesalahan alokasi belanja pemerintahan ini.

Hutang kita terlalu besar sementara ketimpangan dan pendapatan rakyat masih rendah.

Kelebihan 2 jenderal ini (@SBYudhoyono dan @prabowo ) adalah sama2 pemikir.

Tapi jangan lupa bahwa mereka juga eksekutor.

Sukses mereka telah nampak dan skala dari sukses mereka juga berskala negara.

Ini kombinasi yg mematikan.

Awalnya, saya melihat pak @SBYudhoyono Tak sedalam yg saya pikirkan sekarang.

Sampai suatu hari, saya menyampaikan suatu pendapat tentang model kepemimpinan negara yg lebih ter konsolidasi, bernuansa terpimpin.

Beliau interupsi, “hati2 Dinda, power tends to corrup”.

Terus terang, pak @SBYudhoyono sangat sensitif dengan exercise kekuasaan.

Saya kaget karena itu wilayah paling sulit diperdebatkan. Demokrasi selalu membuat kekuasaan yang nampak tak berdaya.

Tetapi, dialah yang menjaga agar kekuasaan tidak menyimpang.

Unggah Foto di Instagram, Sandiaga Uno: Prabowo-Sandi Akan Amanah untuk Tidak Impor Saat Panen

Kalau ada kritik kepada pak @SBYudhoyono dalam sepuluh tahun itu adalah itu, “dianggap terlalu demokratis sehingga nampak seperti lemah, bahkan mengorbankan diri sendiri”.

Itu juga kritik saya tapi kata beliau,”hati2 dengan power exercise”. Kekuasan itu kalau mutlak jadi korup.

Saya mengerti sekarang kenapa beliau punya partai bernama @PDemokrat karena itu esensi dari kehendaknya.

Bahagia lah kita di Indonesia punya para Jendral yang ksatria, mereka masuk kekuasaan dengan cara ksatria, mendirikan parpol secara sah. @SBYudhoyono

Pak @SBYudhoyono dan pak @prabowo sama2 mendirikan parpol dan membangun kekuatan dengan meminta mandat rakyat dan bukan kudeta.

Ini yg saya maksud sebagai sikap ksatria.

Daripada mereka yg membangun kuasa tanpa mandat yg nyata. Main belakang jadi dalang atas boneka.

Pak @SBYudhoyono dan pak @prabowo bukan tidak punya beda.

Tapi mereka tahu kalau kita berbeda itu malah bagus. Dan kalau beda hanya gaya, anak dan bapak pun beda gaya.

Demokrasi itu nampak dalam kemampuan kita mengelola perbedaan yang ada. Itu intinya.

Demikianlah, sekedar mengingatkan kita tentang seorang putra bangsa yang masih ada di antara kita, semoga kita bisa mengambil pelajaran.

Pak @SBYudhoyono pernah sukses bekerja, mari kita songsong sukses berikutnya. Sekian," tulis Fahri Hamzah.

Berikan Contoh, Khofifah Sebut Janji Jokowi Banyak yang Sudah Terlaksana

(TribunWow.com)

Tags:
SBYFahri HamzahPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved