Pembahasan Kubu Prabowo saat Debat Perdana Pilpres, Kasus Novel Baswedan hingga Pencegahan Terorisme

TRIBUNWOW.COM - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah menyiapkan sejumlah materi untuk debat perdana Pilpres yang akan berlangsung pada 17 Januari 2019.

Diketahui, untuk debat perdana mengangkat tema pembahasan berupa Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme.

Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan, untuk tema berupa permasalahan hukum, Calon Presiden Prabowo Subianto nantinya akan menyoroti sejumlah kasus pidana yang tidak bisa diungkap oleh aparat penegak hukum.

Satu di antaranya adalah kasus Novel Baswedan.

"Program unggulan kita bikin, akan ada perbedaan soal Novel Baswedan," papar Andre Rosiade, Kamis (27/12/2018).

• Jadwal Debat Pilpres 2019, dari Tema hingga Lembaga Penyiaran

Andre mengungkapkan, jika terpilih, Prabowo akan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan.

Prabowo-Sandi akan membentuk TGPF karena hingga saat ini kepolisian masih juga belum mampu mengungkap dalang dibalik kasus penyiraman air keras yang telah merusak penglihatan sang penyidik senior KPK itu.

"Karena kita menganggap bahwa Pemberantasan korupsi bisa dilakukan dengan baik bila penyidiknya dilindungi. Dengan kata lain bagaimana korupsi mau diberantas, apabila penyidiknya diperlakukan seperti itu," ujarnya.

Andre menegaskan, bila terpilih nantinya, pengungkapan kasus Novel Baswedan akan menjadi satu dari sejumlah prioritas Prabowo-Sandi.

"Akan menjadi fokus kami, dan mudah-mudahan dalam 100 hari selesai," tegasnya.

Selain itu, Andre juga mengatakan, Prabowo-Sandi nanti akan membahas soal penangkalan atau pencegahan tindak terorisme.

"Terorisme kita akan menyoroti masalah penangkalan atau pencegahan, lembaga-lembaga terkait seperti BNPT dan lainnya sudah efektif apa belum," kata Andre saat dihubungi, Kamis, (27/12/2018).

• Soal Debat Capres, Timses Jokowi: Kami Harap Tidak Ada yang Emosi

Andre mengungkapkan, Prabowo-Sandi menilai, tak hanya penindakan, aspek pencegahan terorisme juga sangat penting.

Menurutnya, cara yang bisa dilakukan adalah dengan berkerja bersama sejumlah tokoh ulama untuk menangkal masuknya paham radikal.

"Dengan ulama bersama sama memberikan penyuluhan untuk menangkis masuknya paham radikal ke masyarakat," katanya.