Kabar Tokoh
Sebut Gus Dur dan Rizal Ramli Sama-sama Galak dan Keras, Mahfud MD: Pokoknya Sikat
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD membagikan kenangannya bersama mendiang mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Penulis: Laila N
Editor: Bobby Wiratama
Saat Rizal Ramli menjadi menteri, pejabat2 setingkat menteri diberi DOP (dana operasional pimpinan) yg besar agar tdk mempermainkan uang negara.
Rizal tahu menteri hrs mengeluarkan "ini-itu" pd-hal gajinya kecil. "Jgn korupsi, pakai uang ini, kalau korupsi sy sikat", katanya.
Saat Jaksa Agung Baharuddin Lopa wafat, Gus Dur mencari pengganti. Gus Dur meminta sy jd jaksa agung tp sy menolak.
Sy mengusulkan Artidjo atau Wakajagung Dr. Soeparman.
Wimar Witoelar mengusulkan Marsillam. "Marsillam sj, selama hidupnya dia berjuang melawan korupsi", kata Wimar
Kemudian dilakukanlah reshuffle. Marsillah jd jaksa agung dan sy menjadi Menteri Kehakiman-HAM dgn tugas,
"Pak Mahfud benahilah isi aturan2 hukum yg tumpang tindih, Marsillam tegakkanlah aturan2 hukum, tindak tegas para pelaku korupsi".
Sejak itu sy merangkap Menhan & Menkeh-HAM.
• Mahfud MD Mengaku Sempat Dukung Fadli Zon Penjarakan Sudirman Said, tapi Berubah karena Ini
Gus Dur berprinsip teguh menegakkan konstitusi. Menjelang kejatuhannya krn keroyokan politik, Marsillam menyarankan agar mengalah dulu.
"Sbg sahabat sy sarankan itu, Mas", kata Marsillam. "Jangankan cuma sahabat, keluarga sj tak bs memaksa sy melalanggar konstitusi" jwb Gus Dur.
Menlu Alwi Shihab yg juga sahabat Gus Dur pernah menyarankan agar Gus Dur tdk terlalu keras menykapi para koruptor.
"Korupsi hrs diberantas tp caranya hrs lbh soft", saran Alwi.
"Alwi, Ente urus saja yang baik2 agar menjadi lebih baik. Koruptor biar sy yg hadapi", kata Gus Dur.
Hrs sy akui kimia kegalakan Gus Dur dan Rizal Ramli thd korupsi sama kerasnya,
"Koruptor jgn diberi hati, sikat". Tp trkadang mereka kurang memperhatikan mekanisme hukum yg rumit, "pokoknya sikat".