Tsunami di Banten dan Lampung
Pascabencana Tsunami Selat Sunda, Kominfo Sebut 99,1% Layanan Telekomunikasi Sudah Pulih
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis siaran pers terkait telekomunikasi pascabencana yang hampir kembali normal.
Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Pascabencana tsunami di Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung Selatan, layanan telekomunikasi telah pulih sebanyak 99,1 persen, Rabu (26/12/2018).
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ahmad M. Ramli, melalui siaran press yang diunggah dalam akun Twitter @kemkominfo, Kamis (27/12/2018).
"Ada 0,9% BTS yang masih terganggung operasinya. Namun demikian, akses telekomunikasi di lokasi yang BTS-nya down dapat di-cover oleh mobile BTS dan sistem recovery pada saat awal terjadinya bencana," kata Ramli ditulis dalam rilis tersebut.
• Tunjukkan Kepedulian, Apoy Wali Sebut akan Ikut Menjaga Anak Aa Jimmy yang Selamat dari Tsunami
Ramli menjelaskan layanan telekomunikasi setelah terjadinya bencana tsunami di Banten dan Lampung sempat terdampak karena tidak adanya pasokan listrik yang mengalir.
Oleh karena itu, Base Transceiver Station atau kerap disebut BTS tidak dapat berfungsi.
Namun pihak kominfo mengaku telah melakukan upaya pemulihan terkait hal tersebut.
Ramli mengatakan, sebanyak 4.687 BTS dari total 4.731 BTS eksisting yang ada di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lampung Selatan sudah mulai digunakan untuk mendukung proses telekomunikasi warga.
• Saudara Kembar Ifan Seventeen Ungkap Firasatnya 15 Menit sebelum Tsunami Terjadi
Ia juga menyampaikan, bahwa pihak operator seluler akan terus melaksanakan langkah konstruktif.
Langkah konstruktif yang dimaksud adalah seperti penyediaan genset yang digunakan untuk catu daya BTS.
"Kementerian Kominfo akan terus melakukan monitoring terhadap progres BTS yang dalam status down dan melakukan pengukuran terhadap kualitas layanan seluler (Quality of Service/QoS)," ujar Ramli.
Kominfo terus melakukan pantauan terhadap operator telekomunikasi yang mencoba menjangkau kembali daerah terdampak.
"Akses telekomunikasi merupakan hal vital dalam kondisi bencana, selain untuk mendukung proses evakuasi penduduk, komunikasi dalam pencarian jenasah, peringatan dini, juga sangat penting agar penduduk yang terdampak dapat berkomunikasi dengan handai taulan, teman dan kerabat. Dalam keadaan musibah seperti ini akses telekomunikasi memiliki peran sangat penting dan strategis," terang Ramli.
Seperti yang diketahui, Bencana tsunami yang menerjang pesisir pantai Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Dilansir dari Tribun Lampung, hingga Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal tsunami bertambah menjadi 430 orang.
Demikian data yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho