Tsunami di Banten dan Lampung
Tsunami Terjang Kecamatan Sumur saat Pasar Malam Berlangsung, Tawa Anak-anak Berubah Kepanikan
Ada sepenggal cerita menyanyat saat tsunami Selat Sunda menerjang pada Sabtu (22/12/2018) menerjang, di Kecamatan Sumur.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUWOW.COM - Wilayah Kecamatan Sumur merupakan lokasi terdampak tsunami Selat Sunda yang menjadi wilayah paling susah dijangkau Tim Gabungan TNI, Polri dan instansi lainnya.
Kecamatan Sumur ada tujuh desa di dalamnya, yakni Tamanjaya, Tunggaljaya, Cigorondong, Kertajaya, Ujungjaya, Sumberjaya, dan Kertamukti.
Ada sepenggal cerita menyayat saat tsunami menerjang pada Sabtu (22/12/2018) menerjang, di Kecamatan Sumur.
Diceritakan seorang korban selamat, Aep (34) warga Sumur, saat itu Kampung Sumur sedang menggelar pasar malam.
Di pasar malam itu ada beraneka wahana hiburan dari bianglala, komedi putar, hingga ombak banyu, pedagang pakaian hingga alunan musik dangdut.
Keceriaan itu terdengar dari teriakan anak-anak saat bermain.
• Gunung Anak Krakatau Semburkan Awan Panas ke Arah Selatan: Kemungkinan Hujan Abu ke Cilegon
Seketika tawa bahagia itu lenyap digantikan tangis mencekam.
"Semua orang berteriak-teriak, ibu memanggil anaknya. Anak memanggil ibu nya, sudah enggak tahu lagi, semua gelap," kata Aep, saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (26/12/3018).
"Tiba-tiba gelombang langsung naik, tidak bersuara," ujar dia.
Ia kemudian lari terbirit-birit.
Setelah tiba di tempat agak tinggi, dia menyaksikan pasar malam beserta rumah-rumah di sekitar pantai luluh lantak diterjang gelombang dalam hitungan menit.
"Saya sempat kembali ke kedai bakso saya di pinggir pantai, berharap ada yang tersisa. Nyatanya habis semua," ujar Zainuddin saksi lainnya.

• Video Kondisi Terbaru Gunung Anak Krakatau, 4 Hari Pasca Tsunami Masih Terus Erupsi
Dari pantauan Tribunnews, lokasi pasar malam itu, kini hanya tersisa kincir angin alias bianglala yang masih berdiri.
Di sisi lainnya, bangunan disekitarnya telah roboh tak berbentuk dan beberapa rumah yang masih berdiri terlihat tembok-temboknya bolong.
Belasan kapal nelayan juga terlihat terdampar di tepi pantai.
Dua alat berat juga tampak terus bekerja memberihkan jalan dari meterial sampah sejak pukul 07.00 WIB.
"Kita udah mulai bekerja dari jam 7 tadi, minggiran sampah-sampah biar enggak nutup akses jalan," ujar ahmed, seorang petugas dilapangan.
• Kondisi Pengungsi Empat Hari sejak Tsunami, Tidur di Gunung, Terserang penyakit hingga Hadapi Banjir
Dijelaskan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kecamatan Sumur sulit dijangkau lantaran kses jalan yang rusak, lokasi wilayah yang jauh, serta cuaca yang mendung dan hujan.
Ia juga menjelaskan, Desa Tamanjaya di Kecamatan Sumur sebenarnya sudah dapat dijangkau sejak 24 Desember 2018.
Sementara, Desa Tunggaljaya dapat diakses sejak Selasa (25/12/2018) kemarin.
Kemudian, untuk menjangkau desa lainnya, tim pun menggunakan jalur udara dengan mengerahkan helikopter.
"Hari ini apalagi pakai helikopter, 5 desa lain dapat dijangkau, di samping personel dan alat berat ditambah," kata dia.
Ia juga mengunggah video dalam akun Twitternya, @Sutopo_PN, sedang ada penyaluran sembako di Desa Kertamukti dengan helikopter.
"Bantuan untuk korban tsunami Selat Sunda di Kecamatan Sumur Pandeglang terus dilakukan.
BNPB kerahkan 3 helikopter distribusikan bantuan. 7 desa di Kecamatan Sumur sudah terjangkau dan memperoleh bantuan logistik. Bantuan akan terus disalurkan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.
"Di sini dilihat masyarakat bahu membahu saling menolong untuk menyalurkan sembako untuk warga-warga di tujuh desa yang akan diserahkan BNPB," ujar seorang anggota TNI pada video yang diunggah Sutopo.
Update Korban Keseluruhan
Dilansir TribunWow.com dari TribunLampung, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan per Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, data korban meninggal bertambah menjadi 430 orang.
"Update H+4, pada hari ini, Rabu 26 Desember 2018, tercatat total 430 korban meninggal," ujar Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).
Korban meninggal paling banyak tercatat di Kabupaten Pandeglang yaitu 290 korban.
Lalu di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, tercatat 113 korban jiwa.
Sedangkan, di Kabupaten Serang, Banten, tercatat ada 25 korban meninggal dunia.
Sutopo mengatakan, jumlah korban tersebut menurun sejak kemarin.
Hal itu disebabkan ada data korban yang tercatat dua kali.
"Untuk Serang jumlah korban kalau kemarin 29, kalau hari ini 25, beda 4 orang ternyata dobel karena antara Serang dan Pandeglang, yaitu di Kecamatan Sinangka dan Carita berbatasan. Jadi ada korban yang didata di Serang, ada juga yang di Pandeglang," imbuh Sutopo.
(TribunWow.com)